﹋﹋﹋﹋꒰ Chapter 11 ꒱ؘ ࿐ ࿔*:・゚

48 20 22
                                    

Xianlei duduk di dalam kereta pernikahan yang indah. Dia sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Zhang.

Xianlei dalam keheningan dan tatapan kosong "Apakah cara ini akan berhasil?"

Tiba - tiba seorang pelayan berteriak dan memanggil namanya, berlari menuju kereta dengan napas terengah-engah. " Nona Xianlei! Nona Xianlei!"

"Maafkan saya, Nona. Saya harus memberitahukan sesuatu yang sangat penting."

"Apa itu? Katakan padaku"

Pelayan berusaha menenangkan diri dan berkata "Aku tahu nona menikah dengan Pangeran ketiga Zhang karena paksaan dari pemimpin akademi. Aku hanya ingin memberitahukan padamu bahwa pangeran ketiga Zhang ini sangat kejam. Aku khawatir tentangmu."

Pelayan tersebut tidak mengetahui apa rencana Xianlei. Karena tidak ingin membuatnya khawatir, Xianlei menghela nafas dan menjelaskan "Aku mengerti apa yang kamu maksud. Tapi, aku mempunyai sebuah rencana untuk kabur dari pernikahan ini." Lalu Xianlei membisikan rencananya kepada pelayan.

"Baiklah, Nona. Aku akan membantumu kabur." Balas pelayan sambil tersenyum lebar.

Xianlei memandang ke luar jendela, dan mendapati bahwa ia hampir sampai ke tempat tujuan.

Kediaman keluarga Zhang ࿐

Xianlei, mengenakan gaun pengantin yang indah, tiba di kediaman keluarga Zhang. Dia melihat sekelilingnya, merasa tegang dan tidak nyaman dengan suasana yang mewah dan mewah.

Pangeran Zhang Rui Yu, seorang pria tampan dengan pesona yang memikat, mendekati Xianlei dengan senyumnya.

"Selamat datang, Nona Liu Xianlei. Kamu terlihat sangat cantik hari ini."

Xianlei menatap Pangeran Zhang dan memberitahukan sesuatu. Xianlei dengan suara hati - hati. "Terima kasih, Pangeran. Namun, sebelum pernikahan dilaksanakan, bisakah kita berpesta arak terlebih dahulu, aku ingin seluruh tamu di kediaman ini merasakan arak istimewa yang ku bawa."

"Kau membawa arak istimewa? Emm, baiklah aku segera mengatakannya pada mereka." Balas pangeran Zhang dengan senyum misterius.

"Calon Istriku ingin berpesta arak sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Apakah kalian dengar? Calon Istriku membawa arak istimewa untuk kalian,"

Alih - alih patuh, dia dengan cepat memasukkan racun bius kedalam arak yang akan disajikan kepada para tamu beserta keluarga pangeran Zhang.

Semua para tamu beserta keluarga pangeran Zhang menikmati arak itu. Namun hanya Xianlei yang tidak mminumnya.

Tiba - tiba suasana di ruangan berubah. Semua orang mulai terlihat lemas dan terbius oleh racun yang Xianlei masukan ke dalam arak mereka.

Xianlei melihat ke sekelilingnya. Dengan cepat dia meninggalkan kediaman tersebut. " Ini satu-satunya cara untuk mempertahankan kebebasan."

Sementara itu, di luar kediaman, Li Qingran menunggu dengan gelisah. Li Qingran memegang kendali kuda yang sudah siap di sampingnya, menunggu dengan sabar.

Tiba-tiba, pintu kediaman terbuka perlahan, dan Xianlei muncul dengan langkah hati-hati. Dia melihat Li Qingran yang menunggunya dengan penuh harap.

"Cepat! Naiklah. Kita harus meninggalkan kediaman ini sebelum mereka sadar." Bisik Li Qingran.

Xianlei dengan cepat berlari menuju Li Qingran, dan dia melompat ke punggung kuda dengan lincah. Li Qingran memegang erat kendali kuda, dan dengan satu dorongan, mereka berdua melaju menjauh dari kediaman.

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Xianlei dan Li Qingran melaju dengan cepat di atas kuda mereka hingga malam hari, menembus angin malam yang sejuk. Bulan purnama bersinar terang di langit, menerangi jalan mereka yang dipenuhi pepohonan. Suara deru kuda dan langkah mereka menjadi harmoni dalam malam yang sunyi.

Setelah perjalanan yang panjang, mereka akhirnya tiba di sebuah kota kecil yang dipenuhi cahaya lampu jalan. Keduanya memandang satu sama lain dengan senyum lega, merasakan kebebasan.

"Li Qingran, kita akhirnya sampai di kota ini. Apa yang kita lakukan selanjutnya?"

Li Qingran mengarahkan kuda ke arah vila. "Kita bisa mencari tempat untuk istirahat sejenak. Tidak mungkin kita melanjutkan perjalanan pada malam ini."

Mereka berdua tiba di depan sebuah vila yang terlihat nyaman. Dengan cepat, mereka menyewa vila tersebut yang memiliki dua kamar tidur, memberikan mereka privasi yang mereka butuhkan.

Vila itu terang benderang dengan lampu-lampu kecil yang memberikan suasana hangat. Keduanya masuk ke dalam, membawa aroma kelembutan bunga-bunga segar yang mengisi udara. Furnitur kayu dan dekorasi yang sederhana memberikan sentuhan kenyamanan.

Li Qingran membuka pintu kamar. "Xianlei, kau bisa istirahat di sini. Aku akan berada di kamar sebelah."

"Terima kasih, Li Qingran"

Xianlei menarik tangan Li Qingran menghentikan langkahnya. "Kau harus beristirahat. Aku akan membicarakan rencana selanjutnya denganmu besok."

Mereka berdua melepas kelelahan di kamar-kamar masing-masing, menemukan kenyamanan dalam tidur yang mereka rindukan. Suasana vila menjadi tenang, hanya diisi dengan suara lembut angin malam yang meniup lembut melalui jendela terbuka.

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Keesokan paginya, setelah meninggalkan vila mereka, Xianlei dan Li Qingran memutuskan untuk pergi ke sebuah rumah makan terkenal di kota tersebut untuk mengisi perut mereka. Mereka tiba di rumah makan itu dengan perasaan lapar yang menggoda, dan segera memesan hidangan favorit mereka.

Sambil menunggu makanan mereka datang, Xianlei dan Li Qingran duduk di meja yang nyaman dan saling berbincang tentang rencana mereka selanjutnya.

Xianlei membuka catatan benda apa saja yang pertama mereka cari untuk mengubah Li Qingran menjadi wujud Naga air.

"Batu Naga air." Ucap Xianlei.

"Apakah kamu tahu dimana letak batu naga air tersebut?" Tanya Li Qingran. Xianlei menggelengkan kepalanya pelan.

Xianlei berharap bisa menemukan batu tersebut dan mengubah takdir Li Qingran. Dan bisa membawa Li Qingran ke alam langit.

Ketika mereka sedang berbincang. Perhatian mereka teralihkan ketika mereka mendengar suara berisik dari meja sebelah. Empat orang pria yang tampak bersemangat sedang membicarakan sesuatu yang menarik. Xianlei dan Li Qingran saling pandang dengan rasa penasaran yang sama.

"Kamu dengar tentang batu naga air di Balai Kemenangan kekuasaan?" Tanya salah satu dari empat orang tersebut dengan penuh semangat.

Teman yang lain mengangguk, "Ya, katanya batu itu sangat berharga dan bisa meningkatkan kekuatan dan sulit untuk didapatkan. Batu tersebut dijadikan sebagai taruhan atau judi di balai itu. Sayangnya, belum ada yang berhasil memenangkan taruhan itu."

Xianlei dan Li Qingran tertarik dengan pembicaraan tersebut. Mereka mulai mendengarkan dengan seksama.

"Katanya, hanya orang dengan keberuntungan agar mendapatkan batu naga air itu. Tapi sampai sekarang, belum ada yang berhasil," kata salah satu dari empat orang tersebut dengan nada penasaran.

Xianlei tersenyum, "Ini menarik. Kita juga sedang mencari batu naga air. Li Qingran. Cepat habiskan makanannya. Setalah itu kita segera menuju tempat itu."

See you next chap!

Love Of Courage [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang