Pintu kamar Naura terbuka lebar, menampilkan sang kakak yang sedang memegang ponsel.
"Lo nggak angkat teleponnya Nathan?"
Naura menggeleng "kenapa emang?"
"Nathan telfon gue" ucap Dikta
"Bilang aja gue lagi tidur" ucap Naura tanpa menatap sang kakak.
Dikta menatap adiknya heran lalu mengangkat bahunya acuh, kemudian menempelkan ponsel ke telinga "Denger kan, kata Naura?"
Naura terdiam, mata gadis itu membulat lebar karena terkejut, ia menatap horor kakaknya itu.
Lalu buru-buru ia menelpon balik pacarnya itu.
Sekitar dua puluh menit kemudian, Nathan menghampiri Naura ke rumah.
Kini mereka berdua tengah menonton film komedi di Netflix.
Akun sharing mereka berdua yang dinamakan
brigittagirlnathan dan cakraboynaura
Sedari film di mulai mereka tertawa terbahak-bahak bahkan sampai keluar air mata
"Kalau kamu di beri pilihan, mau jadi aktor pelawak apa aktor film biasa?" tanya Naura pada Nathan setelah film itu selesai.
"Kalau diberi pilihan, aku milih jadi aktor biasa, beda kalau takdirnya udah jadi pelawak mungkin aku nggak bisa ubah takdir itu" balas Nathan
"Kenapa kamu pilih itu?" tanya Naura, lagi.
"Karena menurutku, kalau posisi kita lagi ada masalah tapi diharuskan untuk melawak kayaknya feel-nya kurang, itu sama aja palsu, bohong sama diri sendiri" jelasnya.
"Dan pelawak nggak disetiap saat bisa ngelawak, contoh kamu nyuruh aku ngelawak sekarang dan itu belum ada persiapan, pasti feel-nya kurang dapet, terus malah di bilang ini itu" jelas nathan.
"Point kedua betul sih, Tapi pelawak malah jadi diri sendiri nggak sih?" tanya Naura.
"Kayaknya iya, dan setauku dari nonton podcast justru kalau lagi ada masalah malah di buat untuk materi ngelawak, jadi ngetawain masalah sendiri itu kayak salah satu healing buat mereka"ucap Nathan
Naura memangut mendengar itu.
"Healing versi kamu ketika ada masalah, apa?" tanya Naura
"Ketemu kamu" balas Nathan
"Itu nggak ngebuat masalah selesai gitu aja" ucap Naura
"Tapi itu bisa buat aku lupa sama masalah, walau nggak sepenuhnya. Kamu healing terbaik versi aku"ucap Nathan
"Hatiku berasa penuh kalau kamu udah ngomong" ucap Naura menatap lekat kekasihnya.
Nathan terkekeh geli "hatiku juga sepenuhnya ada kamu"
"Nggak percaya, Aku aja kayaknya yang kesekian kalau disandingin soal bola" ucap Naura
"Beda tempat dong cintaa, ruang hatiku kan ada banyak" ucap Nathan lembut, matanya tak lepas dari wajah Naura.
"Aku boleh masuk ke semuanya nggak?" tanya Naura
"Kamu udah masuk ke semua ruang hatiku, tanpa kamu minta" ucap Nathan tersenyum.
"Udah yuk lanjut nonton, kenyang gombalan nanti aku"ucap Naura, sedangkan Nathan terkekeh geli mendengarnya.
***
"Guys, kak Janu makin keren aja, nih lihat" ucap Disti seraya menyodorkan ponselnya pada Naura dan Prima.
"Masih stalking mantan aja lo?" tanya Naura setelah melihat apa yang Disti sodorkan, gadis itu tengah men-stalking Instagram Janu mantannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams, Love, And Football [Open PO]
Novela JuvenilDua remaja yang sama-sama menyukai sepakbola dan mempunyai mimpi yang sama besarnya, menjadi atlet nasional. Nathan, ia sangat didukung oleh keluarga untuk mencapai mimpinya, yaitu menjadi atlet sepakbola, Berbeda dengan Naura, perempuan yang meny...