Pagi hari, di hari senin elara harus kembali bersekolah, bagaimana pun juga dia harus tetap melanjutkan hidupnya bukan,seperti biasa di hari senin di adakan upacara di sekolahnya, elara mengikuti nya meskipun dirinya terasa lemas, dan matanya yang masih terlihat sembab karna menangis tadi malam, gadis itu tidak sarapan tadi pagi karna tidak selera, wajahnya juga terlihat pucat, membuat kedua sahabat nya khawatir.
"El mending lu gausah ikut upacara, istirahat di UKS aja" Ujar kayra, gadis itu menempelkan tangannya di dahi elara untuk mengecek suhu tubuh gadis itu yang saat ini terasa hangat.
"Iya el, jangan di paksa" sahut firzla.
"Gue gapapa kok, kalian tenang aja" jawab elara, gadis itu tersenyum meyakinkan kedua sahabat nya tersebut bahwa dia baik-baik saja.
Namun kedua sahabat nya tau bahwa senyum itu palsu, gadis itu masih menyimpan kesedihan nya, kedua sahabat nya tau apa yang telah terjadi kemarin pada elara, karena elara yang menceritakan pada keduanya lewat chat tadi malam, kedua sahabat nya itu benar benar tidak habis pikir dengan jalan pikir ayah kandung elara.
"Yaudah, kalo kamu ngerasa pusing bilang ke kita ya, biar kita anterin ke UKS" ujar kayra, elara mengangguk menanggapi nya.
Mereka bertiga pun berjalan menuju lapangan sekolah untuk mengikuti upacara sekolah pada hari Senin ini, sesampai di lapangan mereka langsung bergabung dengan barisan kelasnya.
Bian memperhatikan elara dari barisan kelasnya yang berada di sebelah barisan kelas elara, cowo tersebut memperhatikan gadis itu yang terlihat sedang tidak baik-baik saja, pada saat mereka berdua berangkat bersama menuju sekolahpun elara hanya diam saja dan tidak banyak bicara, biasanya gadis itu terus mengoceh ketika di bonceng bian.
Cowo itu terus memperhatikan elara yang terlihat sama sekali tak bersemangat, biasanya gadis itu sangat bersemangat untuk sekolah, entah apa yang telah terjadi pada sahabat perempuan nya tersebut, hingga pada akhirnya bian melihat bahwa gadis tersebut jatuh pingsan, dengan kayra yang menahan tubuh elara agar tidak terjatuh ketanah, bian menghampiri nya lalu menggendong tubuh gadis itu dan membawa nya ke ruangan UKS, dengan di ikuti oleh kayra dan juga firzla, ada beberapa sorot mata yang melihat ke arah mereka, namun mereka tak memperdulikannya.
Sesampainya di UKS bian menidurkan elara di brankas yang ada di UKS, lalu kayra menyuruh bian agar kembali ke barisan, membiarkan dirinya dan juga firzla yang akan menemani elara disini, sedangkan firzla mengambil minyak putih di lemari UKS lalu menggosokkannya pada kepala elara agar mengurangi rasa pusingnya, hingga beberapa menit gadis itu pun tersadar.
"Kok gue ada disini?" Tanya elara.
"Lu pingsan El, tadi bian yang bawa lu kesini" jawab firzla
"Gue bilang juga apa, mending tadi lu di UKS aja El" ujar kayra yang terlihat khawatir dengan kondisi elara.
"Makasih ya, maaf kalo gue ngerepotin kalian" ucap elara merasa tidak enak kepada kedua sahabat nya tersebut.
"Kek sama siapa aja deh lu el, udah sewajarnya gue sebagai sahabat bantu lu, dan kita ga anggap lu ngerepotin sama sekali buat kita" jawab firzla.
"Sekarang lu istirahat disini aja biar nanti kita yang izinin ke Bu Fina, nanti istirahat kita kesini lagi" ujar kayra, elara hanya mengangguk.
Karena bel sudah berbunyi kedua sahabat nya itu berpamitan pada elara untuk kembali kekelas untuk mengikuti pelajaran.
🪐🪐🪐
Kringgg . . . Kringg . . . Kringgg
Bel istirahat berbunyi, bian segera melangkahkan kakinya menuju UKS untuk menghampiri elara, ia membawakan gadis itu bekal nasi goreng yang mama nya buatkan tadi dan juga susu kotak rasa strawberry kesukaan gadis itu.
Di tengah perjalanan menuju UKS bian berpapasan dengan kayra dan juga firzla, seperti nya mereka akan menuju perpustakaan sekolah.
"Bian,mau ke UKS kan?" Tanya kayra, bian mengangguk.
"Minta tolong kasihkan ini ke elara ya, soalnya kita ga sempet ke UKS karna di suruh pinjem buku di perpus sama Bu Rena" ujar Firzla, memberikan air mineral dan juga roti yang dia bawa pada bian.
Mereka berdua tak sempat untuk ke UKS karna di haruskan meminjam buku terlebih dahulu sebelum jam pelajaran selanjutnya di mulai, tetapi tadi mereka berdua sempat ke kantin terlebih dahulu hanya sekedar membelikan elara makanan.
Setelah itu Bian kembali melanjutkan langkahnya menuju UKS, hingga sampailah saat ini dia di depan pintu UKS, bian membuka pintu itu dengan pelan, lalu melangkahkan kakinya masuk.
Terlihat bahwa elara masih memejamkan, gadis itu tertidur pulas, seperti nya dia sangat amat merasa lelah.
"El" panggil bian, sambil menepuk-nepuk pelan pipi elara agar gadis itu terbangun, beberapa menit kemudian elara pun akhirnya bangun.
"Makan dulu yuk biar perut kamu ke isi" ujar bian, membantu gadis tersebut untuk duduk.
"Mau nasi goreng atau roti?" Tanya bian pada elara.
"Terserah" jawab elara tak bersemangat, jujur dia sangat tidak berselera untuk makan.
"Dasar cewe, jawabnya terserah, yaudah makan nasi goreng aja ya, ini buatan mama loh el" bian membuka tutup tempat bekal miliknya dan terlihat nasi goreng di sana, lalu cowo itu menyuapi elara dengan nasi gorengnya.
"Enak kan?" Tanya bian, elara hanya mengangguk sambil mengunyah nasi gorengnya.
Entah apa yang telah terjadi pada gadis itu bian benar benar tidak tau, elara yang biasanya banyak bicara kini malah berbanding terbalik dan banyak diamnya di depan bian, ini benar-benar bukan elara yang ia kenal, bian tidak akan memaksa gadis tersebut untuk bercerita apa yang sudah dia alami padanya, biarlah elara akan menceritakan nya sendiri nanti tanpa terpaksa.
"Oh iya, tadi temen kamu nitip itu buat kamu, mereka ga sempat kesini soalnya harus pinjem buku di perpustakaan" bian menunjuk roti dan juga air mineral yang berada di atas nakas, elara hanya mengangguk menanggapi nya.
"Udah bi, aku udah kenyang" ujar elara setelah merasa dirinya sudah kenyang.
"Yaudah nih minum susu kesukaan kamu" bian menyodorkan susu kotak rasa strawberry pada elara, lalu gadis itu mengambil nya dan meminum nya, jika susu kotak strawberry elara tidak bisa menolak karena itu adalah minuman favorit nya.
"Aku gatau kamu kenapa el, tapi kalo kamu butuh tempat cerita selalu ada aku disini, aku sahabat kamu ini siap mendengarkan keluh kesahmu el, bian akan selalu ada buat elara" ucap bian, elara yang tadinya melamun beralih menatap cowo tersebut dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Maaf bi karna ga cerita sama kamu, nanti pulang sekolah aku ceritain semuanya sama kamu"
"Oke, nanti pulang sekolah aku balik kesini buat jemput kamu, kamu istirahat lagi aja disini, nanti biar aku yang izinin ke guru di kelas kamu"
"Makasih bi"
"Sama-sama tuan putri"
Bian benar-benar memperlakukan elara dengan amat sangat baik, lelaki tersebut sangatlah menyayangi elara, bian sangat tulus menyayangi elara, hanya saja ia tak dapat mengungkapkan bahwa dia mencintai gadis tersebut, hanya karna takut bila nanti elara mengetahui nya, gadis itu akan menjauhi nya dan tidak mau berteman dengannya lagi, lelaki tersebut menjaga elara sedari kecil, tak membiarkan sedikit pun elara terluka.
16 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Tak Bahagia
RomanceMenceritakan tentang gadis bernama Elara Maurenza yang jatuh cinta pada kakak kelasnya yang bernama Farezi Raska Indiro, namun gadis tersebut hanya jatuh cinta sendirian karena raska tidak membalas cintanya, di sisi lain ada seorang sahabat elara ya...