6

83 9 0
                                    

"Lo ga mau makan dulu?"

"Ga ah nanggung bentar lagi balik. Nah itu dia! JONGHOO!!"

Raut wajah Jongho seketika panik, ia teringat Heewoon mencium pipinya waktu itu. Alhasil laki-laki itu lari diikuti Heewoon di belakangnya.

"Lo ngapain sih ngejer gue?!"

"Ya makanya jangan lari biar ga ngejer!"

Jongho berhenti tiba-tiba hingga Heewoon menabrak dan terjatuh.

"Anu.. gini, gu-gue.." ucapnya dengan napas tersengal sengal.

"Apaan?"

"Ma-mau jadi pacar gue ga?"

"Gue? Jadi pacar lo?"

Heewoon mengangguk semangat.

Jongho mengatupkan mulutnya yang terbuka dan langsung pergi.

"Tinggal iya apa ngga gitu loh," ucap Heewoon frustasi.

Gadis itu memegang perutnya, keringat mulai mengucur. Sebisa mungkin dia mengikuti Jongho yang pastinya pulang ke apart. Heewoon merasa bersalah dengan temannya yang tertinggal di lapangan futsal yang berada di belakang gedung apartemen mereka. Jujur saja ia juga tidak sanggup berdiam diri menahan sakit perutnya.

"Jongho!"
"Jongho bentar dulu! Tolongin gue!"

"Lo ada antasida?"
Tangan kecil itu menahan pintu apart Jongho. Melihat wajah Heewoon yang memucat, Jongho makin panik.

"Boleh sekalian bantu gue pesen makan?"

"Masuk."

Heewoon tersenyum sambil meringis, badannya membungkuk kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa. Jongho membawa satu keping obat dan segelas air.

"Mau makan apa?"

"Lo udah makan?"

"Belom."

"Ngikut lo aja."

"Ga boleh, gue mau makan pedes hari ini."

Heewoon menarik napas pelan, menutup matanya, "bubur aja gapapa. Pesen pake akun gue aja lagi banyak diskon."

Jongho mengambil hp gadis itu dan tidak heran wallpapernya foto Jongho.

"Udah.."

"Makasih.."

"Gue mandi dulu."

Gadis itu mengangguk, ia menaruh punggung tangan di dahinya sesekali ia terlelap dan terbangun. Dirasa perutnya tidak senyeri tadi, Heewoon mempersiapkan gelas berisi air, sendok, piring, sumpit dll di meja.

Wangi khas Jongho menyeruak, laki-laki itu sudah keluar dari kamar mandi dan tak lama makanan datang.

"Makannya pelan-pelan.."

Heewoon berdeham, mereka makan dalam diam. Hingga Jongho memulai percakapan dengan nada ketus ia bilang, "lo nungguin gue daritadi ampe ga makan?"

"Harusnya ga boleh gitu ya?"

"Iyalah, lagian gue cuma main biasa bukan tanding."

"Gatau deh gue cuma pengen liat lo aja. Cape tau gue abis ngoding, pengen liat yang seger seger hehe.."

"Gue ga suka ya ada yang sakit gara-gara gue. Jangan diulangi."

Heewoon menunduk malu. Lalu mengangkat wajahnya yang penuh dengan senyuman tengil serta matanya yang sayu.

"Lo khawatir ya?"

Jongho tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia malah berdiri masuk ke kamar namun kamarnya tidak ditutup sempurna.

Heewoon beranjak ke kamar mandi. Berhubung tata letak unit mereka sama persis Heewoon berasa di rumah sendiri. Di dalam ia langsung membasuh wajah, mencuci tangan dan kaki karena Heewoon berencana ikut masuk ke kamar.

Gadis itu pikir akan sedikit lancang kalau sekedar masuk maka dari itu ia mengetuk pintu dan disambut dehaman Jongho. Laki-laki itu tampak konsentrasi dengan maket rumahnya.

"Itu rumah kita?"

Jongho berdecak, "rumah gue."

"Rumah masa depan kita kan?"

"Lo kalo udah ga sakit lagi balik ke tempat asal sana!"

Heewoon terkekeh, matanya beralih ke sudut ruangan. Ada gitar rupanya.

"Gausah dimainin kalo ga bisa," cegah Jongho.

"Gue cuma bisa satu lagu doang, mau denger ga?"

Jongho memutar kursi menghadap Heewoon yang memangku gitar.

"Coba.."


Why are you telling me to choose

When I only have my eyes half-open?

Somebody let me know, tell me which way to go

Cuz I don't, don't, don't know

Again today, there are questions I don't know

I'm trying to answer but I'm not confident

Is it this way or that way?

I'm afraid of my decision

(JJ Project - Tomorrow, Today)

"Gitu doang?"

"Emang lo tau lagunya?"

"Udah sembuh kayaknya, ga balik?"

"Gamau.."

Ini waktu terlama bagi Heewoon berduaan dengan Jongho, suasana hatinya tak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini waktu terlama bagi Heewoon berduaan dengan Jongho, suasana hatinya tak karuan. Orang menyebutnya baper tingkat dewa.

"Hampir dua tahun gue ngejer lo, masih ga suka juga?"

"He'em."

"Gue harus apa? Gue suka beneran sama lo nih.."
"Apa lo lagi suka sama cewe lain?"

"Gaada."

"Baguslah.."

"Hah?"

"Gue ga suka bersaing."

Heewoon berdiri dari kasur, merapikannya lagi.

"Ayo pacaran, siapa tau lo lebih suka gue yang versi pacaran."

"Terserah."

Heewoon tersenyum tipis, "ini hari pertama kita."

take a chance - choi jongho✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang