Bab 11

1.4K 194 16
                                    

Erine berlarian kesana kemari sambil tertawa. Oline juga tak berhenti mengejarnya. Semua bermula dari keisengan Erine yang mencipratkan air laut ke arah Oline. Dan terjadilah aksi kejar mengejar itu.

"Oline stop please." Ucap Erine tersenggal - senggal sambil sesekali tertawa.

Oline berkacak pinggang menatap Erine. "Mau kemana lagi kamu?" Sambil mendekat ke arah Erine. Dan menggelitiki Erine.

"Hahahaha. A-ampun." Ucap Erine tertawa lepas. 

Oline akhirnya menghentikan kelitikannya dan berganti menggendong Erine ala bridal style.

"Aaaaaa Olineeeeee!!" Oline meletakan Erine tepat ditepi laut saat sedang ada ombak. Alhasil Erine dan Oline menjadi basah karena sapuan air.

"Hahaha. Lucu banget sih." Ucap Oline menatap muka Erine yang cemberut.

"Ihh kamu mah, baju aku jadi basah semua." Kesal Erine.

Oline tak menjawab dia masih menatap Erine. Menatap Erine adalah hobby-nya. "Liat kedepan deh." Ucap Oline.

Erine mengalihkan pandangannya ke depan. Disana ia melihat matahari yang tenggelam dengan indah. Mereka sama - sama menikmati saat saat itu. Baju yang masih basah di karnakan air laut, kaki yang dipenuhi oleh pasir, dan yang terpenting...

Orang di sampingnya.

Mereka saling menatap. Sama - sama terdiam untuk beberapa waktu. Sama - sama mengagumi keindahan ciptaan Tuhan dari wujud orang di sebelahnya. Tak sadar matahari sudah sepenuhnya tenggelam menyisakan sepercik cahaya dari bulan yang mulai memancarkan keindahannya.

"Ayo kita pulang." Ajak Oline.

"Sebentar lagi dong." Jawab Erine.

"Udah makin malem, baju kita sama sama basah. Nanti kita masuk angin." Balas Oline sambil merapihkan rambut Erine yang terkena hembusan angin.

"Tapi kapan - kapan kita kesini lagi ya?" Ucap Erine tak rela harus cepat pergi dari sini.

"Iyaaa."






"Kak." Panggil Erine.

Oline mengalihkan pandangannya menatap Erine yang berada di pangkuannya. Setibanya mereka di apartement, Erine malah menangis. Oline yang tak mengetahui alasan Erine menangis sempat kalang kabut di buatnya. Ditanya pun Erine tak mau menjawab. Akhirnya Oline mencoba menenangkan Erine dengan cara menggendongnya dan berjalan jalan di sekeliling apartement itu. Sampai Erine terdiam dengan sendirinya. Kini mereka sedang berada di ruang keluarga dengan Erine yang masih memeluknya.

"Kenapa, Erine?"

"Aku mau es krim please."

Oline terkekeh melihat ekspresi Erine yang sedang membujuknya untuk memakan es krim.

"Boleh. Tapii..."

"Tapi apaa?"

"Tadi kamu kenapa nangis?"

"Gatau kak. Pengen aja." Ucap Erine tak berdosa. 

Oline tersenyum paksa. "Dasar Erine."

"Kak es krim kak." Rengek Erine.

"Huhh, yaudah kamu mau rasa apa?"

"Vanilaa!" Seru Erine.































































Oline asik menatap Erine yang sedang memakan es krim. Mulutnya sangat berantakan, tapi justru membuat Erine terlihat makin lucu menurut Oline.

"Kamu kalau ada masalah cerita aja sama aku. Jangan suka kamu pendem sendiri." Ucap Oline.

Erine tak menyauti ucapannya. Ia hanya menatap mata Oline dalam.

"Kak... aku gamau home schooling, tapi aku gamau balik ke sekolah itu lagi.... boleh gak kalau aku pindah sekolah aja?" Tanya Erine.

"Boleh kok. Lakuin apa yang kamu suka ya. Kalau kamu ga mau balik ke sekolah itu lagi, sama sekali gak masalah buat aku. Aku gamau kamu malah sedih kalau balik ke sekolah itu lagi. Besok kita cari sekolah yang kamu suka ya." Ucap Oline tulus.

"Makasih ya kak, kakak udah baik banget sama aku. Emm kenapa kakak mau nolongin aku? Padahal orang di sekolah selalu bully aku?" Tanya Erine penasaran.

Oline terdiam mendengar pertanyaan itu. "Karna kamu anak baik. Sekarang mending kita cari sekolah yang mau kita kunjungin besok." Ucap Oline mengalihkan. Erine hanya menurut.






















Maaf yaa udah lama ga up nih. Lagi agak sibuk sama sekolah dan aktivitas lainnya nih. Aku usahain lebih sering up ya nanti. Maaf juga klo kependekan 😽

Jangan lupa vote + follow ya 🌸

Ada saran untuk bab kedepannya gak?
Atau ada kritik untuk bab ini dan bab bab sebelumnya?

Premier Amour (orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang