"ayah, kenapa kue nya cuma ada satu?" tanya salah satu gadis kecil.
"bun, kok kue ulang tahunnya cuma ada 1 sih? hari ini kan yang ulang tahun ada 2 orang tuan putri." ujar sang ayah sembari menggendong kedua gadis kecilnya, yang satu bergaun kuning dan yang satunya memakai gaun merah muda.
"yaudah sih, toh kalian kan kembar jadi 1 kue aja cukup. tiap tahun mau make 2 kue buang buang duit aja, lagian itu di kue nya udah ditulis nama kalian berdua, kan?" jawab sang bunda.
kedua gadis kecil itu segera meminta turun dari gendongan ayahnya, kemudian berlari untuk melihat kue ulang tahun mereka.
benar saja, di kue tersebut tertuliskan 'happy birthday larisa damanda & alrescha alamanda'.
namun,
"tapi kan acha ga suka warna pink alay kayak gini, ini sih kue nya icha! tahun kemarin juga kue nya, setiap tahun bunda selalu beliin kue pink padahal acha mau kue coklat!" protes anak bergaun kuning.
"apasih, acha! pink itu warna princess ya, ga alay!" sanggah anak bergaun merah muda tidak terima.
"aduh kalian ini, repot banget deh! udah ya, acha. cuma masalah warna kue aja kamu protes, kalau ga suka yaudah ga usah makan kue nya." bentakan sang bunda membuat mata gadis kecil bergaun kuning mulai berkaca-kaca.
sang ayah yang menyadari hal tersebut mulai mendekati salah satu putrinya itu. "acha sayang, nanti kue coklatnya biar ayah belikan ya abis ini. tapi sebelum itu kita baca doa dan makan makan dulu, kan ini juga hari ulang tahun acha, jadi tuan putri ayah ini ga boleh nangis dong, oke?"
"oke, ayah."
"nah, udah ya. sekarang kita udah bisa mulai acara makan—" ucapan sang ayah berhenti saat melihat hidangan yang tersaji di atas meja makan, hampir semua hidangan tersebut merupakan olahan makanan laut.
"VALERIE! KAMU BERNIAT UNTUK MEMBUNUH ANAK KAMU SENDIRI HAH?!"
***
acha menatap kue milik jaf yang kini berada dihadapannya, itu adalah kue coklat yang ia damba-dambakan sedari kecil.
"cha? lo mau ga nerima potongan pertamanya?"
"hah?" acha kebingungan saat jaf tiba-tiba menyodorkan sebuah piring kecil yang telah berisi potongan pertama kue tersebut. bahkan perlakuan istimewa jaf yang tiba-tiba menarik perhatian mereka semua yang sedari hanya diam dalam kecanggungan.
"kenapa gue?" tanya acha.
"pengen aja. nih, ambil."
dengan sedikit paksaan, acha pun menerima potongan pertama kue tersebut. meskipun ada embel embel 'terpaksa', namun sebenarnya acha merasa bahagia hingga tanpa sadar senyumnya terlukis indah meskipun sangat tipis hingga keberadaannya tidak disadari oleh siapapun, terkecuali daksa.
cowok tersebut memicingkan mata nya penuh curiga, isi kepalanya dipenuhi oleh prasangka tentang hubungan acha dan jaf. padahal kebahagiaan yang acha rasakan ini bukan karena ia menerima potongan pertama kue ulang tahun jaf, akan tetap ia pada akhirnya mendapatkan kue ulang tahun coklat yang telah ia damba-dambakan sedari kecil.
***
"kue ulang tahunnya enak banget atau lo yang emang doyan sama kue coklat, cha?" ejek jaf sambil terkekeh kecil melihat acha yang masih memakai kue ulang tahunnya entah ini sudah potongan ke berapa.
pada akhirnya mereka tidak jadi mengerjakan tugas kelompok hari ini. setelah acara makan kue selesai, aiden segera membawa vania pulang karena gadis tersebut sudah terlihat sangat kelelahan. kini tinggal lah mereka bereempat saja di ruang tamu; jaf, acha, elang, dan daksa.
"hm? keduanya bener. kue nya udah pasti enak, terlebih gue tuh suka banget sama rasa coklat." jawaban antusian acha dengan mulut yang masih penuh akan kue coklat membuat jaf dan elang tertawa. terlebih jaf yang jahil terus menganggu acha.
hingga satu pertanyaan dari daksa merubah atmosfer yang baru saja membaik, "bukannya lo suka kue stoberi?"
"ulang tahun lo selalu pake kue stroberi." lanjut daksa.
acha terdiam sejenak, tiba-tiba saja selera makannya menghilang.
"gue ga pernah punya kue ulang tahun, selama ini kan kita cuma ngerayain ulang tahun icha."
mendengar jawaban acha membuat daksa terlihat kesal. sebelum cowok itu kembali melontarkan kalimat yang berpotensi dapat menyakiti hati acha, elang bergegas bangkit dari sofa sembari menarik tangan acha.
"udah malem, ayo gue anter balik."
"eh iya juga ga kerasa udah jam 11 malem ini, nanti sisa kue nya gue suruh bibi bungkusin aja ya, cha?" ujar jaf yang buru-buru masuk ke dalam dapur.
"lo pulang aja duluan, lang. acha biar balik sama gue."
***
grup biologi (6)
jaf
weh sa @anda lo masih sama acha?
bilangin acha hp nya ketinggalanvania
acha sama daksa? kalian gila ya?
kok bisa acha ga sama lo @elang?elang
ceritanya panjang
tapi lo tenang aja ya van, gue percaya sama daksa
mereka cuma butuh space buat nyelesaiin masalah mereka
@jaf besok aja lo bawa hp nya ke sekolahjaf
oke, aman*****
haiiiiii, i'm so sowwryyy kalo ga bisa update rutin dikarenakan sekarang aku lagi sibuk mbkm yang ngebuat aku superrrrrr sibuk :(( tapi setiap aku ada waktu libur aku selalu sempatin nulis kok buat ngestok chapter, tapi emang belum aku publish aja soalnya masih pada belum di revisi. oke mungkin sekiranya sudah cukup saya beralasannya hehe, thank you so muchhh ya buat kalian yang udah baca apalagi yang sampe ngevote dan komen, lop yu semiliyar 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMPANG
Teen Fictionsemakin tumbuh semakin juga mereka menyadari bahwa pilihan tidak selamanya seperti simpang empat, dimana mereka bisa memilih untuk lurus mengikuti alurnya kehidupan. kini proses menjadi dewasa membuat mereka dihadapkan oleh simpang tiga. kanan atau...