Toxic

4.5K 173 33
                                    

Charles merangkul pinggang Alena dengan erat sampai tubuh keduanya menempel. Alena sendiri berusaha mendorong dan menyingkir namun kekuatan besar Charles yang terlampau kuat membuat nya tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Diam sayang jangan banyak bergerak, kau membuat atensi semua orang kepada kita."

Alena meremas kuat gaun yang dia kenakan malam ini. Menarik napas panjang Alena menoleh ke samping, menatap wajah Charles yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. "Kak Charles lepaskan aku."

"Melepaskan mu setelah aku menemukan mu berada di kampus yang sama dan datang ke acara kelulusan ku? Dan kau memanggilku apa? Charles?" Pria itu terkekeh kecil sembari meremas kuat pinggang perempuan di sebelah nya berbanding terbalik dengan raut wajah yang ditampilkan.

"Tidak malam ini, kau membuatku terusik karena pakaian yang kau pakai. Kenapa kau memakai pakaian ketat ini? Senang berpakaian seperti ini?"

Seseorang datang dan saling menyapa. Alena bernapas lega melihat teman Charles. "Who's she? Your girlfriend?"

Charles hanya mengedipkan satu mata dan menyuruh temannya pergi.

Alena menggelengkan kepala. "Kak Charles Kakak tingkat ku." Setelahnya Alena mendapatkan ciuman kasar dari Charles. Tubuhnya ditarik ke sudut ruangan.

"Kakak tingkat? Kakak tingkat mu yang mana? Kau kekasihku sayang." Charles mengunci kedua tangan Alena ke atas kepala. Wajah Charles mendekat sampai hidung mereka bersentuhan.

"Kita sama sekali tidak berkencan. Dulu aku hanya mengatakan menyukaimu namun karena kau tidak membalas dan mengganggap ku sebagai adik tingkat mu, aku sudah memutuskan melupakanmu, Kak Charles," ujar Alena pelan-pelan dengan suara lirih.

"Membiarkan ku mencintaimu sendirian?" tanya Charles dengan mencengkeram kuat dagu Alena. "Sayang, lupakan kejadian yang sudah berlalu. Kau tahu aku sudah mencari mu sejak aku lulus dari Menengah Atas sampai lulus dari Universitas. Kau hilang sejak mengungkapkan perasaan mu dulu. Kau menutup seluruh akses. Setelah aku menemukanmu dua hari yang lalu kau menyuruhku melepaskan mu? Fuck! Aku bisa gila! Aku tidak akan pernah melepaskan mu sayang."

Alena menelan ludah susah payah, tatapan matanya jatuh ke dalam mata coklat Charles yang menyala-nyala. "Kau sudah memiliki kekasih, lalu buat apa aku tetap menyukaimu? Menunggumu untuk melihatku?"

Charles mengumpat kesal. "Siapa yang memberitahumu bila aku mempunyai kekasih? Aku sudah tidak mempunyai kekasih semenjak kau datang kepadaku, Alena sayang."

Alena menggelengkan kepala. Dia berontak - kakinya menendang Charles agar menjauh, namun Charles dengan cepat menangkapnya dan menghimpit di antara kedua kakinya.

Charles mengangkat tubuh Alena ke pundak. Dia menendang pintu darurat. "Aku sudah membawamu sayang, kau akan terus bersamaku. Tidak akan ada celah untukmu melarikan diri dariku."

"Tolong! Hey, tolong aku!" Alena berteriak seraya memukul punggung, pundak dan kepala Charles. Matanya menyorot permohonan ke sekumpulan orang yang berada jauh dari nya namun permintaan Alena justru tidak di acuhkan.

"Percuma sayang, kau malah membuat suaramu hilang." Charles memukul paha Alena dengan gemas bahkan meremasnya sampai menimbulkan bekas. "Takdirmu memang denganku, sayang. Sejauh manapun kau menghindar kau akan tetap ku temukan."

Charles melempar tubuh Alena ke tempat duduk di samping kemudi. Perlawanan Alena berakhir sia-sia, Charles membekap mulut perempuan itu sampai jatuh pingsan.

"See? Kau sampai tertidur nyenyak karena nyaman dalam pelukanku." Charles merapikan rambut Alena yang berantakan sampai menutup setengah wajahnya.

Charles mendekatkan wajah ke rambut Alena. Dia mengirup dengan rakus. "Aroma nya tetap sama. Kau membuatku gila sayang."

Pria itu menekan pedal gas, tangan satunya memegang tangan Alena. Dia remas, cium bahkan sampai meninggalkan beberapa tanda di pergelangan tangan perempuan itu. Charles terkekeh senang.

Mobil yang dia kendarai berhenti di halaman rumah. Charles bersiul semangat membawa tubuh Alena ke dalam dekapan.

"Hai, Charlie. Kau membawa siapa?" Seorang pria paruh baya mendekat ke Charles. Dia menatap bergantian wajah sang anak dan Alena dengan raut bingung.

"Menantu untuk Ayah dan Ibu. Ibu di mana, Ayah?" Charles berhenti dia berbalik dan melemparkan pertanyaan itu.

"Di kamar," jawab Ayah Charles dengan senyum miringnya.

Charles membalas senyuman sang Ayah dengan tawa.

"Kau akan melakukan apa dengan perempuan itu?"

Mengangkat bahu, Charles menjawab dengan asal. "Mengurungnya dan membuatnya lemas, mungkin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang