♥° Problem Dikit

315 41 20
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

     "Jam enam lebih 15 menit, dan ini udah pagi. Kenapa pagi buta kayak gini ada mbak kunti seliweran anjir!" monolog Aji sendiri yang masih jantungan, ketika kembali teringat kejadian beberapa menit tadi.

Iya, keempat anak adam dan hawa ini masih shock berat. Setelah melihat sosok menakutkan yang sering ditampilkan difilm film secara langsung, kaki dan tubuh mereka rasanya masih lemas. Terlebih Vano, daritadi laki laki itu masih diam tak berbicara, seapes apesnya mereka berempat jelas Vano yang lebih kasihan. Sosok seram tadi terbang begitu saja menembus kaca dan wajah Vano lantas hilang begitu saja. Kalau gender Vano cewek, kekasih Karin tersebut yakin 100% bahwa dia akan pingsan. Tapi karena Vano cowok, dia tadi hanya sedikit kencing dicd nya.

Mau ketawa tapi takut kalau ikut ditemuin sama mbak kunti juga. Nina, Windy, Nana dan Leon mati mati an menahan tawa mereka ketika melihat raut wajah keempat temannya yang pucat pasi. Terlebih Vano, lelaki itu benar benar terlihat memprihatinkan karena menatap ke depan dengan tatapan kosong serta diam tak bergerak bagai patung.

"Sehat sehat yah buat kalian, ayah gw dulu pas nyetir buat kesini juga sering ditemuin kok. Katanya sih udah kayak semacem sambutan selamat datang gitu." ucap Windy dengan terkekeh yang akhirnya tak sanggup menahan gelak tawa.

Sambutan selamat datang?, sambutan Windy bilang?!. Yang bener aja!, kenapa hanya mobil mereka berempat yang mendapat sambutan!. Padahal jantung mereka rasanya mau copot saking kagetnya, terlebih pacarnya Vano yang sudah persis seperti orang kehilangan nyawa karena sambutan tadi. Dan Windy mengatakan hal itu dengan kekehan?, YANG BENER AJA!.

Baru saja Karin berdiri dan berniat untuk mengajak duel Windy, Nana selaku pria yang dewasa segera menahan pergerakan Karin dengan sopan. "Ok ok, gw minta maaf atas pacar gw soal kejadian tadi. Daripada ribut ngeluapin emosi mending lo ngurusin Jevano. Liat!, pacar lo udah kayak mau mati." ucap Nana lembut menenangkan disaat Karin berontak brutal minta dilepaskan.

Walau masih shock dan lemas, melihat kakak sepupunya yang sedang berapi api. Sella dengan sigap menarik tangan Karin untuk mundur, Sella kasihan melihat Nana. "Rin!, udah deh jangan baperan. Bisa ga sih lo sehari aja nggak childish kayak gini?. Liat pacar kesayangan lo itu!, yang diomongin Nana gasalah." sarkas Sella tanpa ia sengaja yang seketika membuat seisi ruangan terkejut. Bahkan Vano yang semula tatapan nya kosong kini seketika melotot saat mendengar ucapan Sella tersebut.

"Guys, c'mon... why so serious? ini cuma-" belum selesai Nina berbicara untuk mencairkan suasana yang tegang, Karin dengan tiba tiba melepaskan cekalan tangan Sella kasar dan berlari begitu saja keluar Villa.

"Rin, Karin!" ini Vano yang berteriak memanggil dan langsung berlari mengikuti sang kekasih.

Dan diantara enam muda mudi itu, mereka semua hanya bisa terdiam karena tak tau harus merespon bagaimana. Kecuali salah satu orang yang daritadi diam, sekalinya berbicara langsung merusak suasana.

"Baru aja sampek, lo udah bikin drama aja Sel."

"LEEEOOOONNNNNN.......!!!!"

"Apa an?, gw salah?" pakek nanya😊

❝cousin bf's ❞

Walau kakinya masih bergetar hebat karena efek syok. Jevano seolah tak menyerah mengejar Karin yang terus terusan berlari tanpa arah kedalam rimbunan pohon. Nekad?, memang Karin nekad dan segila itu!. Bisa bisanya gadis cantik ini tak berpikir panjang dan berlari kedalam hutan begitu saja!.

"Yank! Sayank! Berhenti!" percuma, Karin masih saja terus berlari dengan cepat hingga mereka masuk semakin dalam dan dalam saja masuk ke dalam hutan.

Menahan suara isakan sekuat mungkin, Karin tetap saja berjalan cepat meninggalkan Vano. Padahal semalam dia sudah berusaha keras untuk mengatur mood nya agar bagus untuk liburan hari ini. Tapi apa apaan Sella tadi?, Sella bilang apa? baperan? childish?. Sumpah!, ucapan ringan adik kesayangannya tadi sangat sukses melukai hati kecil Karin. Padahal kan Karin tidak salah, dia hanya membela pacarnya yang menjadi korban!.

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang