Hello everyone 👋
Vote dan komen di setiap Chapter, komen di setiap paragraf jugaa, biar author lebih semangat lagi nulisnya 💜
Menghela nafas penat, Alesa mendaratkan bokongnya di bangku yang terdapat di taman belakang sekolah. Gadis itu baru saja selesai menjalani hukuman, setelah dilakukan sidang oleh guru BK, yang menyatakan bahwa Alesa tak sepenuhnya bersalah. Alesa hanya diberikan hukuman untuk berdiri di tengah lapangan outdoor selama dua jam saja atas kerusuhan yang telah ia ciptakan. Para guru pun sudah mempertimbangkan hukuman yang di berikan kepada Alesa dengan matang. Mengingat gadis itu merupakan anak didik baru, dan tak sepenuhnya bersalah. Apa lagi Alesa adalah anak dari salah satu penyuntik dana terbesar di sekolah, mana berani mereka berbuat lebih dari ini.Sedangkan Ringgo, lelaki itu di larikan ke rumah sakit lantaran pingsan. Cih! Lemah sekali, baru di tonjok sudah tepar duluan. Untuk biaya pengobatan Ringgo, sudah di tanggung oleh Alesa secara keseluruhan. Ia masih waras, lelaki itu babak belur karena ulahnya, tentu ia harus berani bertanggung jawab.
Alesa meneguk sebotol air mineral hingga tandas, lantas melempar botol kosong tersebut ke arah tempat sampah yang berada tak jauh darinya.
"Hihihihi..."
Alesa tau sejak tadi ada yang mengamati dirinya dari atas pohon, namun ia memilih untuk diam seolah tak melihat keberadaan makhluk berjubah putih itu.
"Kasihan sekali yang habis dihukum, hihihihi..."
Memejamkan mata sejenak, Alesa menahan diri agar tidak mengeluarkan kata makian teruntuk Kunti menjengkelkan yang satu ini.
"Bang, sini duduk bareng neng Susan.."
"Tidak bisa, neng. Saya sudah ada janji mau jalan sama Sumiati."
Kunti bernama Susan itu terlihat kesal, ketika sang pocong alias pujaan hatinya menolak untuk duduk bersama dan memilih berkencan dengan Kunti yang lain.
"Kamu tidak sayang aku lagi, bang?"
"Sejujurnya saya sangat mencintai kalian berdua, saya tidak bisa memilih diantara kalian."
Sialan! Alesa memaki dalam hati. Drama percintaan setan macam apa ini. Kata-kata manis yang terlontar dari pocong yang berdiri di pojok taman membuat perut Alesa bergejolak mual.
"Maaf, setelah selesai berkencan dengan Sumiati, saya akan mampir nanti." Makhluk terbungkus kain dan berukuran sangat tinggi itu tiba-tiba melompat dan menghilang. Ternyata setan juga pergi berkencan, Alesa baru tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA|the beauty indigo
فكاهةKehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya, Alesa sudah terbiasa dengan hal semacam itu sejak kecil. Dia...