✷ 11 ✷

314 20 0
                                    

🌻🌻

*
*
*
*
*
HAPPY READING

*****HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*pria aneh*

hari ini cukup panas untuk melakukan aktifitas, aku termenung duduk di atas tikar, memikirkan semua kejadian yang tak masuk akal, dimana aku yang bertransmigrasi, dan mempunyai anak, serta ternyata seorang selir.

ntah lah semua terlalu aneh jika di cerna, jika di tanya apa dia merindukan dirinya yang dulu, tentu dia menjawab tidak, sejujurnya hidup seperti lebih nyaman dari pada kehidupannya yang dulu.

Lama termenung dia tak menyadari putra duduk dan memerhatikan dirinya, putra nya merasa aneh dengan ibu nya ini, yang biasanya akan keluar untuk berjualan.

"Ibu, ibu, ibu tidak berjualan donat tepung?" el mengoyangkan tubuhku, aku langsung tersadar dari lamunan ku.

"Ada apa El?, kamu tidak bermain dengan teman teman mu?" Aku menatap El.

"El bertanya ibu, apa ibu tidak berjualan?, tentang bermain, cuaca hari ini sangat panas Bu, El di rumah saja lah, sepertinya tan Tan juga dirumah saja"

"ibu sudah menitipkan donat tepung ke bibi yang kemarin, sepertinya nanti saja ibu berjualan di luar, yasudah kamu di rumah saja belajar sama ibu" kata ku dan pergi mengambil alat tulis nya El.

"Nah ayo kita belajar membaca El" aku langsung membuka buku, dan mengajari El membaca.

aku mengajari El membaca, menulis, sebenarnya permintaan El kemarin tentang sekolah, Masi aku pikirkan, bukan karna tidak memiliki uang, hanya saja, aku males di tanyak tanyak tentang ayah El.

'tok! tok! tok!'

aku yang sedang fokus mengajari El terkejut dengan ketukan pintu di luar, aku langsung pergi dan membukakan pintu rumah yang tertutup.

Ternyata seorang pria dia membawakan berbagai macam barang, aku fikir dia salah rumah, mungkin.

"Halo, anda mencari siapa tuan?" Tanyaku pada pria di depan ku ini.

"Benarkan anda nyonya anatsya?" Tanya nya

"Iya benar"

"Saya di suruh mengantarkan barang ini kepada anda"

"Siapa yang menyuru mu?"

"Tidak tau nyonya dia tidak memberi tau kan namnya, saya harap anda menerima nya, saya permisi"

Aku menatap barang barang di depan ku ini, siapa yang mengirim nya, setelah melihatnya cukup lama, aku membawa nya kedalam rumah.

El menatap ku membawa barang, dia mendekat dan inggin membantuku, tapi ku tolak karna barang nya cukup berat, Dengan penasaran aku membuka satu persatu barang di dalam nya, tanpa sengaja aku melihat kertas yang jatuh, tulisan si pengirim sangat rapih sekali.

'terima kasih sudah menerima barang barang dari saya, semoga kamu suka, tidak perlu takut tentang barang di dalam nya, semoga kamu menyukai nya'

-L-

Begitulah isi surat yang ada di dalamnya, L?, siapa L?, dengan penasaran aku langsung membuka semua barang barang yang ada di dalam, ternyata hanya alat alat memasak kue, yang lebih modern.

Jika di hitung dengan uang simpanan, dan yang hang di kasih tuan Jakson mungkin ini tidak bisa juga terbeli, karna ini sangat mahal, selain alat alat memasak kue, didalamnya juga terdapat bahan bahan kue.

"Ibu, alat alat ini sangat bagus, seperti dirumah dulu Bu" kata El sambil memegang barang barang yang ada di dalam nya.

Ternyata Masi ada 1 kotak lagi yang belum terbuka, dengan penasaran aku membuka nya langsung, ternyata alat alat tulis, El menatap nya dengan senang.

"Ibu lihat, ini bagus sekali El suka, El semakin sangat belajar Bu" katanya dengan semangat.

"El suka nak?" Aku menatap El dengan tersenyum

"Suka sekali bu" kata nya dengan bahagia.

Aku mengelus rambut El dengan lembut, sebenarnya aku juga tak enak hati dengan yang mengirim ini, nanti dia akan mencari tau siapa L.

"Semoga kau suka pemberian dari ku anatsya" di sana dia memperhatikan orang yang disuruhnya, dan tersenyum senang.

"Bersabarlah anak dan istriku, aku akan datang"

ʘ⁠‿⁠ʘ

sraddah (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang