﹋﹋﹋﹋꒰ Chapter 2 ꒱ؘ ࿐ ࿔*:・゚

157 105 46
                                    

Sesampainya di Istana, Xianlei segera masuk kedalam ruangan dimana banyak sekali pelayan istana yang sedang bertugas. Ia mengikuti salah satu pelayan yang menuju ke ruangan Kaisar untuk menyajikan Teh hangat dan kue, dengan cepat Xianlei menggantikan posisi pelayan itu agar dirinya yang mengantarkan kue dan memberikannya pada Kaisar, alhasil pelayan itu menyerahkan tugasnya pada Xianlei.

Xianlei meminta izin untuk masuk kedalam ruangan Kaisar, setelah mendengar respon dari Kaisar ia segera masuk dan memberikan kue tersebut kepadanya.

"Apakah kau pelayan baru? Aku tidak pernah melihatmu  sebelumnya, kau manis dan menawan , mengapa menjadi seorang pelayan? Siapa namamu nona?" Tanya Kaisar.

"Namaku Yan yue" Balas Xianlei dengan nama samaran.

"Nona, sepertinya aku familiar dengan wajahmu, sebenarnya siapakah dirimu ? "

Saat posisi Kaisar lengah , Ia mengeluarkan pisau kecil lalu melakukan aksinya terhadap Kaisar. Karena suara kebisingan yang terjadi di ruangan Kaisar membuat seluruh penjaga masuk ke ruangan Kaisar. Penjaga Istana yang terkejut melihat Kaisar terbaring berlumuran darah tak sadarkan diri dilantai dengan sayatan dilehernya. Ketika melihat Jendela diruangan itu terbuka penjaga melompat keluar Jendela dan melihat perempuan muda yang mengenakan pakaian pelayan tengah berlari.

Saat Xianlei berhasil keluar dari Ruangan Kaisar. Ia sudah dihadang oleh 78 prajurit  yang siap merengut nyawanya. Xianlei melakukan pertarungan epik, melawan 78 prajurit seorang diri, dengan bantuan kekuatan Dewi yang dia miliki dan ilmu bela dirinya dia berhasil menghabisi 78 prajurit tersebut dengan sangat mudah. Namun ketika dirinya tengah lengah, Xianlei tidak menyadari ada prajurit yang masih hidup, prajurit itu menyatat lengan kanan Xianlei dengan pedang yang dilapisi racun. Walaupun sudah tersayat Xianlei masih bisa melawan prajurit tersebut dan membunuhnya.

Xianlei segera meninggalkan Istana yang kini hening dan tidak ada manusia yang tersisa, ia berjalan pelan dengan matanya yang layu sambil menahan luka sayatan dilengan kanannya. Dalam sekejap, Lingxuan pingsan dan jatuh ke tanah. Tubuhnya tergeletak tak berdaya di tengah hutan.

Tidak lama kemudian, seorang pria berpakaian seperti pendekar melintas di sekitar hutan tersebut. Mendengar suara gemuruh, dia segera mendekati sumber suara dan menemukan Xianlei yang pingsan. Dia dengan hati-hati mengangkat tubuh Xianlei dan membawanya ke tepi hutan yang lebih terbuka. Di sana, dia meletakkan Xianlei dengan lembut di atas rerumputan yang lembut.

Menunggu Xianlei sadar ia mencari tanaman herbal untuk membuat obat dan mengobati luka sayatan Xianlei. Setelah beberapa saat, Xianlei mulai sadar. Dia terkejut melihat pria berpenampilan seperti pendekar di sampingnya. Pria itu tersenyum lembut, memberikan kekuatan dan ketenangan pada Xianlei.

" Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya pria tersebut.

Xianlei mengangguk lemah. "Terima kasih, Tuan sudah menolongku dan mengobati luka sayatan ku" Balas Xianlei.

"Sekarang minum obat yang sudah ku buat untuk menahan racun ditubuhmu"

"Ya, Tuan apakah kau seorang pendekar?" Tanya Xianlei.

"Ilmu bela diriku tidak begitu terampil, aku hanya berjalan-jalan melintasi hutan ini" Balas Pria tersebut.

"Dan kau? Apa yang kau lakukan dihutan belantara seperti ini? Apakah kau baru saja berkelahi dengan beberapa orang sehingga tanganmu terkena sayatan pedang yang dilapisi racun?" Sambungnya.

"Ya, aku berkelahi dengan beberapa orang, kau tidak perlu tahu dengan siapa aku berkelahi" Tegas Xianlei. Pria tersebut hanya mengangguk faham.

"Perkenalkan namaku Li Qingran" Ucap pria tersebut dengan memberi salam.

"Namaku Liu Xianlei kau bisa memanggilku Xianlei" balasnya tersenyum tipis.

"Li Qingran, aku segera meninggalkan hutan ini untuk menemui ibuku" Ucap Xianlei dengan terburu - buru.

"Izinkan aku menemanimu , dengan kondisi tubuhmu yang sekarang aku khawatir terjadi sesuatu padamu" balas Li Qingran. Xianlei mengizinkan Li Qingran untuk menemaninya.

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Brukk

Ketika Xianlei mengetuk pintu rumahnya, tiba-tiba terdengar sesuatu yang terjatuh begitu keras dari arah kamar Ibu nya. Dengan perasaan khawatir Lingxuan segera berlari menuju kamar Ibu nya itu.

"Ibu!! Teriak Xianlei saat melihat sang Ibu tergeletak di lantai.

Rupanya Yan Xiu menyebunyikan penyakitnya, terlihat ada sebuah obat di samping jasadnya. Xianlei berteriak sekencang - kencangnya kepada jasad sang ibu. Li Qingran yang berada disampingnya terdiam sambil menyeka air matanya melihat Xianlei menangis. Li Qingran seolah olah mengatakan, tidak apa-apa, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Mereka memakamkan Yan Xiu dibelakang rumahnya itu. tak henti-hentinya mengalirkan air matanya, walau ia tidak mengeluarkan suara apapun namun air matanya tetap saja mengalir. Kini Xianlei hanya hidup sebatang kara, karena kepergian kedua orang tuanya.

Xianlei berdoa untuk ibunya lalu berdiri dan berjalan entah kemana sambil meneteskan air mata. Li Qingran yang baru saja selesai mendoaakan ibu Lingxuan dia meyadari bahwa Lingxuan berjalan dengan tatapan kosong.

Ling Qingran akhirnya mengikuti Xianlei dari belakang, tak lama Xianlei mengeluarkan pedang dari tempatnya, pedang itu diarahkan tepat di depan leher Li Qingran. Li Qingran yang terkejut berusaha menghindari serangan. Xianlei melompat ke udara dan dengan kecepatan kilat, mengayunkan pedangnya ke arah Li Qingran. Namun Li Qingran dengan mudah menghindari serangan itu, ia melawan serangan Xianlei tapi mencoba agar tidak menyakitinnya. Melihat kondisi Xianlei yang tengah menggila dan melampiaskan rasa sedihnya. "Sadarlah tenaga dalamu belum pulih, ini akan membahayakan dirimu sendiri" Li Qingran tanpa berpikir panjang menotok Xianlei hingga akhirnya pingsan di dekapannya.

Love Of Courage [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang