Black wolf

3 3 0
                                    

Jangan lupa klik bintang yang berada di kiri bawah ya.

Happy reading

️☁️☁️

"Gue menemukan arti saudara di orang yang tidak sedarah."

_Alaika Al-farizi_

"Akan gue buktikan di mata masyarakat bahwa geng motor tidak seburuk itu!"

_Akash Virama_

"Jangan menilai seseorang dengan hanya melihat casingnya saja, anda bukan tuhan jadi jangan sok tau!"

_Rio Alaska dirgantara_

"Meskipun kita tidak tau takdir kita bagaimana, bahagia/sedih setidaknya kita sudah pernah tertawa bersama di atas motor kita."

_Alfian Alexander_

Riuh suara manusia yang sedang berada di warung biasa, mereka adalah anak-anak black wolf yang setiap hari berlangganan di warung biasa. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sedang main gitar, main kartu remi, main game online  yang ada di smartphone nya.

"Hujan-hujan gini enaknya makan yang anget-anget nih," ucap Fian yang sedang memainkan kartu Remi bersama anak-anak yang lain.

"Lo pesen gih gue nitip," jawab Dion.

"Lo yang bayar ya?"

"Iya, tenang."

"Nah sip, tumben lo baik."

"Tumban tumben, buruan keburu gue berubah pikiran nih," ancam Dion.

"Iye-iye bang Dion. Bentar kelarin ini dulu, ayo siapa nih yang bagian ngeluarin kartu."

Kemudian Rian mengeluarkan kartu keriting♣️

Kartu Fian tinggal 2, kartu joker hitam dan love.

"Nah sip Rian, gue menang. Lo mie rasa apa Yon."

"Rasa soto, sama kasih cabe 2 yak."

Fian mengacungkan 2 jempolnya kemudian melangkahkan kakinya untuk memesan mie kuah untuk dirinya dan Dion.

"Mang mie sotonya dua yak, yang satunya di kasih cabe dua."

"Oke Fian."

Fian menunggu sembari memainkan HP agar dirinya tidak bosan.

Fian baru sadar dirinya melupakan kegiatan yang biasa ia lakukan setelah ia mendapatkan pesan dari seseorang.

Fian menepok jidatnya. "Aduh gue lupa lagi, sekarang jadwalnya."

"Abis makan mie ini aja kali ya," monolog Fian.

"Yan, ini minya udah jadi."

Fian bergegas berdiri untuk mengambil dua mangkuk yang berada di atas talase kecil yang berada diatas meja panjang.

"Siap mang, yang bayar si Tio ya."

Afscheid [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang