Bab 10

1.8K 200 12
                                    

Erine tampak asik dengan slime nya. Erine melihat toko mainan saat akan pulang dan Oline yang peka jika tatapan Erine terpaku menatap toko tersebut akhirnya membawa Erine masuk ke dalam toko mainan tersebut. Mata Erine berbinar melihat jajaran mainan yang terpampang jelas di depan matanya.

Ada salah satu mainan yang membuat atensi Erine sepenuhnya jatuh ke arah objek tersebut. Tapi ia tidak berani meminta kepada Oline.

"Kamu mau yang mana, rin?" Tanya Oline. Ia tau sedari tadi Erine fokus menatap slime yang terdapat pada rak. Hanya saja ia mau Erine yang memintanya kepada dirinya, jadi ia terus menanykan Erine mau mainan yang mana. Akhirnya Erine menunjuk Slime dengan ragu. Erine takut dirinya akan dimarahi Oline.

"Kamu mau slime?" Tanya Oline lembut.

"Mau." Ucap Erine seperti berbisik.

"Mau warna apa?" Tanya Oline.

Erine menatap jajaran slime tersebut dan menjatuhkan pilihannya kepada slime berwarna pink dengan hiasan - hiasan lucu.

Erine menatap jajaran slime tersebut dan menjatuhkan pilihannya kepada slime berwarna pink dengan hiasan - hiasan lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber: Pinterest

"Mau yang mana lagi?" Tanya Oline

"Yang itu ajaa." Jawab Erine mulai berani saat ia tak merasa Oline akan memarahinya.

"Yaudah kita bayar sekarang yaaa."

*******

Kini Oline mengendarai mobilnya sambil menatap cemas ke arah Erine. Gadis yang sedang asik dengan Slime yang baru dibelinya. Dia teringat perkataan Dokter Cynthia.

Flashback On

"Kondisi Erine yang sekarang sebenarnya sudah jauh lebih baik daripada kemarin. hanya saja, sepertinya luka batin itu belum sepenuhnya sembuh. Erine masih tertutup akan masalahnya. Saya lihat dari matanya ada ketakutan yang mendalam, beberapa kali juga ia memberhentikan kalimatnya dan tidak melanjutkan kalimatnya. Dia seperti memberikan batasan untuk orang lain agar mengetahui permasalahan yang sedang ia hadapi. Saya yakin, masih ada beberapa masalah lagi yang belum kamu ketahui. Jadi saya harap kamu bisa lebih membujuknya agar memberitahukan permasalahannya, akan menyulitkan penyembuhannya jika dia tetap tidak mau berbicara jujur kepada siapapun. Sesuatu menyakitkan yang di pendam terlalu lama tidak baik untuk keadaannya." Jelas dokter Cynthia.

Oline terdiam. Jadi... Masih ada hal yang disembunyikan oleh Erine? Hal menyakitkan apa lagi itu? Pertanyaan terus berputar di benak Oline. Dia memejamkan matanya sebentar.

Flashback Of

Oline menggelengkan kepalanya pelan, dalam benaknya berambisi untuk mencari tau hal apa yang masih belum ia ketahui dari Erine.

Erine, gadis yang sudah mengambil sepenuhnya atensi Oline untuk dirinya. Gadis yang entah mengapa hadirnya bisa mengubah suasana hati Oline menjadi lebih baik.

"Kakk." Panggil Erine. "Aku laper." Ucap Erine menatap polos Oline.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Oline.

"Terserah kakak aja." Jawab Erine. Kini Erine sudah tak bermain slime lagi. Ia memainkan tangan Oline yang baru saja ia pindahkan di pahanya. Kini Oline menyetir dengan 1 tangan.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan mereka. Erine yang sempat mengantuk langsung bersemangat untuk melihat kesekelilingnya.

Ya, sekarang mereka sedang berada di pantai.

"Kak, aku mau main pasir." Ucap Erine

"Boleh tapi makan dulu ya." Balas Erine mengingatkan tujuan utama mereka. Erine menganggukan kepalanya semangat.

Oline langsung membawa Erine ke restoran Seafood yang berada di dekat pantai itu.

Setelah memesan beberapa makanan mereka sibuk dengan urusan mereka masing - masing. Erine yang sedang asik menatap pemandangan pantai dari dalam restoran ini, dan Oline yang sibuk memikirkan sesuatu sambil menatap Erine.

"Erine." Akhirnya Oline membuka percakapan di antara mereka. Erine menatap Oline menunggu kelanjutan ucapannya. "Kamu udah siap untuk masuk sekolah lagi?" Tanya Oline. Terhitung sudah seminggu mereka tidak masuk sekolah.

Erine terdiam tidak tau mau membalas apa. Ia bingung juga takut jika ia balik sekolah, teman - teman nya akan terus terusan membully nya. Tapi disisi lain ia takut Oline akan marah padanya jika ia tak kunjung siap untuk sekolah.

Oline tersenyum lembut. "Atau kamu mau home schooling aja?" Tanya Oline memberi pilihan. Ia tau Erine akan takut untuk kembali bersekolah normal. "Yaudah apapun itu, kamu pikirinnya nanti aja yah. Sekarang kita makan dulu aja." Ucap Oline. Kebetulan pesanan mereka juga sudah sampai.

"Iya kak." Balas Erine. Dan mereka mulai menikmati makanan makanan mereka. Erine tampak lahap saat makan. Beberapa kali Oline juga menyuapi Erine dengan makanan di piringnya. Erine tersenyum senang. Oline juga membantu Erine yang kesulitan saat membuka kulit udang.
































Jangan lupa Vote + Follow yaw. Terima kasih juga untuk kalian yang udah baca cerita ini. Maaf yaa kalau ada kesalahan kata dan lain - lain 😺

Kasih saran untuk kedepannya dong Guys 💌

See you💘






Premier Amour (orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang