Hallo guys!
Hari ini aku update
Maaf ya karena udah nunggu lama
Jangan lupa vote-nya yaaa😘Dimohon untuk jadi pembaca yang bijak!
Semoga suka😉Suasana sekolah hari ini berubah sangat gaduh dan kacau. Terpaksa para guru memutuskan untuk memulangkan para murid lebih awal dari jam biasanya. Sebagian siswa dan siswi mengalami trauma dan perasaan takut yang berlebihan atas kejadian ini.
Untuk sementara waktu sekolah akan ditutup selama 2 Minggu guna proses penyelidikan. Sebagai gantinya, seluruh siswa diminta mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.
"Gimana bang?" Alesa bertanya dengan nada tersirat akan kekhawatiran. Bergegas ia berlari menghampiri Nagara dan juga Genta yang baru saja tiba.
Nagara tersenyum tipis. "Aman," ujarnya membuat Alesa akhirnya bisa bernapas lega.
Mereka berdua baru saja pulang dari kantor polisi. Karena tiba-tiba Nagara mendapatkan panggilan untuk dimintai keterangan. Polisi menemukan koleksi foto Nagara di ponsel milik korban. Dan buku diary yang bertuliskan kata-kata cinta yang tentu ditujukan kepada Nagara. Cinta memang bisa membuat seseorang menjadi gila.
"Resiko jadi orang ganteng," celetuk Nagara sembari menampilkan ekspresi tengil.
Alesa dan Genta kompak memutar bola mata malas. "Wajah kamu itu hasil sumbangan dari papi. Jadi, kamu harus banyak berterimakasih sama papimu yang tampan paripurna ini." Genta memasang ekspresi angkuh yang ditujukan ke arah Nagara. Membuat cowok itu sontak mendengus jengkel.
"Anak sama bapak sama aja," dengus Alesa kemudian kembali melangkah menuju sofa.
Terkekeh geli, Genta turut mendaratkan bokongnya tepat di sebelah putri cantiknya itu. Disusul Nagara yang juga duduk di sebelah Alesa. Kini posisi gadis itu dihimpit oleh kedua laki-laki tampan kesayangannya.
"Gue jadi penasaran, siapa ya pelakunya." Nagara menyandarkan punggungnya pada sofa. Kedua tangannya bersidekap sembari berpikir keras.
"Siapapun pelakunya, yang pasti orang itu berbahaya. Kalian jangan ikut campur dalam masalah ini." Genta berujar memperingati. Dia tau betul bagaimana perangai kedua anaknya, terutama Alesa.
Punggung Nagara kembali tegak, memutar tubuh menghadap Alesa dengan ekspresi serius. "Lo nggak mau bantu ungkap kasus ini? Lo kan bisa tanya ke arwahnya Tantri siapa yang udah bunuh dia," kelakar Nagara mengabaikan ucapan Genta barusan.
"Nagara," desis Genta dengan mata berkilat tajam. Kakak macam apa dia ini, malah memberikan saran berbahaya kepada adiknya. Cowok itu justru menyengir lebar menatap Genta. Tanpa ada raut bersalah sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA|the beauty indigo
HumorKehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya, Alesa sudah terbiasa dengan hal semacam itu sejak kecil. Dia...