8.MAKAN MALAM

123 4 0
                                    

Halo para makhluk pembaca
Iyen up lagi.
Nikmati ceritanya yah



.
.
.
.

Sekarang dua wanita cantik yang terpaut jauh usianya sedang duduk di kursi tepatnya di taman belakang rumah vano.

"Nak sela"

"Iya tan- eh  iya bunda"

"Apa yang kamu suka dari vano?"

"Emm, awalnya aku suka vano karena dia keren, dia baik, cool gitu anaknya,dan satu lagi dia itu orang yang perhatian, tapi lama kelamaan aku tanya sama diri aku sendiri, kan banyak orang yang punya kriteria kaya Vano, tapi kok bisa aku sukanya vano doang.
Sejak saat itu aku sadar kalo rasa yang aku punya ini bukan perasaan suka atau kagum aja, tapi mungkin itu perasaan cinta.  Mmmm, mungkin ini kedengaran kek gimana gitu Bun, tapi aku pengen jujur ke bunda soal perasaan aku sama vano".  Sela ngejelasin panjang lebar dengan antusias.

Ratna yang mendengarnya terkekeh kecil karena muka sela yang kelihatan lucu.

"Mmm nak sela, vano itu anak yang keras kepala. Dia kalo udah ngelakuin sesuatu berarti dia juga mikirin akibatnya. Keputusan yang dia ambil bersifat tetap, nggak ada yang bisa mengubahnya. Dan sekarang, vano udah berani mencintai kamu.berarti kamu adalah orang yang dia pilih, mau kamu lari sejauh apapun vano akan tetap ngejar kamu. Dia nggak akan pernah biarin kamu lepas gitu aja dia bakal melakukan apapun untuk orang yang dia cintai,yah walaupun nyawa taruhannya. Vano mungkin kelihatan kuat tapi dia adalah anak yang punya trauma akan suatu kehilangan" ratna ngelus lembut rambut menantunya eh ralat calon menantunya.

.
.
.

Cklek!!   Pintu terbuka nampilin vanola yang masuk sambila bawain barang belanjaan di tangan kiri dan kanannya.

Vano letakin barang belanjaannya di dapur terus nyari dua makhluk kesayangannya.

"Udah pulang?"Ratna datang dari dapur diikuti sela di belakangnya mereka lewat pintu dapur yang nyambung sama taman belakang.

"Iya Bun barang belanjaannya ada di meja, kak sel mau ikut ke kamar atau sama bunda nih??"

"Aku di sini aja Van, bantuin bunda masak" sela senyum ke arah vano.

"Yaudah kalo gitu gue nggak ke kamar gue nunggu di ruang tv aja yah kak" ucap vano di balas anggukan kecil dari sela.

Setelahnya sela mulai bantuin bunda Ratna masak di dapur.

"Menunya apa bunda?"

"Bumbu ayam balado aja sayang, bisa kan masakannya?"

"Bisa kok bunda, bisa banget malah" sela ngangguk lucu.

Ratna yang ngeliat itu gelengin kepala
"Gimana vano nggak cinta,kalo anaknya segemes ini" batin Ratna.

Nggak nunggu sampai ayam jantan bertelur, semuanya udah masak
"Udah nak?"

"Udah bunda"

"Eh, kalo gitu panggilin si vano gih"
Sela nggak jawab lagi, dia langsung pergi ke ruang tv buat manggil si tomboy kesayangannya itu.

"Vanoo" sela ngedarin pandangan ke seluruh penjuru ruangan, tapi nggak
nemuin batang hidung si vanola.

"Eh" sela kaget karena ada tangan yang ngelingkar di pinggang rampingnya.

"Hm?? Kenapa, kangen yah?"

"Ish apaan sih, lepas nanti di lihat bunda!!" Sela berontak dari pelukan vano.
Setelah berhasil lepas, sela berniat untuk langsung berjalan ke arah meja makan, namun kemudian dia berbalik dengan muka yang masih merah
"Udah kelar masaknya , ayo makan"
Setelah mengatakan itu sela melanjutkan jalannya ke arah meja makan.
.
.
.
.
Setelah makan, mereka pergi ke kamar vano.
Posisinya sekarang mereka lagi baring baring sambil natap Langit langit kamar vano yang nuansanya sangat amat gelap itu.

MINE [On Going] GIRLS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang