Anak perempuan yang sedang mengusahakan mimpinya menjadi pemain sepakbola,Naura ingin menjadi atlet Nasional, bahkan bisa bermain aboard di luar negara.
Bukankah mimpi itu harus setinggi mungkin? Dan Naura tak takut jatuh terlalu sakit, karena baginya kita gak akan pernah tau kalau kita tak pernah mencoba dan berusaha.
Sama hal nya Nathan, dia ingin menjadi atlet nasional bahkan suatu saat jika diberi kesempatan ingin sekali aboard
Mereka berdua ialah remaja yang sama-sama sedang mengusahakan dan mengupayakan mimpi mereka,
Menjadi atlet Nasional.Berbagai latihan masing-masing dan bersama telah mereka lakukan, berbagai kesempatan mereka coba
Jika tuhan berkehendak, jika kesempatan menjadi milik mereka berdua, usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Malam Sabtu ini, Naura tengah berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Penyebabnya ialah jadwal seleksi dan pemotretan berbentrokan di esok hari
Gadis itu sebenarnya sudah menetapkan pilihan antara dua tersebut, tanpa pikir panjang ia jelas memilih mengikuti seleksi, tapi yang sedang Naura risaukan ialah Ayahnya. Beliau pasti tak setuju bila dirinya lebih memilih mengikuti seleksi
Tapi Naura akan tetap memilih pilihannya, karena itu merupakan kesempatan. Sebenarnya keduanya adalah kesempatan,
Tapi kita pasti memilih apa yang membuat kita senang dan nyaman kan?Lagipula keduanya adalah kegiatan yang membuat karir gadis itu baik, apalagi jika kita melakukan dan berusaha dari hati.
Kini Naura putuskan akan berbicara pada Ayahnya yang tengah duduk di ruang tv
Sebenarnya Naura sudah menduga jawaban sang Ayah.
"Ayah"
"Hm, Kenapa?"tanya Dandi, pandangannya tak lepas dari layar televisi yang sedang ia tonton
"Naura minta maaf, karena besok ga bisa datang pemotretan"
Langsung saja gadis itu berkata demikian
Dandi menengok kearah anaknya itu "Apa alasannya?"
"Besok ada seleksi, Naura pilih datang seleksi. Maaf, Yah"
Sita datang membawa secangkir kopi
"Gapapa Nau, ga usah jadi pikiran, kalau kamu pengen datang seleksi, datang aja""Mah.."
"Masalahnya.."protes Dandi
"Tolong izinkan Naura, mas. Biarkan dia pilih apa yang dia mau, toh keduanya sama-sama baik untuk Naura"ucap sita. Berusaha memberi Dandi pengertian agar ia menyetujui pilihan sang anak.
"Sita, stop. Aku lebih setuju Naura pemotretan"ucap Dandi
"Tapi Yah.."protes Naura
"Ayah lagi ga mau debat, tinggal turuti perkataan ayah, selesai"
"Oke aku mau, tapi kalau jadwalnya diundur bisa kan' Yah?"tanya Naura
"Coba sekali saja buat pemotretan itu jadi prioritas kamu"balas Dandi
"Ya kalau pilihannya ada seleksi jelas aku pilih itu, Ayah. Prioritasku apa yang aku suka, akulagi usaha untuk itu"ucap Naura
Sita membuka suara, wanita itu ada di pihak Naura. Ia masih berusaha memberi suami nya itu pengertian
"Mas, masalahnya bukan tentang itu, tapi kamu yang harusnya coba dukung apa yang sedang diusahakan oleh Naura"Dandi menghela napas "Sudahlah, Ayah tetap memilih kamu untuk pemotretan, jangan diperdebatkan lagi atau ayah akan marah."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams, Love, And Football [Open PO]
Novela JuvenilDua remaja yang sama-sama menyukai sepakbola dan mempunyai mimpi yang sama besarnya, menjadi atlet nasional. Nathan, ia sangat didukung oleh keluarga untuk mencapai mimpinya, yaitu menjadi atlet sepakbola, Berbeda dengan Naura, perempuan yang meny...