Hello everyone 👋
Vote dan komen di setiap Chapter, komen juga di setiap paragraf ya, biar author lebih semangat lagi nulisnya 💜
Alesa berjalan menyusuri lorong koridor yang tampak sepi, lantaran jam pelajaran sedang berlangsung saat ini. Namun sepi bukan dalam artian tidak ada mahluk lain di sepanjang koridor, makhluk dengan berbagai macam bentuk aneh dan mengerikan. Tatapan Alesa hanya fokus ke depan, tanpa peduli dengan keberadaan mereka, dia sudah terlampau terbiasa.
Langkah gadis itu berbelok ke sebuah ruangan yang berada di pojok koridor, ruang musik. Alesa menutup pintu rapat setelah berada di dalam, maniknya menyusuri setiap sudut ruangan yang dipenuhi berbagai alat musik di dalamnya. Tak terkecuali setan penunggu ruangan yang berdiam diri di pojokan.
Sebenarnya niat Alesa kemari tak lain hanya untuk tidur, sungguh ia sangat mengantuk rasanya. Kebetulan setelah jam istirahat kedua kelasnya sedang kosong, tidak ada guru yang mengajar, hanya diberikan tugas untuk dikerjakan. Semalam Alesa tidak bisa tidur dengan nyenyak, lantaran hujan semalaman. Biasanya jika hujan deras seseorang akan merasa nyenyak dalam tidurnya, tetapi berbanding terbalik dengan Alesa. Gadis itu merasa terganggu dengan suara-suara aneh dari luar ketika hujan, entah itu suara makhluk yang menggaruk-garuk dinding luar, atau suara tangisan yang amat menjengkelkan.
Alesa merebahkan tubuhnya di atas sebuah sofa panjang yang terletak di samping pintu. Menguap sebentar lalu memejamkan mata dengan damai, ia berharap semoga hantu dipojokan itu tidak mengganggu acara istirahatnya.
"Dasar manusia pemalas..."
Hingga beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus yang menandakan bahwa gadis itu sudah benar-benar terlelap.
"Apa dia pergi ke sekolah hanya untuk tidur?" Pandangan makhluk itu terus tertuju ke arah Alesa. Hingga kemudian beralih ke arah pintu yang terbuka, menampilkan seorang murid laki-laki yang terlihat tampan dengan model rambut undercut nya.
Javas melangkahkan kakinya menuju gitar kebanggaannya selama menjadi ketua ekskul band di sekolah, dengan gitar ini dia berhasil membawa pulang banyak piala kemenangan dari ajang perlombaan antar sekolah ataupun kompetisi lainnya.
Javas duduk di sebuah kursi sembari memangku gitarnya, dia masih belum menyadari kehadiran seseorang selain dirinya di sana. Saat jam kosong Javas biasanya akan lebih banyak menghabiskan waktu diruang musik, sekedar bermain gitar atau menyanyi untuk menuntaskan rasa bosannya.
Ketika cowok itu akan mulai memetik senar gitarnya, tatapan Javas tak sengaja terpaku ke arah sofa. Ia sedikit terkejut dengan keberadaan seorang gadis yang tertidur disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA|the beauty indigo
HumorKehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya, Alesa sudah terbiasa dengan hal semacam itu sejak kecil. Dia...