Kini mereka sudah berada di pintu gerbang rumah Wooyoung. Terlihat tatapan heran dari penjaga rumah Wooyoung.
"Tumben ajak teman ke rumah Tuan Muda".
Wooyoung tak merespon sapaan penjaga rumahnya, dia menatap San yang tengah gelisah. Ia tahu bagaimana perasaan cowok di hadapan ini. Wooyoung berinisiatif meraih tangan San untuk sedikit menenangkannya. San membalas dengan menggenggam erat tangan Wooyoung dan memaksakan senyum pada Wooyoung sebagai isyarat ia tak apa-apa.
"Ayo". Ucap San.
Mereka melangkah memasuki pekarangan rumah Wooyoung, tertangkap sosok mama Jung yang sedang menyesap teh di teras mereka bersama dengan satu orang pelayan.
"Young? Sama siapa?". Tanya Mamanya.
Terasa genggaman tangan San semakin erat menggenggamnya. Dia tahu bahwa San sangat takut sekarang walaupun tak menunjukkannya.
"Emm papa ada ma?". Tanya Wooyoung.
"Ada di dalem, kenapa? Tumben nanyain papa" . jawab mamanya agak heran dengan anaknya.
"Ada yang mau kita omongin tante". Ini San yang ngomong.
Mama Jung penasaran dan sekaligus bingung siapa orang yang berani berbicara dengannya ini.
"Yaudah masuk dulu". Ucapnya kemudian masuk ke dalam rumahnya diikuti oleh mereka berdua.
Kini mereka bertiga sudah duduk saling berhadapan, tepatnya San dan Wooyoung duduk berdampingan dengan Mama Jung yang berada di hadapan mereka. Tak lama sosok yang lebih tua datang dengan raut wajah yang kurang bersahabat.
"Siapa?". Tanyanya yang sedikit memojokkan San.
"Saya San om temannya Wooyoung". Jawab San dengan hormat.
"Mau ngomong apa?". Tanyanya lagi.
Wooyoung menunduk karena tak berani menatap mata orang tuanya. Ia takut jika boleh jujur ia tak mau berada di situasi sekarang. Sadar dengan kecemasan Wooyoung, San mengambil alih buat menjawab.
"Emm sebelumnya saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya om, tante. Saya sudah berbuat salah terhadap anak kalian. Maafkan saya yang sudah menghamili Wooyoung". San menutup mata setelah berucap. Ia pasrah diperlakukan hina oleh keluarga Wooyoung.
Terdengan helaan nafas kasar dari sang papa. Sedangkan mamanya jelas terisak karena tak terima. Papa Jung berdiri dan memanggil beberapa pesuruhnya.
"Berdiri kamu". Perintahnya pada San sambil menggulung tangan kemejanya sampai ke siku.
Kedua pengawal itu memegang lengan San setelah dapat perintah dari Papa Jung.
BBUKK
"Apa kamu bilang? Menghamili Wooyoung?".
BBUUKK BBUUKKK
"Gampang sekali kamu bilang begitu".
BBUUKKK PLAAKK
"Mau tanggung jawab dengan cara apa hah".
"PAPAAAAA". Teriak Wooyoung tak tega melihat San dipukuli oleh Papanya. Dia ingin menghampiri San namun tubuhnya ditahan oleh pengawal papanya yang lain.
"Papaaa udahhh aku mohon hiks.. hiks". Wooyoung sudah tak bisa menahan tangisnya.
"Diam disana kamu anak bangsat". Perintah papanya.
"Bawa mama wooyoung ke kamar". Perintah papa Jung pada pelayan.
BBUUKK
"MAU TANGGUNG JAWAB GIMANA KAMUUU". Bentak Papa Jung dengan tinju yang melayang tepat di wajah San.
"S-saya akan menikahi Wo-woyoung". Jawab San sambil menahan perihnya pukulan Papa Jung.
PLAKKK
"Menikahi? Siswa miskin seperti kamu?".
Papa Jung tertawa keras namun matanya tersulut amarah. Wooyoung takut melihatnya. Ia tahu papanya bukan orang baik tapi ia tak menyangka papanya sejahat ini. Tubuh San melemas, ia tersungkur ke lantai, darahnya sudah bercucuran di hidung dan di sudut bibir.
Wooyoung sudah dilepaskan. Ia langsung menghampiri San yang tak berdaya."Terserah kalian mau hidup gimana, kamu pergi dari rumah ini sekarang juga Jung Wooyoung. Dasar anak tak tahu terimakasih". Final Papa Jung dan segera ia membanting pintu ruang kerjanya.
Tak apa pikir Wooyoung. Hidup dengan San mungkin akan lebih baik daripada tinggal selamanya disini. Ia pergi ke kamarnya sebentar untuk berkemas. Ia hanya membawa pakaian yang diperlukan dan tabungan yang selama ini ia kumpulkan. Ia tahu jika suatu saat papanya akan memblokir rekeningnya karena ia bukan anak yang penurut sehingga Wooyoung sudah siap jika suatu saat hal itu terjadi.
Ia kembali dengan meneteng koper yang berukuran sedang. San sudah menunggunya dengan wajah yang sangat membengkak.
"Maafin aku ya". Ucap San dan segera menarik koper yang Wooyoung bawa.
Wooyoung menggeleng dan mengelus pelan luka yang ada di wajah San. "Gapapa, ini memang salah kita tapi aku ga menyesalinya". Jawabnya menenangkan yang lebih tua.
San membalasnya dengan mengusak pelan surai wooyoung. "Ayo kita pulang". Ajaknya sambil tersenyum.
"Ayok". Jawab yang lebih muda disertai dengan senyuman manis.
Keduanya kini sudah berada di atas motor dengan San yang membonceng. sebenarnya Wooyoung menawarkan diri agar dirinya saja yang membonceng karena khawatir dengan keadaan San, namun San tetap memaksa agar dirinya saja yang membonceng. Wooyoung merasakan angin yang menyapa kulit putihnya. Dingin. Ia tak memakai jaket karena tergesa-gesa, begitu juga dengan San. Tapi ia lihat San tak pernah mengeluh.
"San". Panggil Wooyoung sedikit berteriak.
"Ada apa?". Sahut San.
"Dingin, boleh peluk?". Tanya Wooyoung.
"Iya". Jawab San diiringi dengan senyuman setelah merasakan tangan hangat Wooyoung yang melingkar dipinggangnya. Dagunya ia tompangkan di pundak San.
Walaupun hari ini hari yang terkesan buruk, tapi San bahagia bisa bersama Wooyoung sekarang.
Mereka sampai si kediaman San. San menarik koper milik Wooyoung dengan tangan satunya menggenggam tangan yang lebih kecil.
"Maaf ya cuma bisa ngasih kamu tempat tinggal seperti ini dulu sementara". Ucap San setelah wooyoung menata isi kopernya.
"Gapapa San, aku harusnya yang minta maaf".
"Yaudah kamu makan dulu, udah aku siapin". Suruh San, ketika diperjalanan pulang mereka membeli nasi goreng.
"Bentar, sini duduk, aku obatin dulu". Pinta Wooyoung.
San pun duduk di kasurnya merasakan tangan halus Wooyoung sedang mengoleskan salep dan plester pada wajahnya. Dia tersenyum sebelum berucap. Cantik dalam batin San.
"Udah". Ucap Wooyoung setelah selesai mengobati San.
.
.
.
.
.
.
//
//
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] His Smile | SanWoo
RomanceSama-sama menyandang status sebagai berandalan sekolah tapi tidak saling mengenal satu sama lain.. San yang terkenal sadis dan pembully sedangkan wooyoung yang hidup mengikuti kemauannya sendiri. "Boleh gw gabung?" .. "Gw gasuka pembully" bxb‼ ! To...