Flashback
Saat kelas 10
"Karena di hari kamis ini yang berangkat sedikit, jadi kita main kucing-kucingan aja ya?" ucap coach mahesta pada semua murid
"Boleh tuh kak!" seru siswa lain.
"Wihh seru tuh!" seru siswi lain.
"Rifki sama Sania, maju sini" perintah coach mahesta, keduanya pun maju.
"Kalian berempat disitu aja, buat lingkaran lalu pegangan tangan, oke?" ucap coach mahesta.
"Siapa sama siapa kak?" tanya Dinta.
"Nathan sama Naura" ucap coach mahes.
"Serius kak?"
"Perempuan sama perempuan aja lah, kak?" ucap disti seakan menawar.
"Saya maunya cowok cewek-cewek" ucap coach mahes.
"Yaudah deh, kak mahes ngeselin"
Coach mahesta ini memang masih muda, jarak antara ia dan siswa hanya beberapa tahun saja, makanya mereka santai jika mengobrol, seperti kepada teman.
"Restu sama Disti" ucapnya
"Aku sama prima aja lah, kak?" ucap disti yang masih menawar.
"Kenapa? Takut ada yang marah ya?" tanya coach mahes, tersirat nada menggoda.
"Bukan gitu"
"Yaudah kalau nggak ada, ayo pegangan"ucapnya
"Disti takut baper tuh kak!"seru prima
"Enak aja! Nggak lah" ucap disti
"Satria sama prima"
"Kita juga pegangan nih?" Rifki bertanya
"Iya dong, kalian jadi kucingnya dulu ya"ucap coach mahes
"Ayo saling pegangan dulu" pintanya.
Mereka semua pun saling berpegangan tangan.
"Nggak apa-apa nih?" tanya Nathan, menaikkan sebelas alisnya.
Naura mengangguk santai .
"Oper bolanya ke yang lain, jangan sampai ketangkep sama Rifki dan Sania ya, kalau kena otomatis kalian yang jadi kucing"jelas coach mahes
Jadi gini, ketika Nathan menerima bola dikakinya setelah dioper oleh restu otomatis Naura ketarik mengikuti karena tangan mereka berpegangan, begitu sebaliknya
Dan jangan sampai bola itu tertangkap oleh kucing yang berada di tengah
"Sudah paham?"tanya coach mahes pada semuanya
"Paham!!"seru mereka semua
"Kalau gitu, Satu.. dua.. mulai!"seru coach mahes
Bola dimulai dari kaki satria, posisinya berpegangan tangan dengan prima, satria mengoper kepada restu dan lolos tanpa dikenai oleh kaki Rifki maupun Sania.
Lalu restu mengoper pada nathan, Nathan sedikit berlari menerima bola tersebut membuat Naura ikut tertarik lalu mengoper pada satria lagi, satria mengoper sedikit pada prima membiarkan prima yang menendang kearah Nathan dan naura lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams, Love, And Football [Open PO]
Ficção AdolescenteDua remaja yang sama-sama menyukai sepakbola dan mempunyai mimpi yang sama besarnya, menjadi atlet nasional. Nathan, ia sangat didukung oleh keluarga untuk mencapai mimpinya, yaitu menjadi atlet sepakbola, Berbeda dengan Naura, perempuan yang meny...