Cinta yang setara?

19 8 0
                                    

"Besok kamu sibuk gak? Ke perpus yuk?"

"Besok jadwalku latihan, maaf ya? Lusa aja gimana?"ucap Nathan

"Lho jadwalnya dimajuin?"tanya Naura

"Engga, tapi ditambah jadi besok sama Sabtu"balas Nathan 

"Benar-benar ngga bisa?"

"Engga bisa sayang, maaf ya?"

Naura sedikit memanyunkan bibirnya, lalu berkata "Yaudah deh, lusa aja gapapa"






***



"Maaf Yah, Naura gak mau"

"Nauraa, ini demi kebaikan kamu!"

"Aku punya hak buat nolak, Ayah. Aku lebih milih apa yang buat aku nyaman akan aku lakukan, dari pada untuk kebaikan ku tapi buat aku pribadi nggak nyaman"ucap Naura ia mencoba menolak Ayah nya itu, jikalau buat dirinya itu tak nyaman.

"Kenapa susah banget buat nurut sama ayah? Apa yang buat kamu nggak nyaman pemotretan sama vano?"tanya Dandi

"Ayah gak perlu tau, intinya aku gamau lagi pemotretan sama dia, aku nurut sama ayah, tapi aku gabisa untuk selalu nurut karena aku juga punya hak untuk nolak apa yang buat aku gak nyaman"jelasnya

Dandi menghela napas kasar "ayah toleransi kali ini, tapi nggak untuk besok-besok kamu menolak hanya karena alasan sampah"

Naura menampakkan raut wajah protes, kemudian berkata
"Gabisa gitu dong Yah, alasan yang Naura kasih bukan cuma alasan sampah, tapi Naura berhak menolak kalau seandainya ada kepentingan lain yang buat Naura lebih milih itu"

"Terserah, yang jelas jangan kecewakan ayah, ayah berharap kamu bisa terbang lebih tinggi di dunia modeling"ucap Dandi

"Naura usahain"

***

"Nath, aku nolak pemotretan sama vano"ucap Naura pada Nathan

"Bagus, aku gak suka"balasnya

"Maaf kalau kesannya aku egois, tapi aku benar-benar gak suka, apalagi setelah tau ayah kamu gak ngertiin apa yang kamu gak suka tapi dia maksa"ucap Nathan, lagi.

"Gapapa, alasanku nolak juga karena aku pikir lebih baik begini, mending aku tolak dari pada semuanya jadi ribet"ucap Naura

"Aku jadi gak respect setelah alasan kalian berantem, karena vano duluan yang sengaja nyenggol kamu"

"Ayah juga toleransi kali ini, walaupun ada sedikit debat"sambungnya

"Iyaa Nau, aku dukung keputusan kamu, kalau menurut kamu itu yang terbaik, lakukan. Yang tau apa yang buat kamu nyaman itu diri kamu sendiri"

Naura tersenyum mendengarnya, bersama Nathan ialah sebuah kenyamanan tiada batas. Berkata apapun keluh kesah yang membuatnya resah adalah sebuah kelegaan.



__DLAF__


Cintaku
Kayaknya asik banget cerita sama coach liam, soalnya ada safa, ya?

Rasanya udah kayak sama menantu kali ya?

Nathan membelak setelah membaca pesan tersebut dari kekasihnya, buru-buru ia membalas

Sayangg, dengerin aku dulu ya?

Rangkulannya lama bgt, nyaman?

Kerumah skrng, atau gak ktemu tiga hari

Astagaa
Gak bisa gitu lah
Tunggu ya, latian ku belum selesai
Janji abis latian langsung kerumah

Kali ini Naura tak bisa diam saja, entah kenapa ada sedikit perasaan takut, sekarang ia menyimpulkan bahwa sepertinya saingannya tak main-main, tidak apa kan? Kalau ia menganggap Safa adalah saingannya?

Seperti janjinya, Nathan berniat langsung bergegas kerumah Naura, kekasihnya sedang marah sekarang

Namun saat akan menyalakan motor suara Liam memanggil

"Nath"

"Kenapa coach?"

"Saya minta tolong kamu anterin Safa bisa? Searah juga kan?"pinta coach Liam,

Nathan ragu-ragu sekali, dalam hati menggerutu tapi mau tak mau Nathan mengiyakan

"Oke, coach"

"Makasih nath, saya masih ada urusan disini soalnya"

Nathan tersenyum tipis dan mengangguk

***

Nathan pikir, gadisnya akan langsung berkata dengan nada marah setelah ia sampai dirumahnya, tapi tidak. Naura bertanya dengan nada lirih, justru jika seperti itu, artinya lebih tak baik-baik saja kan?

"Aku boleh marah gak? Kayak pas kamu marah karena aku pemotretan sama vano kemarin?"Naura bertanya,

Seperti janjinya, Nathan langsung bergegas kerumah Naura, seandainya gadis itu mengetahui bahwa Nathan sebelum kerumahnya mengantarkan Safa dulu, bagaimana ya?

Lelaki itu sangat terpaksa mengiyakan permintaan coach Liam tadi, sungguh. Maka dari itu lebih baik ia tak usah bicara pada Naura 'kan? Saat ini pun keadaan tak baik untuk bicara mengenai itu.

"Maaf"

"Aku cuma nolongin aja gak lebih"

"Kalau terus-terusan begini, lama-lama aku takut juga"

"Sainganku gak main-main kayaknya"lanjutnya, Naura berbicara itu tanpa melihat kearah Nathan

"Hei, hadap aku coba" Nathan memerintah pada Naura untuk menghadap dirinya, lalu berkata

"Inget kan, kemarin aku bilang apa? Kamu tetap pemenangnya tanpa bersaing sama siapapun"ucap Nathan, ini bukan sekedar mencoba menenangkan saja, tapi memang yang dikatakan olehnya adalah suatu kebenaran

Nathan pikir lebih baik Naura berkata dengan intonasi marah dari pada perasaan gadisnya merasa kecil seperti sekarang.

"Tapi aku gabisa ngehindari perasaan takut ku"ucap Naura, gadis itu merasa lama kelamaan ada secuil rasa takut, wajar bukan?

Overthinking memang menyebalkan.

"Pegang omongan dan janjiku, kamu gak perlu takut ada yang berhasil menyaingi kamu, hatiku udah dikunci rapat sama yang namanya kamu, Naura Brigitta Nola."

"Jangan biarin perasaan takut kamu membesar, tetep pertahanin rasa percaya diri kamu kemarin, kalau dihatiku udah ada kamu berarti emang kamu pemenangnya, ya sayang?"

"Aku kesel banget, baru kali ini timbul perasaan takut karena ada orang yang menurutku, potensi dia buat bersaing sama aku itu setara"jelasnya

"Wajar kok, semesta mau kamu alami perasaan itu, biar gak melulu lurus, jadinya kan, perasaan takut kamu buat kehilangan aku bertambah, itu artinya kamu makin cinta aku"

Naura memukul lengan Nathan, lelaki itu terkekeh "ish Masa dipukul"ucapnya

"Bodoamat"

"Bener kan? Rasa cinta jangan sampai berkurang ya, Nau?"pinta nya

"Aku yang harusnya minta itu ke kamu?"ucap Naura

"Tanpa kamu minta, rasa cintaku akan terus bertambah, cintaku ke kamu itu ibarat dari nol ke sepuluh, bukan dari sepuluh ke nol, paham?"jelas Nathan

Naura tersenyum manis mendengar nya, "Jadi, cinta kita itu setara, ya? Soalnya cintaku ke kamu juga dari nol ke sepuluh bukan dari sepuluh ke nol"ucap Naura

Nathan tersenyum mengangguk, lalu berkata "mari terus bertambah, jangan sampai berkurang. Sampai seratus lebih kalau bisa?"

"Infinity?"

__DLAF__

Dreams, Love, And Football [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang