" Bareng sama kamu itu vibesnya
bahagia banget"Matahari di pagi hari ini menyapa dengan ceriaa, memancarkan sinarnya seperti menyemangati makhluk hidup di bumi ini yang sedang menajlani berbagai aktivitas nya.
Elara berjalan dengan pelan di sepanjang koridor karna kakinya yang masih terasa agak sedikit sakit, bersama dengan bian yang juga berjalan di sebelahnya, menyamai langkah elara yang pelan.
"El" sapa firzla yang baru saja keluar dari ruang guru, gadis itu baru saja selesai mengambil jurnal kelas nya, sudah setiap hari menjadi rutinitas gadis itu karna ia seorang sekretaris.
"Eh firzla, sekalian barengan yuk" ujar elara, yang langsung menggandeng tangan firzla dan berjalan bersebelahan dengannya, begitupun juga dengan bian yang masih berjalan di sebelah elara.
"Kaki lu kenapa el, kok jalannya pelan banget" Tanya firzla, ia merasa jalan sahabat nya itu terasa sedikit agak lambat dari biasanya.
"Lutut gue luka fir gara gara kemarin kesandung pas main basket sama bian" tunjuk elara pada lututnya yang di tempeli plester.
"Kurang hati-hati sih dia" celetuk bian.
"Bukan aku yang kurang hati-hati, salah batunya ngapain ada disitu bikin orang kesandung aja" Dengus elara mengingat kejadian kemarin dirinya yang tersandung karena sebuah batu.
"Iya el emang salah batunya, cewe kan selalu benar" Ucap firzla.
"Bocil ini kalo di bilangin malah ngeyel" Gerutu bian
"Iya jerapa iya" sindir elara yang sedikit merasa agak kesal.
"Orang tinggi emang banyak dosanya el" lontar firzla menyindir bian
"Iya tuh kayak bian" cicit elara sedikit tertawa.
Setelahnya mereka bertiga sudah sampai di depan kelas elara, elarapun memasuki kelasnya bersama dengan firzla, sedangkan bian melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.
🪐🪐🪐
"Wajar ga sih kalo gue suka sama kak raska?" Ujar elara, gadis itu sedikit mengecilkan suaranya karna saat ini ia sedang berada di kantin, ia takut jika ada orang yang mengenali Raska dan memberitahunya pada cowo itu.
"Wajar sih menurut gue el, kan beberapa hari ini kalian deket." Jawab firzla.
"Menurut gue sih lu lebih cocok sama bian tau el daripada sama kak raska yang wajahnya kayak vibes fakboy itu" papar kayra, melihat wajah Raska yang vibesnya seperti buaya darat itu kayra menolak mentah mentah perkataan elara.
"Gue sama bian itu cuma sahabat kay dan selamanya akan jadi sahabat" lontar elara, entah kenapa sahabatnya satu ini suka sekali menjodoh-jodohkannya dengan bian, padahal status mereka hanyalah sahabat dan tidak lebih.
"Kalo bian suka sama lu gimana?" Tanya firzla, pertanyaan itu bukan sekali saja elara bahkan waktu itu juga firzla pernah menanyakan pertanyaan yang sama namun elara tak menjawabnya melainkan merasa risih dengan pertanyaan itu.
"Apaansih kalian pasti nanya kayak gitu, aku kan bahas kak Raska bukan bian" sungut elara, melihat wajah elara yang terlihat sedikit kesal kedua sahabat nya itu mengganti topik pembicaraan mereka.
"Emang apa yang lu rasain pas lagi bareng kak raska, el?" Tanya firzla penasaran, sedangkan yang di tanya tidak langsung menjawabnya, gadis itu masih terlihat berfikir dan mengingat sesuatu.
"Gue tuh kayak ngerasa seneng banget pas bareng sama kak raska, sama dia itu vibesnya kayak bahagia banget" Ucap elara, di pikirannya terlintas bayangan dirinya yang beberapa hari ini dekat dengan kakak kelasnya itu.
"Fix sih keknya lu jatuh cinta sama tuh kakel" lontar firzla.
"By the way kemarin pas pulang bareng langsung pulang, kah?" Tanya kayra pada elara.
"Engga langsung pulang, jadi kemarin dia kan nanya makanan kesukaan gue, terus gue jawab kan kalo gue suka geprek, terus dia ngajak gue beli geprek" papar elara, gadis itu sedikit merasa salah tingkah mengingat kembali kejadian kemarin.
"Ngapain dia nanyain makanan kesukaan lu el, apa jangan-jangan dia juga suka sama lu?" Ucap kayra, yang membuat elara jadi salah tingkah sendiri.
"Mungkin cuma pengen beliin aja kay" Sahut firzla, ia hanya tidak mau sahabat nya itu terlalu berharap.
"Kita juga ke Alfam*rt beli susu kotak, terus juga kita duduk, ngobrol depan Alfam*rt, terus juga pas mau pulang gue nempelin stiker- stiker lucu di motor dia" Elara lanjut menceritakannya, sesekali gadis itu merasa salah tingkah, pipinya terlihat agak sedikit memerah sekarang.
"Woylah, pengen juga nempelin stiker di motor kenzoo" Firzla merasa iri dengan elara, ia berniat akan menempeli stiker juga di motor milik kekasihnya itu.
"Liat deh pipi lu udah kek kepiting rebus el" Ujar kayra, elara langsung menutupi kedua pipinya dengan kedua tangannya karna merasa malu.
"Cie-cie" goda Firzla membuat pipi elara semakin memerah.
"menurut gue kak Raska kayak berusaha buat ngedeketin lu el" gumam Kayra.
"Iya juga sih, tapi lu jangan cepet baper el, takutnya dia cuma mau gantung lu doang" usul firzla, yang sudah mengetahui akal busuk seorang lelaki, tetapi saat ini firzla menemukan seorang lelaki baik yang dapat menjaga hatinya, lelaki itu adalah Kenzo Arendra.
"Anjir, iya el, jangan woy, gue ga setuju lu sama kakel itu, gamau dong ntar sahabat gue yang cantik ini di gantung diri" Ujar kayra heboh sambil memeluk elara yang berada di sebelahnya, hingga beberapa orang yang sedang berada di kantin melihat ke arah mereka.
"Kay, woy udah woy" Tegur firzla merasa tak enak dirinya menjadi sorotan beberapa orang yang sedang berada di kantin karna ulah kayra.
Kayra sedikit bergidik ngeri membayangkan elara di gantung di pohon oleh raska "Emangnya lu mau sahabat lu di gantung fir, tega lu fir suerr gue ga nyangka lu kek gitu" Sahut kayra yang masih memeluk elara, wajah elara terlihat sedikit agak merasa tertekan saat ini, namun beda dengan kayra, raut wajah gadis itu terlihat sedikit bersedih dan seperti ingin menangis.
Sahabat elara satu ini yang bernama 'Rania Kayra Jihana' , ia memanglah cantik namun otaknya agak sedikit lemot, kadang firzla mengejeknya dengan kalimat "cantik cantik kok lemot" namun kayra tidak marah dengan ejekan itu, karna ia sudah menyadari bahwa dirinya memang agak sedikit lemot.
"Ga gitu ege, maksud gue di gantung itu, bukan gantung diri" geram firzla "di gantung maksud gue itu, di baperin doang ga di tembak atau di jadiin pacar, gitu loh maksud gue kay, ngertii,sekarang?" Jelas firzla, ia sedikit memberi penekanan pada dua kata terakhir dari perkataan nya, karna merasa sedikit kesal dengan kayra.
"Oh gitu ya fir, iya el kamu mending jangan keliatan baper deh di depan dia" Ucap kayra.
"Ih giti yi fir" Dengus firzla yang masih merasa sedikit kesal dengan kayra.
"Terus yang bikin gue agak kesel tuh, dia katanya mau susu kotak rasa coklat, yang paling depan masih belum dingin, jadi dengan effort nya gue ambilin yang paling belakang, eh dia malah taruh lagi susu kotak yang aku ambil terus lebih milih susu kotak rasa lain" Ucap elara, raut wajahnya terlihat agak sedikit sedih.
"Ih nyebelin banget ga sih tuh cowo, kalo gue nih ya el jadi lu udah gue lempar tuh susu kotak ke mukanya, ga ngehargain effort orang banget" Gerutu kayra, kayra membayangkan jika ia yang sedang berada di posisi elara saat itu, mungkin ia akan melempari wajah cowo itu dengan susu kotak yang telah ia ambil, maklum gadis itu memang agak sedikit barbar dan brutal.
"Jangan gitu kay, terlalu ga berperi kemanusiaan ga sih el, kalo misal gue jadi lu el, gue lempar lemari pendingin nya ke kepala dia" Sahut firzla, lalu gadis itu tertawa karna perkataannya sendiri, begitupun juga dengan kedua sahabatnya yang ikut tertawa.
🪐🪐🪐
13 February 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Tak Bahagia
RomanceMenceritakan tentang gadis bernama Elara Maurenza yang jatuh cinta pada kakak kelasnya yang bernama Farezi Raska Indiro, namun gadis tersebut hanya jatuh cinta sendirian karena raska tidak membalas cintanya, di sisi lain ada seorang sahabat elara ya...