|07| Balapan

4K 212 2
                                    

Hello everyone 👋

Gimana kabar kalian?

Vote dan komen di setiap Chapter, komen juga disetiap paragraf ya, biar author lebih semangat lagi nulisnya 💜

Vote dan komen di setiap Chapter, komen juga disetiap paragraf ya, biar author lebih semangat lagi nulisnya 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai sepeninggalan Reinan dari rumahnya. Kini Alesa hanya rebahan dengan posisi terlentang di atas ranjang. Menatap langit-langit kamar seperti sedang berpikir keras, entah apa yang tengah di pikirkan oleh gadis itu.

Ceklek

Alesa reflek terduduk, menatap pintu yang terbuka karena ulah Nagara. Lelaki itu berlalu masuk lantas mendudukkan diri di bibir ranjang milik Alesa.

"Ngapain lo kesini, bang?" Manik Alesa memicing. Mengamati penampilan Nagara, outfit laki-laki itu sudah berubah sejak terakhir kali ia lihat tadi di ruang makan.

"Temen gue nantangin balapan," ujar Nagara tiba-tiba.

Alis gadis itu terangkat sebelah, merasa tertantang mendengar penuturan Nagara. "Berani berapa tuh temen lo?" Gadis itu kemudian terkekeh pelan.

"Lima juta."

Bibir Alesa tampak merekah. "Lumayan buat jajan, gass lah!" Alesa beranjak dari ranjang dengan semangat. Berjalan menuju walk in closet untuk berganti pakaian sembari bersenandung kecil.

Nagara terkekeh, tingkah adik kecilnya itu benar-benar menggelikan.

Tak membutuhkan waktu lama. Alesa sudah siap dengan pakaian casual yang tampak keren. Celana jeans robek dibagian lutut, kaos hitam polos yang di balut oleh jaket kulit dengan warna senada.

"Lo udah izin sama papi?" Tanya Alesa keluar dari walk in closet, meraih kunci motor dan ponsel yang tergeletak di atas nakas.

Nagara mengangguk, tentu saja ia sudah izin dengan Genta. Tapi jangan kira dia mengatakan yang sebenarnya kepada pria itu, yang ada mereka berdua malah berakhir di pites oleh Genta. Nagara mengatakan akan pergi nongkrong ke cafe, dia juga meminta izin untuk mengajak Alesa pergi bersamanya. Walau tadinya Genta sedikit kurang yakin dengan ucapan Nagara, tapi akhirnya Nagara dapat meyakinkan papi dudanya itu.

"Kiw abang ganteng.."

Alesa melirik malas Juleha, kunti yang muncul di balik jendela balkon kamarnya. "Genit banget lo, Juleha!" Ketusnya terlalu jengah.

Nagara menatap Alesa dengan raut horor, bulu kuduknya tiba-tiba saja berdiri. Nasib punya adik indigo.

"Abang kamu ganteng banget, boleh buat aku nggak?"

ALESA|the beauty indigo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang