16

177 12 6
                                    

Throwback

Musim dingin H-7 tahun baru, hari libur akhir tahun Jongho tidak pulang ke rumah dan salju turun sangat deras.

Jongho menantang diri keluar apartemen hanya untuk merenung membiarkan salju menimpa wajahnya.

Namun dari kejauhan Heewoon berlari susah payah di tengah genangan salju yang meninggi. Senyuman khasnya masih terlihat menyebalkan di mata laki-laki itu.

"Lo nunggu gue?"

"Ge'er banget lo!"

"Gue abis beli ini!"

Cetakan salju berbentuk bebek.

"Lo pasti lagi sedih ga bisa pulang, kan?"

Heewoon mulai mencetak salju menjadi bebek lalu ditaruhnya di atas bahu Jongho.

"Diem! Jangan gerak, nanti hancur!"

Tersihir oleh perintah Heewoon, Jongho dengan sabar menunggu gadis itu mencetak bebek untuk di taroh di bahunya sendiri.

"Kita punya temen baru sekarang!"

Jongho segera menepis bahunya dan memutuskan untuk kembali ke unit. Dari atas balkon, Jongho bisa melihat Heewoon masih di bawah melanjutkan membuat bebek.

**

Malam sepulangnya dari study center dan di atas adalah hasil potretan Heewoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam sepulangnya dari study center dan di atas adalah hasil potretan Heewoon.

Laki-laki itu tidak pernah menoleh dan Heewoon juga tidak mengajaknya bicara. Memang seperti bayangan tapi Heewoon tidak ingin Jongho merasa sendiri setelah belajar sangat keras.

Heewoon duduk menjaga tas Jongho, sementara pemiliknya asik melihat langit sesekali bersenandung.

**

Masih di study center, ketika Heewoon memperhatikan Jongho membuat sketsa rumah untuk maketnya.

"Kalo ada rumah pohon asik ya," celetuk Heewoon.

"Diem.."

"Oke."

Beberapa minggu kemudian, ketika Jongho mengerjakan maket di kamar dan Heewoon menyadari ada detail khusus yang pernah ia sarankan. Rumah pohon.

"Itu rumah kita?"

"Rumah gue."

"Rumah masa depan kita, kan?"

"Lo kalo udah ga sakit lagi balik ke tempat asal sana!"

**

Seperti biasa telinga Heewoon selalu peka ketika pintu unit Jongho terbuka. Gadis itu langsung membuka pintu dan tersenyum pada Jongho yang sudah menjadi pacarnya itu.

"Futsal di mana?"

"Deket kampus."

"Nanti gue nyusul ya, mau nonton."

take a chance - choi jongho✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang