Hello everyone 👋
Vote dan komen di setiap Chapter, komen juga di setiap paragraf ya, biar author lebih semangat lagi nulisnya 💜
Udara malam ini berhembus sedikit kencang, suara guntur terdengar menggelegar dari kejauhan. Langit malam ini pun terlihat sangat gelap tanpa dihiasi setitik cahaya bintang maupun bulan. Sepertinya hujan sebentar lagi akan turun.
Alesa melangkahkan kakinya, menyusuri tepi jalan dengan bibir yang terus menggerutu kesal. Gadis itu berniat untuk pergi ke supermarket yang berada tak jauh dari rumahnya. Membeli stok camilan dan susu kotak rasa strawberry favoritnya. Dia kesal lantaran susu kotaknya di curi oleh Nagara, padahal kan itu susu kotak terakhir yang ia simpan di kulkas.
"Hihihihi..."
Menahan diri untuk tidak mengumpati makhluk berwajah rusak yang muncul secara tiba-tiba disampingnya. Alesa terus berjalan, tanpa menolehkan pandangannya barang seinci pun.
Hingga tatapan mata Alesa tertuju ke arah siluet seseorang yang tengah berdiri di atas pembatas jembatan. Mengamati dengan lamat-lamat, bola mata Alesa melebar untuk sedetik kemudian. Bergegas Alesa berlari menghampiri orang itu berada.
"Mas istighfar! Jangan bunuh diri mas!" Tentu saja Alesa panik bukan main. Tidak ada seorang pun disini, menghubungi Nagara juga tidak mungkin sebab ia meninggalkan ponselnya di kamar tadi.
Alesa menggigit kuku jarinya resah. Lelaki ini tetap diam, tanpa ada niatan menggubris ucapan Alesa.
"Mas, jangan nekat!" Alesa tidak bisa melihat wajah lelaki ini, lantaran posisinya membelakangi Alesa.
Mau tidak mau Alesa harus melakukan sesuatu. Jangan sampai cowok ini lompat ke bawah dan berakhir mati. Ia tidak mau dijadikan saksi karena hanya dirinya yang berada dilokasi kejadian saat ini. Atau bisa saja dia dijadikan tersangka sebagai pelaku pembunuhan, yang benar saja.
Alesa meraih pergelangan tangan cowok itu lantas menariknya kuat. Cowok berhoodie hitam itu sontak terkejut, tubuhnya terhuyung ke belakang akibat tarikan kuat dari Alesa.
Brukk..
Alesa jatuh terlentang dengan posisi cowok itu yang berada diatas menindih tubuhnya. Tatapan mereka terkunci untuk beberapa detik. Angin berhembus meniup setiap helaian rambut Zergan, menambah kadar ketampanan cowok itu. Zergan terpaku untuk sejenak, mengamati wajah Alesa dari jarak begitu dekat, ternyata gadis gila ini cantik juga.
Seakan tersadar, Alesa mendorong tubuh Zergan agar menyingkir dari atasnya. Aroma maskulin yang menguar dari tubuh Zergan mampu membuat aliran darahnya berdesir, apalagi posisi mereka yang terbilang sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA|the beauty indigo
HumorKehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya, Alesa sudah terbiasa dengan hal semacam itu sejak kecil. Dia...