04.

5 1 0
                                    

Saat ini elara sedang asik menyantap siomay di kantin bersama dengan,kayra dan juga firzla, tiba -tiba ada suara notifikasi muncul dari ponsel nya, lalu elara cepat-cepat membukanya.

Kak Raska

Ra
Pulang bareng
siapa hari ini
Mau pulang bareng gue lagi ga?
Seru banget anterin lu pulang
Kek anterin bocil sd pulang sekolah
Hehe

Elara tersenyum ketika membaca pesan dari Raska, entah kenapa dia merasa senang setiap kali mendapatkan pesan dari cowo tersebut.

"Dih kenapa lu Ra, senyum-senyum sendiri gitu" kayra bergidik ngeri melihat sahabat nya itu tersenyum sambil memperhatikan ponselnya.

"E-eh engga, ini loh gue seneng banget soalnya cowo kpop gue update SG hari ini"

"Mang eakk" ujar Firzla tidak yakin.

"Gak percaya yaudah"

"Gue pikir kenapa" kayra menghela nafas.

Elara sedikit berfikir sebelum membalas pesan dari Raska, hari ini bian latihan basket lagi, elara juga bingung akan pulang dengan siapa, bagaimana kalo dengan Raska saja?

Kak Raska

gatau kak mau pulang bareng siapa
temen elara yang biasanya pulang bareng,latihan basket soalnya
emangnya boleh
pulang bareng kak Raska?

Boleh dong
Sekalian ntar kita mampir
beli eskrim ya,mau?

mau mau

Oke cil nanti kita beli eskrim

Bian yang sedang membeli siomay juga di kantin, matanya tak sengaja mendapati sahabat nya itu sedang duduk bertiga dengan temannya.

Lalu bian melangkahkan kakinya menuju elara setelah membayar siomay, bian menyodorkan susu kotak pada elara setelah sampai di depan gadis tersebut.

"Buat kamu"

"Aku kira siapa dodol" elara sedikit kaget karena tiba tiba bian berada di samping nya.

"Sorry kalo ngagetin, nih buat kamu" elara mengambil susu kotak strawberry di tangan bian.

"Makasih"

"Sama-sama cil" bian mengelus puncak kepala elara.

" Boleh gabung ga?" Tanya bian pada ketiganya, mereka mengangguk lalu bian duduk di bangku kosong di sebelah elara.

"Bian aja yang sahabatan sama elara romantis gitu, kok gue sama kenzi ga gitu sih, heran gue sama tuh cowok gaada romantis nya sama sekali" gumam firzla, raut wajahnya seketika berubah menjadi sedih.

"Nasib lu sih, makanya milih cowo yang physical touch kayak bian" sahut kayra.

"Gapapa ntar gue setting aja otaknya kenzi biar seketika jadi physical touch"

"Settang setting lu pikir handphone" kayra merotasikan bola matanya malas, entah bagaimana jalan pikir yang di miliki sahabat nya ini.

Sedangkan bian dan elara hanya tertawa melihat perdebatan antara dua manusia di depannya "udah-udah jangan ribut" ucap elara menghentikan keduanya.

Akhir Tak Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang