"Anak sialan. Kemana dia?" Marah seorang wanita dewasa. Wajahnya merah padam menandakan dia sedang emosi. dia membuka pintu gudang dengan kasar. Disana dia melihat Erine yang tidur meringkuk. Emosinya semakin membara. "ERINE MENGAPA KAMU BELUM BANGUN JAM SEGINI? CEPAT BERESKAN RUMAH. DASAR ANAK PEMALAS." bentak wanita tersebut. Sebut saja namanya veronica.
Erine menatap ibunya sayu "maaf bu. Erine kurang enak badan." Ucap Erine berharap ibunya mengerti.
"BANYAK SEKALI ALASANMU. CEPAT KERJAKAN PEKERJAANMU." dengan tak berperasaan veronica menarik rambut Erine sehingga Erine terduduk menahan rasa sakit kepalanya.
"B-baik bu." Ucap Erine lemas.
Segera saja dia pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan. Dia lebih memilih mengerjakan semua itu daripada menambah luka yang ada ditubuhnya. Setelahnya tanpa sempat memakan sarapannya, Erine segera berangkat ke sekolahnya sebelum dia terlambat. Dia hanya anak beasiswa. Jika dia sering izin bisa saja beasiswanya di cabut.
Penampilannya jauh dari kata rapih. Rambutnya berantakan. Seragamnya juga lusuh. Sepatu yang dipakainya pun juga sudah sedikit jebol.
Sesampainya Erine di sekolah, dia langsung pergi ke lapangan untuk upacara di karenakan setiap hari Senin Manuel international school akan mengadakan upacara. Dia berdiri dipaling depan tepat di paparan sinar matahari yang begitu kuat dikarenakan teman sekelasnya tidak ada yg mau berdiri di depan. Erine tak bersuara apapun. Wajahnya juga semakin pucat, kepalanya pun sangat pusing.
Tak lama Erine yang sudah tak bisa menahan rasa sakit kepalanya pun terjatuh pingsan.
Tak ada seorangpun yang mau menolong erine bahkan kakaknya sendiri. Semua orang bahkan hanya membicarakannya tanpa berniat membantunya. Sampai ada 1 orang yang mendekat ke arah Erine dan menggendongnya bridal style menuju uks tanpa banyak bicara. Justru hal itu membuat lapangan semakin ricuh karna yang menolong Erine adalah ketua osis di Manuel international school yang dugemari seluruh murid laki - laki maupun perempuan.
Oline adalah ketua osis yang sangat digemari di Sma manuel international school dikarenakan kecantikannya dan sifatnya yang tegas.
Oline membawa Erine ke dalam uks dan menidurkannya di atas brankar. Oline mencari petugas pmr.
"Kamu beli bubur dikantin sama teh hangat 1." Ucap oline tanpa basa basi lalu memberikan selembar uang bewarna merah.
"Oke kak Oline. Sebentar ya." Ucap siswa itu.
Oline kembali berdiri di dekat brankar dan melepaskan jaket yang selalu di pakai Erine guna mengurasi sesek nafas Erine. Tapi setelah jaket itu terbuka dari tubuhnya, Oline tidak bisa menutupi keterkejutannya lalu segera merubah ekspresinya kembali. Saat jaket dibuka terlihat kondisi lengan Erine yang penuh bekas luka. Oline berjalan ke pintu karena merasa ada yg mengetuk pintu uks.
"Kak Oline, ini bubur sama teh nya." Ucap siswa yang ber nametag kimmy.
"Oke, makasih." Ucap Oline setelah menerima nampan tersebut dan langsung masuk kembali ke uks.
Lalu oline mangambil minyak angin yang ada di laci dan mengoleskan ke hidung Erine guna menyadarkannya.
Erine mengerjapkan matanya dan melihat ke sekelilingnya.
"Lu di uks." Ucap Oline mengerti tatapan Erine. "Sekarang lu makan dulu. Gw udah pesenin bubur." Ucap Oline dengan nada yang melembut. Dan membantu Erine duduk du brankar.
Karena melihat Erine yang masih lemas. Oline segera membantu menyuapi Erine. "Gw suapin aja ya." Ucap Oline. "Aaa."
Erine membuka mulutnya guna menerima suapan dari Oline. Erine makan dengan lahap. Sampai akhirnya buburnya habis.
"Lu tidur aja." Ucap Oline membantu Erine tudur kembali.
"Makasih kak." Ucap Erine lirih. Lalu memejamkan matanya.
Oline menatap Erine yang sudah kembali ke alam mimpi. Nafasnya pun sudah teratur. Benaknya bertanya - tanya mengapa lengannya bisa seperti itu. Menatap wajah Erine yang di anggapmya lucu, mengelus rambut Erine dengan lembut. Erine mengernyitkan dahinya, oline mengelus dahi erine agar tidak mengerut. Dan dia merasakan badan Erine demam.
Jangan lupa vote yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour (orine)
Ficção Adolescenteseorang gadis yang selalu mendapatkan kekerasan di keluarganya. lantas apakah dia pantas untuk bahagia? kesalahan apa yang dia lakukan sehingga membuat nya seperti sekarang? "kenapa ayah kunciin Erine disini? Erine takut." "badan Erine sakit semua m...