Complicated - 17

527 54 6
                                    

Sorry for typos. Enjoy!

Olive's POV

Matahari sudah memunculkan dirinya. Membuat mataku mau tidak mau terbuka karena pancaran sinarnya menembus jendela kamarku. Membuka handphone ku yang terletak di nakas, terpampang tulisan Saturday di layarnya. Sabtu, hari yang pas untuk bermalas-malasan di rumah. Semenjak kejadian Nash dan Matt yang bertengkar di kafe, aku memutuskan untuk pulang ke rumah walaupun Mom dan Dad masih berada di Inggris. Lebih baik aku di rumah sendiri daripada berada di rumah Nash dengan keadaan yang canggung. Nash terus meminta penjelasan tentang hubunganku dengan Matt. Meminta penjelasan mengapa Matt mencium tanganku dan mengatakan kalau ia mencintaiku saat itu.

Sudah ada niat dalam hatiku untuk menceritakan kalau Matt adalah mantanku, tapi aku belum memiliki keberanian. "Aku belum siap," selalu menjadi alasan yang aku ucapkan kepada Nash setiap ia menanyakan hubunganku dengan Matt. Dan ia untungnya mau mengerti.

Memang biasanya hari sabtu adalah hari dimana para pasangan remaja menghabiskan waktunya bersama. Tetapi hari ini aku belum memiliki rencana bersama Nash. Dan pastinya Nash belum bangun dari mimpi indahnya mengetahui sekarang baru pukul 8.30.

Drrt drrt

Panjang umur! Baru saja dibicarakan, si pangeran tidur-ku langsung mengirimiku pesan.

Nash : morning baby

Me : morning, my sleepy prince

Nash : I'll be there in 10 minutes xx

Pesan terakhir Nash membuat mataku melotot. Kubaca sekali lagi pesannya. Sial, aku belum mandi. Bahkan mencuci muka saja belum. Di mataku masih terdapat kotoran. If you know what I mean. Kakiku berlari dengan cepat ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigiku. Masih menggunakan piyamaku, aku melangkah ke arah dapur berniat mencari makanan untuk mengganjal perutku yang sudah demo meminta asupan.

Baru saja mengambil susu dari kulkas, terdengar ketukan di pintu menandakan Nash sudah datang. Orang di balik pintu mengetuk sekali lagi. Nash sangat tidak sabaran. "Nash kau tidak saba--" ucapanku terputus melihat ternyata orang itu bukanlah Nash. Dengan cepat tanganku menutup pintu. Belum sampai tertutup rapat, tangan orang--tidak terduga--ini menghalangi agar pintunya tidak tertutup. Bahkan sekarang orang itu sudah masuk ke dalam rumahku. Ck, apa maunya sih.

Memandang orang ini dari atas sampai bawah, aku hanya melipat kedua tanganku di dada. Bisakah dia tidak menggangguku sekali saja? Dia selalu datang disaat yang tidak tepat.

"Olive! Surprise! Kau tidak menyangka kan, kalau aku akan datang kesini."

Bahkan kedatangannya sama sekali tidak kuharapkan seumur hidupku.

"Apa maumu Matthew Espinosa?" Yang ditanya hanya senyum-senyum tidak jelas.

"Taraa! Kau suka?" Tangan kirinya yang daritadi ia sembunyikan di belakang tubuhnya, dikeluarkan dan terdapat sebucket bunga mawar putih digenggamannya. Uh masih saja dia mengingat bunga kesukaanku.

"Tidak. Aku tidak menyukainya." Ucapku berbohong. Aku tidak mau menerima pemberian apapun darinya lagi.

"Ayolah kau tidak bisa berbohong. Ini adalah bunga kesukaanmu. Bahkan aku masih mengingatnya. Sungguh mantan yang baik bukan?" Matt memainkan kedua alisnya. Dia sungguh lucu. Wait? Aku barusan bilang apa? Hell yeah, pasti ini efek karena aku belum sarapan. "Cepatlah keluar dari rumahku. Nash sebentar lagi akan datang." Ucapku sambil mendorong tubuhnya agar ia keluar.

Bukannya keluar, Matt malah maju ke arahku. Tangannya mendorong tubuhku ke arah sofa yang memang letaknya tidak jauh dari pintu. Shit, apa yang ingin ia lakukan? Tiba-tiba bibirku merasakan sesuatu yang lembut menempel. Atau lebih tepatnya melumat. Ini bibir Matt. Bibir yang dulu sering aku rasakan. Bibir yang dulu membuatku mabuk. Bibir yang dulu menghiburku saat aku sedang sedih. Bibir yang tak pernah bisa aku lupakan bagaimana rasanya. Sekarang aku merasakannya. Seperti ada setan yang membisiki ku, aku membalas ciumannya. Tak terpikir olehku kalau aku sekarang sudah menjadi kekasih Nash. Masa bodo dengan Nash. Bibir ini sungguh nikmat, sungguh memabukkan.

Complicated // n.gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang