✷ 9 ✷

333 16 0
                                    

🌻🌻

*
*
*
*
*
HAPPY READING

*****HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*El sudah besar*

sesampainya kami dirumah El langsung mengikuti ku ke dapur, di jalan gula gula gulung sudah habis, dia bilang kalau ke pasar lagi dia akan ikut.

hari ini aku akan memasak ikan goreng dengan sambal, dan sayur rebus, El membantu mencuci sayur, walaupun banyak sayur yang jatuh, aku tetap mengajarinya dengan pelan, dia senang sekali membantu.

Setelah nya kamu makan di meja makan berdua, El benar benar anak yang pintar dia selalu mengatakan jika masakan ku enak, jika ku pikir di jaman ini belum ada sepertinya yang masak seperti ini, mungkin.

"Permisi.. bibi permisi..."

Mereka yang sedang makan terkejut karna panggilan dari Luan pintu, seperti nya sebaya El mungkin.

"yah, sebentar" kataku dan bergegas membuka pintu, aku melihat 5 anak kecil, yang satu gendut, yang satunya kembar, dan yang dia nya kurus.

"Ada apa anak anak?" Kata ku sambil mensejajari tinggi mereka.

"Bibi kau tadi bersama seorang anak laki laki yah?" Kata si kembar lucu itu.

"isss Mona, seharusnya kita memperkenalkan nama terlebih dahulu, baru kita bertanya tentang anak laki laki tadi" kata anak kurus tinggi.

"Sudah sudah, bibi perkenalkan saya Brayan rumah saya itu bibi yang di pojok kanan, dan yang kembar Mona fona rumah mereka di sebelah rumah ku, dan ini yang kurus Frans dan ini yang kurus juga handrick, kami semua bertetangga, maaf menganggu waktu bibi, kami inggin sekali anak kecil itu menjadi teman kami apakah boleh bibi?" Kata nya menjelaskan teman teman nya.

"Owhh hai anak anak, oiya sebentar yah, El kemari El ini banyak teman teman disini El" kata ku memangil El yang sedang makan di dalam.

El keluar tetapi sebelum itu dia membasuh tanggan dan mulutnya terlebih dahulu sebelum keluar.

"Ada apa Bu?"

"Ini teman teman kamu mereka ingin berteman dengan mu, anak anak perkenalkan dia El, semoga kalian berteman baik dengan nya yah" kata ku sambil tersenyum.

"Haii El, salam kenal!!!" kata mereka bersama sama.

"Hai salam kenal El, aku Mona ini kembaranku fona" kata nya memperkenalkan diri.

"Hai juga Mona fona"

"emm El, mari bermain di taman, di sana ramai" kata Brayan.

"Iya El, nanti kita main kejar kejar yah" kata mereka.

"Ibu, apa aku boleh bermain dengan mereka, jika tidak tak apa" kata El menatap ku meminta izin.

"emm, boleh tapi jangan ke sorean yah, kita kan janji mau belajar nanti El"

"Janji tidak sampai sore Bu, benarkan teman teman"

"Iya bibi, tenang saja kami akan menjaga El, seperti menjaga Mona fona" kata Frans mempercayai ku.

"Iya anak anak bibi percaya, pergilah bermain" kata ku.

Setelah kepergian mereka aku duduk di tikar ruang tamu, bingung sekali mau mengerjakan apa, karna perkejaan rumah sudah selesai di bersihkan bersama El.

"Kalau gue pikir pikir nie yh, gue ga bodo bodo amat memasak, apa gue jual donat tepung ajah yah, nambah nambah jajan anak ajah, emm boleh deh, tapi ke pasar dulu, selagi El main pigi dulu kali yh" kata nya berbicara dengan diri nya sendiri.

Tanpa pikir panjang dia langsung pergi bersiap untuk kepasar, berbelanja untuk berjualan donat tepung, di jalan dia melewati taman dimana anak nya bermain berhenti sebentar menatap anak nya.

Walaupun tak merasakan hamil, melahirkan tapi melihat El tersenyum tertawa membuat ku seperti menjadi ibu yang asli, senang sekali melihat senyum nya, dia tak menyangka putra nya sudah besar, terharu mungkin, walaupun baru melihat putra nya beberapa hari ataupun Minggu.

Selesai memperhatikan El bermain dia berjalan ke arah pasar seorang diri, memerhatikan jalan sekeliling, ternyata dunia nya yang sekarang beda sekali dengan dunia nya dulu, disini tak ada gedung tinggi dan macet di jalan.

lama termenung, dia tak menyadari sedari tadi seorang pria terus menatap nya dengan senyum mengembang, mengikuti nya sambil memerhatikan nya berjalan,tersenyum,tertawa sendiri, lucu sekali wanita itu begitu lah fikirannya.

"Akhirnya, setelah sekian lama anatsya...."


ʘ⁠‿⁠ʘ


sraddah (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang