Sesampainya di mall FX Sudirman, Oline segera membawa Erine ke tempat makan untuk mengisi perut mereka. Mereka makan di restoran Sushi karena permintaan dari Erine. Segera Oline dan Erine memesan makanan yang mereka mau.
"Kak, kita abis ini mau kemana?" Tanya Erine.
"Hmm, kamu mau ke timezone gak?" Balas tanya Oline. Mata Erine berbinar. Dia sangat ingin mencoba ke tempat permainan itu, tetapi keluarganya tidak pernah membawanya kesana. Erine kecil hanya bisa melihat kakaknya yang pulang dengan berbagai mainan yang didapatnya.
"Mau kak." Jawab Erine bersemangat.
"Tapi kita beli baju kamu dulu yaa, nanti kalau main dulu keburu capek." Balas Oline.
"Okee kak." Ucap Erine sambil menatap makanan yang baru di antarkan pramusaji.
Skip selesai makan
Oline mengajak Erine ke store baju langganannya, dan meminta Erine memilih pakaian yang ia mau. Erine melihat baju - baju itu dengan tatapan bingung. Ia ingin memilih bajunya tapi takut harga baju - baju itu akan sangat mahal. Dari interior tokonya saja sudah membuat Erine bergidik membayangkan harganya.
"Kok diem aja? Ayo cari baju yang kamu suka." Ucap Oline.
Tapi Erine tak kunjung bergerak. Ia hanya bengong melihat baju - baju itu. Akhirnya Oline meminta penjaga toko untuk memilihkan baju yang sekiranya. Cocok di tubuh Erine.
Penjaga toko mulai mengeluarkan pakaian keluaran terbaru dari toko mereka. Dan Erine mencoba berbagai pasang pakaian.
"Kamu suka?" Tanya Oline.
"Suka kok kak." Jawab Erine.
Akhirnya Oline membayar semua pakaian itu. Karena tidak ingin repot saat bermain di timezone, jadi Oline meminta penjaga toko untuk mengantar ke apartementnya.
Setelah membeli beberapa keperluan lainnya, seperti sepatu, tas, make up, skincare dan lain lain untuk Erine gunakan, Oline mengajak Erine untuk pergi ke timezone sebelum pulang.
Oline pergi ke kasir untuk membeli kartu Timezone. Kartu yang ia beli selalu hilang sehingga tiap ke timezone harus membeli kartu baru.
"Kamu mau main apa" tanya Oline kepada Erine.
"MAUU ITUU." Jawab Erine sambil menunjuk permainan bombom car.
"Ayo antri kesana." Ucap oline sambil menarik tangan Erine ke arah permainan itu.
Erine tersenyum bahagia saat bermain bombom car. Dia terkikik geli saat Oline terus menerus menabrak mobilnya.
Setelah bermain bombom car. Erine ingin bermain capit boneka. Tapi sudah sepuluh kali Erine mencoba boneka tersebut tak kunjung di dapatnya.
"Yahh bonekanya ga bisa di ambil." Sedih Erine. Akhirnya Oline turun tangan untuk memcapit bonekanya. Dan yah, Oline berhasil mendapatkannya. Erine tersenyum lebar dan memeluk boneka itu.
"Thank you, kak."
Erine dengan semangat berlari ke arah roller coaster. Oline mengikutinya dari belakang.
"Berani gak naiknya?" Tanya Oline.
"Beraniii." Seru Erine.
Tapi ucapan itu berbanding terbalik dengan keadaanya saat di atas roller coaster. Ekspresinya berubah tegang saat roller coaster naik ke atas. Oline menatap Erine dari samping dan menggenggam tangannya.
"Aaakkkkkk." Teriak Erine histeris saat roller coaster mulai roller coaster turun kebawah. Matanya memejam. Tangannya menggenggam tangan Oline dengan sangat erat.
Saat permainan sudah selesai Erine masih memejamkan matanya erat.
"Hey, udah selesai." Ucap Oline memgang bahu Erine. Erine membuka matanya. Matanya berkaca - kaca sekarang.
"Tadi katanya berani." Ucap Oline. Sambil memeluk Erine
"Sstt, mau makan es krim gak?"
"Mau." Jawab Erine yang sontak berhenti menangis.
"Ayo kita beli." Ucap Oline sambil menggandeng tangan Erine.
Raut wajah Erine berubah bahagia saat melihat jajaran es krim di hadapannya. Ia bingung memilih yang mana. Semua terlihak enak di matanya. Matanya kesana kemari mencari rasa untuk menjatuhkan pilihannya. Akhirnya dia memilih cookies and cream.
"Aku mauu cokies and cream." Ucap Erinen
"Okey. Mbak cookies and creamnya 1, coklatnya 1." Pesan Oline kepada petugas es krim.
"Baik. Saya ulangi pesanannya, cookies and cream 1 dan coklat 1. Mohon di tunggu ya." Balas petugas es krim tersebut.
Tak lama setelah itu pesanan mereka sudah jadi. Oline membayar es krimnya dan memberikan es krim cookies and cream ke tangan Erine.
"Makasiii kak." Ucap Erine.
Kini mereka sedang duduk di kursi yang sudah di sediakan. Erine tampak sangat menikmati es krimnya.
"Suka gak?" Tanya Oline
"Sukaaa banget." Jawab Erine.
Mata Erine mulai sayu karena mengantuk.
"Kita pulang aja ya? Kamu kayaknya udah ngantuk banget itu." Oline yang sedari tadi memperhatikan Erine mulai mengangkat bicara.
Oline berdiri dari tempat duduk dan mengambil cup es krim yang masih berada di tangan Erine dan sudah mulai mencair karna Erine yang mengantuk tak kunjung memakannya. Tapi saat Oline berdiri, Erine melihat di balik kursi yang Oline duduki ada keluarga yang sedang bercanda gurau bersama. Matanya terpaku menatap objek tersebut.
Oline yang bingung menatap Erine yang menatap lurus dengan sendu akhirnya mengikuti arah pandangan Erine. Ternyata itu keluarga Erine. Eh? Apakah masih bisa disebut keluarga?
Oline menggenggam tangan Erine dan membawanya ke parkiran.
Sampai di mobil
Erine sedari tadi menatap jendela yang menampakan pemandangan malam. Raut wajahnya berubah sendu saat melihat keluarganya tadi. Tampak bahagia tanpa kehadiran dirinya. Air mata Erine turun membasahi pipinya.
Oline yang melihat Erine mengeluarkan air matanya segera menepikan mobilnya. Dan tanpa berkata apapun segera memeluk Erine dengan hangat.
"Ssstttt. Udah yaa. Semuanya akan baik baik aja." Erine mulai meredakan tangisnya.
Oline menangkup pipi Erine dengan gemas. Matanya sembab, hidungnya sedikit merah karena menangis. Itu tampak menggemaskan. Oline mengecup kedua mata Erine.
"Kamu mau makan apa buat malem?" Tanya Erine. Tadinya ia berniat untuk membeli makanan di mall itu, tapi karena melihat keluarga itu, ia jadi enggan melanjutkan jalan jalan nya.
"Terserah kamu aja." Jawab Erine. Ia senduri juga tidak tau mau makan apa.
"Emm, mau mcd gak?" Tanya Oline.
"Mauu." Jawab Erine. Kini ia sudah tak menangis lagi. Oline merasa bersyukur karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membujuk Erine.
Oline segera mengendarai mobilnya menuju mdc terdekat dan memesan melalui Drive Thru. Ia memesan menu yang dipilih Erine dan juga untuknya sendiri. Selain itu ia juga membelikan Erine kentang dan nuget untuk ia makan di perjalanan.
Erine terlihat memakan makanannya dengan santai dan sesekali menyuapi Oline yang sedang mengemudi.
Next?
Jangan lupa vote & follow yaaaa💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour (orine)
Teen Fictionseorang gadis yang selalu mendapatkan kekerasan di keluarganya. lantas apakah dia pantas untuk bahagia? kesalahan apa yang dia lakukan sehingga membuat nya seperti sekarang? "kenapa ayah kunciin Erine disini? Erine takut." "badan Erine sakit semua m...