♥° Sinetron Hujan

443 69 2
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

     "Gisella hilang, Ji. Nomor handphone nya nggak aktif. Gw mohon bantu cari dia, gw takut adek gw kenapa napa."

Didetik itu dan disaat itulah Aji langsung saja mengambil kunci mobilnya dan melesat pergi untuk mencari Sella.

Padahal hanya sehari Aji tak menemani Sella, kenapa sudah ada masalah?. Rasanya Aji menyesal karena lebih mementingkan urusan pribadinya daripada Sella. Aji juga takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sella, Aji takut.. dia sangat takut!.

Melajukan mobilnya secepat mungkin, tak terhitung berapa mobil yang Aji balap dengan ngawur. Bahkan Aji hampir saja menabrak mobil orang saking ngebutnya.

"WOY ANJING!, PELAN PELAN KALAU NAIK MOBIL!" iya, Aji denger jelas makian dari orang yang bumper mobilnya hampir Aji tabrak. Tapi kembali ke kondisi Aji yang panik, jelas hal itu tak dihiraukan oleh Aji. Sekarang yang ada dipikiran lelaki ini hanya Sella, dia harus menemukan wanitanya itu secepat mungkin!.

Semua tempat Aji singgahi, dari mulai beberapa tempat yang sangat sering mereka kunjungi dan Sella sukai. Hingga tempat tempat sepi yang jarang Sella datangi. Tak ada satupun tempat yang Aji lewatkan, tapi nihil. Keberadaan Sella sama sekali tak dapat Aji temukan, apa Aji melupakan satu hal?.

"Sial!" memukul stirnya dengan kasar, mulut Aji tak henti hentinya mengumpat karena kesal. Dia merutuki kebodohannya sendiri, kenapa Aji sangat tak sabaran dan terbawa suasana?. Harusnya Aji bertanya dimana lokasi terakhir Sella pergi, bukannya main menutup telpon Karin dan pergi begitu saja tanpa tujuan. DASAR AJI BODOH!.

Sebenarnya saat itu Aji sudah berusaha menelpon Karin balik, tapi tak kunjung adanya sautan hingga membuat Aji semakin frustasi. Mengikuti feelingnya, Aji terus saja mondar mandir kesana kemari mencari Sella menggunakan mobilnya. Aji bahkan tak tahu berapa kali ia turun dari mobil, saking banyak nya toko atau tempat yang datangi. Aji terus mencari, walau hujan deras sudah mulai turun. Aji tetap saja kukuh untuk mencari keberadaan Sella sampai ketemu. Tak peduli butuh waktu lebih dari satu jam atau bahkan semalaman. Aji tak akan pulang sebelum Sella ketemu!.

"Gi lo dimana?, please jangan ngilang. Gw masih belom nyerah buat dapetin hati lo, anjir!" racau Aji terus terusan yang hampir persis seperti orang gila. Berbeda dengan tadi, kali ini Aji mengendarai mobilnya dengan perlahan. Ditengah derasnya guyuran hujan, mata Aji terus saja berkeliling melihat suasana diluar walaupun kaca jendela mobilnya sedikit buram terkena tetesan hujan. Walau terkesan membuang buang waktu, Aji tidak akan menyerah untuk mencari Sella. Dia berharap dari sekian banyaknya manusia ini ada sosok berponi Sella. Hingga ketika terlalu fokusnya Aji melihat keluar, Aji terlonjak keras ketika mendengar suara mengeong kucing yang keras bahkan sudah seperti jeritan kesakitan.

"MEONG!"

Ckit...

Menginjak rem mobilnya keras, dengan panik dan tergesa gesa Aji keluar dari mobilnya. Tentu hal ini membuat tubuh basah Aji semakin basah. Lelaki itu nekad keluar mobil tanpa menggunakan payung atau apapun sebagai pelindung. Dan saat melihat kebawah atau tepatnya dibagian ban mobil sebelah kanan. Jantung Aji kaget sekaget kagetnya, ketika menjumpai sosok kucing kecil berwarna abu abu kumal yang sepertinya tak sengaja Aji lindas.

"Meong..."

"YA TUHAN!"

❝cousin bf's ❞

Menikmati guyuran hujan yang terus membuat basah tubuh mereka, bukan mereka sih karena tepatnya hanya Jevano yang basah kuyup karena kehujanan. Sella?, gadis itu duduk dengan tenang dibawah payung dadakan yang dibuat dari jaket jeans Vano.

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang