Senyum juga tawa tak sekalipun lenyap dari wajah Jisung. Entah seberapa besar kebahagiaan yang telah ia dapat hari ini.
"Hyung! Kita harus berfoto!"
Minho hanya mengangguk sebagai jawaban. Pasrah kala yang lebih muda menyeretnya untuk memasuki sebuah studio foto.
Banyak foto yang mereka ambil hari ini. Banyak pula tempat yang mereka kunjungi hari ini.
Berawal dari rencana Minho yang mengajaknya pergi berpiknik di taman, hingga Jisung yang memohon di bawa ke karnaval juga bioskop, lalu pasar tempat jajanan kaki lima.
Jisung membeli semua yang tak pernah orangtuanya belikan untuknya. Jisung membeli semua yang ia mau, dengan uang Minho.
"Hyung hyung. Coba pakai ini"
Untuk kesekian kalinya Minho menurut. Membiarkan sebuah topi dengan karakter kelinci bertengger di kepalanya, membuat Jisung terpingkal akan ekspresi yang Minho buat.
Kini Jisung memakai topi dengan karakter tupai. Dan jepretan yang keseribu pun diambil.
"Sekarang aku ingin mengambil foto sendiri"
"Baiklah"
Minho hanya diam. Mengamati senyuman tipis di wajah Jisung yang hanya fokus pada kamera di hadapan.
Topi juga aksesoris lain ia lepas. Tubuhnya tegap dan rambutnya ia tata begitu rapi.
"Untuk apa?"
"Apanya?"
"Foto ini"
"Untuk di pajang, tentunya"
Minho kembali diam. Kini manik keduanya bertemu. Senyum Jisung pun kian mengembang.
"Apa aku terlihat bagus?"
"Tentu"
"Benarkah?"
"Iya"
"Baiklah aku mau sekali lagi"
"Berapa banyak yang ingin kau ambil?"
"Sebanyak mungkin. Aku harus memilih yang terbaik"
"......."
..........
"Kenapa?"
"Aku ingin setidaknya ada yang menangis saat melihatnya"
"......."
Jisung kembali menoleh. Pandangan mereka kembali bertemu.
"Hyung. Menangislah untukku"
𝟶𝟶.𝟶𝟶
𝙱𝚎𝚊𝚞𝚝𝚎𝚘𝚞𝚜