#22

481 64 15
                                    

Yujin marah besar kepada ibunya, entah apa yang dipikirkan ibunya sehingga bisa sejahat itu pada darah dagingnya sendiri. Sepulang sekolah ia menanyakan keberadaan kakaknya dan langsung dijawab oleh salah satu bodyguard bila Hanbin tengah dikurung di gudang belakang rumahnya.

Tentu saja ia mengamuk, matanya memancarkan kilatan amarah, ia tak bisa berbuat banyak karena ibunya tengah berada di luar rumah, kini ia bergegas ke gudang belakang dengan berbekal puluhan kunci di genggamannya.

Ketika membuka pintu jati bercat putih gading itu ia melihat kakaknya tengah duduk bersandar lemari tua, matanya terlihat sembab dan satu hal yang Yujin benci, kakaknya masih bisa tersenyum ketika menyambutnya.

Ia langsung menghampiri kakaknya dan memeluknya erat, menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Hanbin.
"Aku mengkhawatirkanmu dengan sangat kak" gumamnya.
Hanbin mengusap tengkuk Yujin dengan lembut dan mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

Dan kini mereka berdua sudah berada di kamar Hanbin, Yujin tengah duduk dihadapan kakak manisnya, sedari tadi Yujin mengecek keadaan kakaknya hal yang paling ia takutkan bila kakaknya terluka.
"Aku tak apa Yujinah, aku baik-baik saja"

Yujin menghela nafasnya pelan, ia menggenggam tangan kakaknya yang sedari tadi mengelus pipinya.
"Bilang padaku apa yang terjadi pada kakak, kenapa semalam kakak tidak pulang ke rumah"

Hanbin termenung sejenak, lalu ia menceritakan ketika pulang dari toko pernak-pernik ia dihadang oleh preman dan setelah itu ia tidak tahu apa yang terjadi, ketika ia membuka matanya ia malah mendapatkan wajah Gyuvin berada dihadapannya.

Yujin tahu siapa Gyuvin, bagaimana orang terpandang seperti Gyuvin mau berkeliaran dan bahkan menolong kakaknya, pasti ada hal lain.
"Kak, ada hubungan kah dengan Gyuvin"
Hanbin masih terdiam, ia mencerna pertanyaan yang terlontar dari bibir adiknya.

"Entahlah aku bingung untuk menjelaskannya"
Yujin kembali menghela nafasnya pelan.
"Gyuvin itu anak dari petinggi agensi tempat ibu bernaung, dia bukan orang sembarangan, keluarganya merupakan pebisnis handal, dan ibu sangat bergantung padanya, semoga kakak tidak melakukan kesalahan apapun yang berdampak pada karir ibu, aku takut kau dalam bahaya, ibu adalah orang yang ambisius dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia mau, jadi.... tetaplah berhati-hati ya kak" jelas Yujin sambil menatap wajah kakaknya.

Hanbin mengangguk paham, ia baru menyadari kalau ibunya sangat mendambakan popularitas dan juga uang.
"Yujinah, emm mungkin kau harus tahu ini, Gyuvin adalah mateku"

Yujin membulatkan matanya terkejut, rahangnya terbuka, dia tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi.
"Kak, kau serius?" Tanya Yujin memastikan.
Hanbin mengangguk pelan. Ia lalu menggulung baju lengan panjangnya dan disana ada 3 buah tanda alam semesta yang menghiasi lengan putihnya.

"Ini tandanya, dan salah satunya milik Gyuvin" ujar Hanbin. Yujin terkejut bukan main, kakaknya ternyata adalah pilihan dari dewi bulan, kakaknya bukan orang sembarangan.
"K-kak, kau memiliki tiga mate sekaligus, whoah kak kau sungguh luar biasa"
Entah petaka atau keberuntungan justru hal itu membuat hati Hanbin menjadi gamang.

Yujin segera memeluk Hanbin dengan erat, ia dapat mencium aroma kue jahe hangat di perpotongan leher milik Hanbin. Sudah ia pastikan kakaknya Sigma yaitu tahta tertinggi diantara para omega, ia berharap siapapun yang menjadi matenya kelak dapat melindungi Hanbin dari berbagai macam bahaya dan petaka.

"Semoga kau dipertemukan dengan mate yang bertanggung jawab akan dirimu kak, menerima segala kekurangan serta kelebihanmu, aku yakin kau pasti akan bahagia kelak" ucap Yujin. Hanbin tertegun mendengar ungkapan Yujin. Adik kecilnya kini menjadi sosok dewasa yang berwibawa, aura alpha melekat kuat pada jati dirinya.

Semoga saja dewi bulan mendengar semua untaian doa dari Yujin.

.
.
.
.

Wendy tengah menuju agensinya, namun pikirannya masih berada entah kemana. Ia menggigiti kukunya gelisah, pikirannya mengawang, bagaimana kalau Hanbin membongkar semua kedoknya, bagaimana kalau Hanbin berkoar bagaimana buruknya dia dan pasti akan menyebabkan reputasinya turun dan publik sudah tak percaya padanya.

Ketika sudah sampai ke tempat yang dituju ia segera melangkah ke lantai atas gedung pencakar cakrawala itu. Ia berusaha mengenyahkan semua pikirannya dan berusaha tampil profesional. Kali ini ia akan bertemu dengan Kim Jiwoong anak sulung dari Kim Corporation yang bergerak dibidang entertainment.

Ada hal yang perlu dibahas karena sebentar lagi Wendy akan comeback dan kebetulan Jiwoong menawarkan diri untuk menjadi model untuk video klipnya. Tentu Wendy sangat terkesan atas kerja sama Jiwoong dengan dirinya, ia membayangkan mv yang akan dirilis pasti akan meledak mengingat penggemar Jiwoong begitu banyak.

Dan saat ini diskusi tengah berlangsung, Wendy begitu merasakan aura Jiwoong yang begitu kuat, persis alpha istimewa lainnya. Kalau boleh menerka Jiwoong adalah enigma yang begitu banyak digemari oleh para omega kelas atas namun sayangnya sampai sekarang Jiwoong belum membuka mulut kiranya siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak.

"Terimakasih atas kerja samanya Nyonya Wen, aku sangat terkesan bisa menjadi bintang di mv yang akan anda rilis" ucap Jiwoong yang kini berhadapan dengan Wendy setelah selesai diskusi.
"Aku yang sangat terkesan tuan Jiwoong, anda dan pesona anda akan menarik banyak para viewers video klipnya nanti, berkat anda nantinya saya akan semakin terkenal" jelas Wendy. Tentu saja mengundang kekehan dari Jiwoong.

"Nanti saya akan datang di acara meet n greet perilisan video klip anda di hari pertama " ucap Jiwoong.
"Sungguh, saya akan sangat terkesan bila anda datang menghadiri acara itu"

Keduanya menyudahkan pembicaraan dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

Selanjutnya Wendy kembali melanjutkan kegiatannya hingga larut malam, seperti pemotretan untuk majalah edisi bulan depan, dan cek vokalnya agar tetap prima dan stabil.

.
.
.

Gyuvin menyandarkan tubuhnya di balkon kamarnya. Pikirannya melayang entah kemana, ada rasa mengganjal di hatinya namun entah apa itu . Kedua tangannya saling tertaut menatap jutaan bintang yang bertabur di angkasa.

Hingga suara dehaman dari belakang tubuhnya membuat Gyuvin terjengit kaget.
"Kebiasaan sekali masuk ke kamar orang tanpa permisi"

"Siapa bilang, aku sudah memanggilmu berkali-kali tapi tak ada jawaban, lihat pintu kamarmu dibiarkan terbuka yasudah aku langsung masuk" jelas Jiwoong kakak sulung Gyuvin.

Gyuvin melirik dan kembali melanjutkan acara melamunnya.
"Jangan terlalu banyak melamun, kau bisa cepat tua nanti"
"Siapa bilang aku melamun" sanggah Gyuvin.

Jiwoong mengedikkan kedua bahunya.
"Kak ingin bertanya sesuatu?"
"Hmm"
"Bagaimana jika kau mempunyai mate yang begitu spesial, dia terlihat sempurna namun bila dipandang jauh dia punya kekurangan, dan dia begitu rapuh" tanya Gyuvin.
"Tentu saja akan menerimanya, mate sudah ditakdirkan dari dewi bulan, itu bagian dari takdir kita Gyuvin-ah, suka tidak suka kau harus menerimanya" jelas Jiwoong.

Gyuvin mengangguk pelan,  lalu ia menghela nafasnya pelan.
"Selain fisik ada satu hal yang mateku punya"
"Oh apa itu eh- wait kau....mate huh kau sudah bertemu dengan matemu, kapan?" Cerocos Jiwoong. Gyuvin memutar bola matanya malas.
"Kemarin malam, sebenarnya aku sudah merasakan kehadirannya dari lama tapi baru kemarin malam aku berikrar kalau dia mateku, dan asal kau tahu mateku ternyata memiliki satu keistimewaan"
"Hmmm apa? " Tanya Jiwoong penasaran.

"Dia memiliki lebih dari satu pasangan"
Jiwoong membulatkan matanya terkejut tak percaya, itu artinya nantinya adiknya akan diduakan lebih parahnya lagi ditigakan, diempatkan.
"W-wow Gyuvin kau wah luar biasa"

Gyuvin berdecak pelan. Reaksi kakaknya sangat diluar nalar.
"Aku harus apa, aku sudah mencintai kepribadiannya, tapi rasanya tak sudi sekali aku berbagi"
"Menurutku perjuangkan saja, bila kau benar mencintainya, kau harus pertahankan dia, jangan lepaskan dia, hmm mungkin agak sedikit rumit tapi tunjukkan bahwa kau benar-benar enigma sejati Gyuvinah" ucap Jiwoong sambil menepuk pundak Gyuvin guna menyemangati adik satu-satunya.

.
.
.

Yeay double up 🥳

Lama bersemedi sampai lupa sama alurnya wkwk  mau dibawa kemana cerita ini, tapi aku lagi mencoba pelan-pelan buat selesain semuanya. Semoga kalian tetep suka yaa love you ❤️

𝐁𝐘 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang