﹋﹋﹋﹋꒰ Chapter 12 ꒱ؘ ࿐ ࿔*:・゚

21 5 0
                                    

Xianlei dan Li Qingran berada di sebuah kota yang terkenal dengan Balai Kemenangan kekuasaan. Mereka telah mendengar kabar bahwa Batu Naga Air yang dicari oleh Li Qingran ada di dalam balai tersebut dan digunakan sebagai taruhan dalam sebuah judi yang legendaris.

Xianlei, dengan keahliannya dalam mencari informasi, telah menemukan petunjuk tentang lokasi Batu Naga Air. Mereka berdua berjalan melalui keramaian kota, menuju Balai Kemenangan kekuasaan, yang megah. Begitu mereka tiba di sana, mereka melihat kerumunan orang yang bersemangat, siap untuk bertaruh dalam judi tersebut.

Li Qingran merasa gugup dan ragu apakah dia mampu memenangkan taruhan tersebut. Namun, Xianlei memberinya semangat dan meyakinkannya bahwa dia memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengubah nasibnya. Mereka berdua memasuki balai dengan hati-hati, mencari tahu di mana Batu Naga Air ditempatkan.

Setelah menyelidiki dengan hati-hati, mereka menemukan bahwa Batu Naga Air diletakkan di ruangan yang tersembunyi di dalam balai. Namun, mereka juga mengetahui bahwa untuk mendapatkan batu tersebut, Li Qingran harus mengikuti serangkaian pertandingan judi yang sulit.

Li Qingran memutuskan untuk mengambil risiko dan mengikuti pertandingan judi tersebut.

Di hadapannya, seorang pria paruh baya dengan reputasi sulit dikalahkan menatapnya dengan tajam. Mereka berdua berada di tengah-tengah arena judi yang dikelilingi oleh penonton yang menahan napas.

Pria paruh baya itu tersenyum mengejek, "Kau berani sekali, aku yakin kau tidak bisa mengalahkanku. "

Li Qingran tersenyum meyakinkan, menyiapkan diri untuk pertarungan yang akan datang. " Ketahuilah, keberanian tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan. "

Mereka mulai melibas kartu dan dadu, menggulungkan nasib mereka di atas meja judi. Pertarungan berlangsung sengit, dengan Li Qingran menunjukkan strategi cerdik dan keberanian yang tak tergoyahkan. Pria paruh baya itu mulai merasa tertekan oleh keahlian Li Qingran.

Sayangnya dalam babak pertama, Li Qingran menghadapi lawan yang tangguh dan akhirnya kalah. Namun, dia tidak menyerah dan terus berjuang.

Di babak kedua dan ketiga, Li Qingran menunjukkan keahliannya yang luar biasa. Dia menggunakan strategi cerdik dan keberanian untuk mengalahkan lawannya. Orang-orang di sekitar mereka terkesan dengan kemampuan Li Qingran dan semakin tertarik dengan pertandingan tersebut.

Akhirnya, dengan gerakan tiba-tiba, Li Qingran memenangkan putaran terakhir. Penonton meledak dalam sorak sorai. Li Qingran mengangkat tangan dengan bangga, senyumnya menangkal raut wajah pria paruh baya yang terkejut.

Kerumunan orang bersorak dan memberikan penghormatan kepada Li Qingran yang telah membuktikan keberanian dan keahliannya.

Pria paruh baya itu menghormati taruhannya, memberikan batu naga air dengan ekspresi campuran antara kekaguman dan kekecewaan. "Kau memang layak mendapatkannya, Li Qingran."

Li Qingran tersenyum, menyimpan batu naga airnya dengan hati gembira.

"Tuan muda, lihat istrimu tertidur." Ucap seseorang spontan.

"Istri??" Gumam Li Qingran dalam hati.

Li Qingran berbalik badan dan melihat Xianlei tertidur diatas kedua tangannya. "Xianlei, bangunlah, aku sudah mendapatkannya." Xianlei membuka matanya pelan dan melihat sekelilingnya bahwa semua orang sedang memperhatikannya.

"Ah, baiklah, segera tinggalkan tempat ini dan lanjutkan perjalanan" Balas Xianlei.

Setelah keluar dari Balai tersebut. Xianlei membuka catatan, untuk melihat apa yang harus mereka dapatkan selanjutnya.

"Disini yang harus kita temukan selanjutnya adalah Air Suci, namun karena kekuatan spritualmu sudah meningkat dan roh nagamu sudah berada ditubuhmu, kita tidak perlu menemukan ini" Ucap Xianlei.

"Berikan padaku, aku ingin membacanya" Balas Li Qingran.

Kalung Naga ࿐

Sebuah kalung dengan hiasan naga yang memiliki kekuatan magis. Pria klan naga air harus mencari kalung ini untuk mengaktifkan kekuatan naga air dalam dirinya dam mempercepat perubahan wujud.

"Ah, itu ya? Aku tahu dimana lokasinya!" Seru Xianlei.

"Berada di lereng Gunung Jingfu, namun sepertinya kalung naga itu tidak begitu berpengaruh"  Sambungnya.

Li Qingran dengan cepat menarik tangan Xianlei dan segera pergi ke lereng Gunung Jingfu.


◣─────•~❉✿❉~•─────◢


Xianlei dan Li Qingran berada di lereng Gunung Jingfu, tempat yang diyakini menyimpan kalung Naga Air yang dicari oleh Li Qingran. Mereka mengetahui bahwa kalung tersebut berada di dalam gua yang dijaga oleh Burung berkepala sembilan, makhluk mitos yang memiliki kekuatan yang menakutkan.

"Belum pernah ada yang berani menarik tanganku dengan kasar seperti ini, bahkan di alam langit tidak ada yang pernah melakukannya. Beranimya bocah ini" Gumam Xianlei kesal.

"Xianlei, apakah ada penghalang di pintu gua?" Tanya Li Qingran.

"Ada, gua itu dijaga oleh burung berkepala sembilan" Balas Xianlei.

Xianlei, dengan keahliannya dalam magis dan pengetahuan spiritual, merencanakan strategi untuk menghadapi burung berkepala sembilan. Mereka mencari cara untuk menggabungkan kekuatan mereka agar dapat mengatasi perlindungan yang dijaga oleh makhluk tersebut.

Saat mereka tiba di pintu masuk gua, burung berkepala sembilan muncul dengan penuh keanggunan dan mengeluarkan suara yang menggema di dalam gua.

Love Of Courage [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang