Complicated - 06

1.1K 92 7
                                    

Olive POV

Sekarang aku sedang duduk di kursi yang berada di taman belakang rumah keluarga Grier. Tadi aku hanya bermain monopoli dan uno di kamar Nash. Mereka lebih menyenangkan dari yang aku lihat sebelumnya di video-video mereka.

Saat bermain uno tadi, ku perhatikan Nash tidak melepas pandangan nya dari ku. Dan itu berhasil membuat ku makin jatuh cinta dengan nya. Apa dia juga merasakan hal yang sama?

"Damn Olive! Apa yang kau pikirkan? Yang benar saja. Masa seorang Nash Grier jatuh cinta padamu? Pasti selera dia bukan cewek jelek sepertimu" batinku menyadarkan ku.

"Sedang apa kau disini?" Kurasakan ada seseorang yang duduk di samping ku.

Ku tengokkan kepalaku ke sebelah kanan.

Oh Nash rupanya.

"Rasanya sangat canggung berada di antara kalian." Ucap ku dengan wajah datar.

"Santai saja. Kita tidak mengigit kok hahaha" jawab Nash dengan tawa khas nya.

Ya Tuhan aku benar-benar jatuh cinta dengan nya.

"Aku mau bercerita boleh?" Aku menganggukkan kepala ku sebagai jawabannya.

"Jadi, kemarin aku saling mengirim DM dengan seorang fans. Nama nya Olive, sama sepertimu. Tapi aku belum pernah melihat wajah nya. Aku merasa nyaman berkirim pesan dengan nya. Sering kali aku menggoda nya. Dan itu membuatku senyum-senyum sendiri. Kurasa aku jatuh cinta dengannya. Tapi mustahil rasanya jatuh cinta dengan orang yang belum pernah ku temui. Bahkan melihat wajah nya saja belum. Terakhir kali aku mengirimi nya DM dengan perkataan yang menggoda nya, tapi tidak dibalas. Aku langsung khawatir takut terjadi hal-hal yang buruk padanya. Aku bingung. Bingung dengan perasaan ku pada nya."

Selama mendengarkan cerita Nash, aku hanya terdiam. Kok cerita nya sedikit mirip dengan apa yang terjad padaku ya? Terakhir kali Nash mengirimi ku DM  kan tidak kubalas. Dan di DM  terakhir, dia juga menggodaku.

"Memang nya terkahir kali kau mengirim pesan apa?"

"Aku mengatakan kalau aku mencintai nya dan aku tidak sabar untuk menikah dengan nya hahaha"

Oh, tawa nya seakan menghipnotis ku.

Tapi, tunggu. Seingatku, Nash juga berkata begitu di DM terakhir.

"By the way, kau juga berkata begitu dengan ku di DM hahaha. You're such a playboy." Ucapku sambil tertawa.

"Tapi aku hanya mengirim pesan itu ke satu orang. Dan orang itu adalah Olive yang aku ceritakan tadi." Ucapan Nash membuat ku melototkan mataku.

"Kalau boleh tahu apa nama usernamenya si Olive yang kau ceritakan tadi?" Tanya ku penasaran.

"Username nya @fucknash69 hahaha"

What?!

"Seriously? Itu nama twitter ku, Nash."

"Hah? Jadi kau Olive yang selalu aku godai itu? Kau Olive yang udah buat aku bingung dengan perasaan ku sendiri? Oh my god..."

Tadi dia bilang kalau dia nyaman berkirim pesan dengan Olive. Dan itu berarti dia nyaman berkirim pesan dengan ku? Dia juga berkata kalau dia sepertinya jatuh cinta? Apakah itu berarti cintaku terbalas?

"Aku tidak menyangkan kalau ternyata Olive itu cantik."

Kurasakan pipiku memanas. Shit aku blushing

"Kau makin cantik jika blushing seperti itu"

Segera kututupi muka ku dengan kedua tanganku. Blushing dua kali dalam satu hari dan yang membuat blushing adalah orang yang sama? Yang benar saja.

"Nash kau sudah membuat ku blushing dua kali hari ini. Apa kau tidak lelah hmm?" Tanyaku.

"Tidak akan lelah sampai aku mendapatkan mu." Ucap Nash sambil terkekeh.

Aku mau mati saja rasanya.

"Kalau kau terus menggodaku, itu sama saja kau mencoba membunuhku." Aku membuka kedua tanganku, dengan keadaan pipi yang masih merah.

"Aku hanya bercanda, sweety" jawab Nash sambil mengelus pipiku.

OH MY GOD!

Seorang Nash Grier baru saja mengelus pipi ku. Aku bisa meleleh kalau terus berada di samping nya.

"Oh ya, boleh aku meminta nomor telepon mu? Dan aku tidak menerima jawaban tidak." Aku memutar bola mataku.

"Buat apa kau bertanya kalau ujung-ujungnya kau memaksa? Idiot."

"Pokoknya kau harus memberiku nomor mu. Agar kita lebih dekat lagi. Dan aku tidak suka dengan panggilan sayangmu untukku yang satu itu. Mungkin kau bisa mengganti dengan yang lebih manis lagi." Ucapan Nash sudah seperti om-om pedofil. Eww...

"Yasudah berikan handphonemu sini. Dan sayangnya Nash, itu bukanlah panggilan sayang untukmu. Lagipula aku juga tidak mau memberikanmu panggilan sayang." Lama-lama aku sebal dengan Nash karena dia menggodaku terus. Tapi di satu sisi, aku juga senang kalau dia menggodaku. Sudahlah aku makin tidak jelas.

Nash langsung memberikan handphone nya kepadaku. Langsung saja ku masukkan nomorku ke handphone nya.

"Sudah nih." Aku langsung mengembalikan handphone nya.

"Thank you, sweetheart." Ucap Nash yang disertai cengiran cabul nya

Sejujur nya aku nge-fly  dipanggil seperti itu oleh Nash. Tapi aku pura-pura tidak menyukai nya. Lagipula siapa yang tidak senang dipanggil seperti itu oleh idolamu sendiri? Kalau ada orang seperti itu, pasti dia tidak normal.

"Panggilang kampung macam apa itu? Menjijikan." Ujar ku memasang tampang ingin muntah. Ingat, ini hanya pura-pura saja. Aku harus jaga image di depan nya.

Dan Nash hanya senyum-senyum tidak jelas.

"Olivee! Ayo kita pulang." Teriak Mom dari dalam rumah. Oh aku tidak ingin berpisah dengan Nash.

"Yaah kau sudah harus pulang. Aku akan merindukanmu, babe." Dengan begitu Nash langsung memelukku. Seketika itu aku mematung dan merasakan kupu-kupu bertebangan di perutku.

Belum sempat aku membalas pelukan nya, dia sudah melepaskan pelukannya. Dan dia menggandeng ku. Mengaitkan jariku dengan jarinya smabil berjalan ke ruang tamu. Rasanya aku ingin loncat-loncat dan teriak sekarang juga. Aku merasa terbang kelangit ketujuh. Oke, itu berlebihan.

Sesampai nya di ruang tamu, Mom sempat melirik ke arah jariku yang dikaitkan dengan jari Nash. Aku pun langsung melepaskan nya. Nash juga terlihat salah tingkah.

"Mom, kita pulang sekarang kan?" Ucapku berusaha mencairkan suasana yang sangat canggung itu.

"Iya, ayo kita pulang. Makasih ya jeng, udah boleh main ke sini." Mom pun langsung cipika-cipiki dengan Tante Elizabeth. Typical ibu-ibu.

Aku hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih ke Tante Elizabeth. Kulihat Nash juga melemparkan senyum kepadaku. Dan aku juga membalas senyumannya. Tak lupa juga aku senyum dan mengucapkan terima kasih ke Hayes, Skylynn, dan Will.

Dengan langkah cepat aku berjalan ke mobil. Tidak kuat aku, jika berlama-lama melihat senyuman Nash. Rupanya Tante Elizabeth dan Nash ikut menemani sampai ke depan rumahnya. Aku membuka kaca sambil melambaikan tangan ke Tante Elizabeth. Tak kusangka Nash ternyata juga melambaikan tangan ke arahku, yang aku balas hanya dengan senyuman.

Jalanan rupanya sudah macet. Karena ini juga sudah sore, apalagi sekarang huja deras. Dan aku memutuskan untuk menyalakan radio. Tak terasa aku sudah jatuh ke alam mimpi.

Finally bisa update.

NGEFLY SENDIRI TAU GAK SIH GUA BUAT NYA LOL.

Btw anyway busway, HAPPY NEW YEARS MY LOVELY READERS! SEMOGA DI TAHUN 2015 SILENT READERS MUSNAH SEMUA YAAA. DAN SEMOGA AJA NASH BISA DATENG KE INDO, AMIIN....

Keep vomments!! And sorry for any typo(s)

Boleh dong ya difollow twitter gue @grierhemmo_ haHA

Atau kalian juga boleh comment nama twitter nya ntar gue follow, asal kalian follback ya wgwg

Lily collins as olive on mulmed ;;)

Complicated // n.gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang