Di hari Minggu Naura menjalankan kegiatan nya yang akhir-akhir ini menjadi rutinitas
Tapi pemotretan kali ini Naura seperti tak bersemangat
Gadis itu dari awal memang menolak, tapi ayah nya tak bisa di tentang karena sebuah alasan
"Naura kamu kenapa?"
"Naura, tolong fokus"
Setelah take kedua selesai, Naura meminta istirahat sebentar
Naura akui memang ia merasa kurang profesional karena dari tadi ia kurang fokus
Pikirannya berkecamuk, sebab apa? Sekarang ia pemotretan dengan vano
"Nau, profesional. Jangan mikirin Nathan dulu"ucap vano pada Naura
"Van, jangan lo pikir ini gue yang mau"balas Naura
"Terserah, apa jangan-jangan Nathan ga tau? Makanya dari tadi lo gak fokus?"tanya vano
"Bukan urusan lo" ucap Naura, lalu ia melengos menuju tempat yang tadi digunakan untuk pemotretan
Kemudian meminta untuk melanjutkan take kedua dirasa dirinya sudah siap
Ia sangat ingin pemotretan ini cepat selesai, pikirannya berkecamuk, ia merasa bersalah pada Nathan dan ia tak bisa menolak pemotretan ini karena suatu hal
"Hasilnya bagus, cuman kurang greget posisi kalian tadi"
"Gapapalah mas, yang penting udah bagus, ya?"
"Iyadeh udah gaperlu diulang"
"Mau dianterin gak, Nau?"
"Gak, makasih."
Vano terkekeh gamang mendengar jawaban Naura, mantannya.
***
Nathan membuka ponsel yang berada di genggaman nya ketika notifikasi berbunyi menandakan sebuah pesan masuk
0882473*****
Cocok kan kita?"Bangsat!"sentak Nathan, lelaki itu menunjukan aura menyeramkan, kemarahannya tak bisa dibendung
Kali ini ia benar-benar menunjukan sisi kemarahannya, ketika melihat sebuah gambar yang dikirim oleh vano
Tanpa basa-basi Nathan langsung menghampiri vano, mencari lelaki itu
Bugh!
"Anjing!"
Vano terkesiap mendapat satu pukulan tiba-tiba dari arah samping
Belum sempat vano bangun, Nathan langsung menghajar kembali
Bugh!
Bugh!
Vano yang tak terima mencoba bangun dan balas memukul Nathan
Bugh!
Lapangan yang tengah ramai bertambah ramai para murid seketika mengerubungi mereka berdua
"Nath! Stop woy!"
"Dia bisa mati goblok!"
Usaha satria dan Dito menahan Nathan kewalahan
Hingga Naura yang sudah menghampiri mereka dengan berlari langsung menghentikan Nathan yang hendak mencoba memukul vano lagi
"Nathan! Berhenti!!" Teriakan Naura masih tak bisa menghentikan Nathan
"Nathan!!"
"Berhenti atau kita putus!!" Teriakan ketiga kalinya ini, membuat Nathan berhenti memukul objek didepannya, napasnya memburu terlebih setelah mendengar ancaman dari gadisnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams, Love, And Football [Open PO]
Teen FictionDua remaja yang sama-sama menyukai sepakbola dan mempunyai mimpi yang sama besarnya, menjadi atlet nasional. Nathan, ia sangat didukung oleh keluarga untuk mencapai mimpinya, yaitu menjadi atlet sepakbola, Berbeda dengan Naura, perempuan yang meny...