bagian satu

763 55 0
                                    

Di dalam ruangan yang sunyi seorang pemuda sedang mengamati benda yang berada di tangannya sambil merenung mengingat jika dia sudah melepaskan sesuatu, lebih tepatnya seseorang yang amat berharga buat hidupnya.

Terdengar helaan nafas pemuda itu sambil memakai kalung berbandul cincin bertuliskan nama sang pujaan yang ada di genggamannya, dari samping kiri seseorang menghampirinya sambil menepuk bahu sang pemuda.

"Gue akan kasih tau Adara jika seorang Gibran yang berlagak kuat melepaskan kekasihnya untuk cinta masa lalunya diam diam menyesali keputusan nya" ejek seseorang yang menghampirinya, Raka, dia adalah seorang sahabat dan kakak bagi Gibran.

"Lebih baik lo kubur diri lo hidup-hidup jika gak ingin menanggung malu di depan Adara" ujar Rasya semakin memojokkan Gibran, namun Gibran hanya bergeming mendengar ucapan Rasya, Karena itu memang benar adanya, dia sungguh menyesal telah merelakan Adara untuk cinta masalalunya.

Angga, cinta masalalu Adara, atau mungkin cinta pertamanya telah kembali, dan Gibran bukan tidak melihat betapa mereka terlihat saling merindukan, ketika dua pemeran utama telah kembali, bukankah figuran harusnya pergi? Karena sang figuran di hadirkan hanya untuk membuat kisah cinta pemeran utama nampak dramatis.

Gibran menghela nafas untuk yang ke sekian kali.

"Gue ingin Adara bahagia, dengan pilihannya," ujar Gibran setelah menoleh ke arah Rasya berdiri

"Bulshit gib, melepas orang yang di cintai untuk orang lain demi kebahagiaan nya itu bulshit!!" Geram Rasya

"Gue hanya gak ingin terus merasa di tolak oleh orang yang gw cintai," ujar Gibran dan berbaring memunggungi Rasya

"Oke, setidaknya jangan buat diri lo sakit dengan berbaring di lantai," ujar Rasya sambil berlalu meninggalkan Gibran yang meringkuk menikmati penyesalannya.

.
.
.
TBC..

Different  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang