﹋﹋﹋﹋꒰ Chapter 15 ꒱ؘ ࿐ ࿔*:・゚

20 5 0
                                    

Setelah menerima hadiah Zirah Naga, Li Qingran dan Xianlei bersiap-siap untuk meninggalkan kediaman klan rubah putih. Mereka berdua berdiri di halaman, siap untuk melanjutkan perjalanan mereka. Namun, tiba-tiba, Ruo Xue, anak perempuan Raja Rubah Putih, muncul dengan ekspresi campuran kegembiraan dan sedih.

Ruo Xue berlari mendekati mereka dan dengan cepat memeluk Li Qingran dari belakang. "Terima kasih banyak, Li Qingran. Kau telah membantu kita dengan sangat besar. Aku tak tahu bagaimana kita bisa membalas budi baikmu."

Li Qingran tersenyum ramah, "Tidak perlu berterima kasih, Ruo Xue. Kami hanya melakukan apa yang benar. Sekarang, kami harus melanjutkan perjalanan kami."

Namun, Ruo Xue tetap memeluk erat dan berkata dengan lembut, "Tolong, jangan tinggalkanku. Tinggallah di sini. Aku membutuhkan orang sepertimu di sampingku."

Xianlei, yang berdiri di samping Li Qingran, merasa cemburu melihat adegan tersebut. Dia mencoba mengendalikan perasaannya dan berbicara, "Ruo Xue, Li Qingran dan Aku memiliki tugas yang harus kami selesaikan. Kami harus melanjutkan perjalanan kami."

Ruo Xue melepaskan pelukannya, tetapi tetap memandang Li Qingran dengan penuh harap. "Tapi... aku merasa aman dan nyaman ketika kalian berdua ada di sini. Tolong, pertimbangkan untuk tinggal."

Li Qingran memberikan senyuman lembut, "Ruo Xue, kita akan selalu menjadi teman, meskipun jarak memisahkan kita. Tetapi takdir memanggil, dan kami harus melangkah maju."

Xianlei menambahkan, "Kami berdua berjanji akan kembali jika kalian membutuhkan bantuan. Sekarang, biarkan kami melanjutkan perjalanan ini."

Meskipun dengan berat hati, Ruo Xue akhirnya melepaskan mereka. Li Qingran dan Xianlei meninggalkan kediaman klan rubah putih.


◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Sesampainya di dunia manusia, Li Qingran memperhatikan perubahan dalam sikap Xianlei. Ekspresinya yang biasanya ceria dan tenang, kali ini terlihat lebih serius dan murung. Li Qingran, merasa ada yang tidak beres, akhirnya bertanya, "Xianlei, ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, bukan?"


Xianlei menghela nafas dan setelah beberapa saat terdiam, dia akhirnya berbicara, "Yaa, sebenarnya aku"

Li Qingran menatap Xianlei dan menanyakan tentang ucapannya yang terpotong, "Mengapa?  "

Xianlei menatap ke tanah, "Aku tahu kita hanya teman, tapi melihatmu begitu dekat dengan Ruo Xue membuatku merasa tidak nyaman. Aku tidak ingin kehilanganmu."

Li Qingran tersenyum lembut, "Xianlei, kamu tahu bahwa tidak ada yang lebih dari sekadar persahabatan di antara kita. Tapi jika itu membuatmu tidak nyaman, aku akan lebih memperhatikan tindakanku."

Xianlei mengangguk, tetapi wajahnya masih terlihat sulit ditebak. Karena sudah malam, Xianlei tiba-tiba pergi berlari menjauh dari Li Qingran. Beberapa saat kemudian, dia kembali membawa kayu-kayu untuk membuat api unggun.

"Maafkan aku," ucap Xianlei dengan malu, sambil membangun api unggun. "Aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Mari kita duduk di sini dan berbicara."

Li Qingran merasa lega melihat upaya Xianlei untuk berkomunikasi. Mereka duduk di depan api unggun, merasa kehangatan api menyelimuti mereka. Xianlei akhirnya mengakui perasaannya dengan lebih jelas, "Aku tahu kita hanyalah teman, tetapi hatiku tidak bisa menahan perasaan ini. Aku tidak ingin kehilanganmu, Li Qingran."

Li Qingran meletakkan tangan di bahu Xianlei, "Xianlei, kita bisa mengatasi ini bersama-sama. Aku menghargai persahabatan kita."

Xianlei tersenyum kecil, merasa lega setelah berbagi perasaannya. Mereka berdua duduk bersama di bawah langit malam, membiarkan api unggun memberikan kehangatan bagi perasaan mereka yang kompleks.

Di bawah cahaya rembulan yang lembut, Li Qingran dan Xianlei duduk bersama di tepi danau, menikmati keindahan malam. Suasana tenang hanya terganggu oleh suara gemericik air dan desiran angin malam. Li Qingran memandang Xianlei dengan penuh perasaan.

Dengan suara pelan, Li Qingran mengungkapkan perasaannya, "Xianlei, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Aku sudah lama merasa... mencintaimu. Perjalanan kita bersama telah membuat cinta ini semakin dalam. Tapi, aku takut jika aku mengungkapkannya, kamu tidak akan menerimaku."

Xianlei, yang awalnya sedang menatap indahnya langit malam, memutar kepalanya untuk menatap Li Qingran dengan penuh perhatian. Namun, sebelum Li Qingran bisa melanjutkan, ia melihat bahwa Xianlei sudah tertidur dengan tenang, kepala menyender di pundaknya.

Li Qingran tersenyum melihat tingkah Xianlei yang lucu. Dengan lembut, ia membenarkan posisi Xianlei agar lebih nyaman. "Tidurlah dengan tenang, Xianlei," Bisiknya pelan. "Aku akan selalu ada di sini untukmu."

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Li Qingran terbangun dengan tergesa-gesa, merasa hampa saat menyadari bahwa Xianlei tidak ada di sisinya. Panik merayap di hatinya ketika ia memanggil nama Xianlei dengan suara gemetar, "Xianlei! Xianlei, dimana kamu?"

Langkah-langkah tergesa-gesa membawanya menjauh dari tepi danau, dan tak sengaja, Li Qingran menginjak selembar kertas. Dia membungkuk untuk mengambilnya, dan matanya terasa semakin lebar ketika membaca pesan yang tertulis di atas kertas itu.

"Maafkan aku Li Qingran. Aku melihatmu tertidur begitu nyenyak, jadi aku tidak membangunkanmu. Kaisar Langit memanggilku. Qingran. Aku akan kembali setelah bertemu dengannya. Jaga dirimu baik-baik."

Love Of Courage [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang