♥° Another Side

445 58 2
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

     "Goblok, goblok, goblok!" maki Sella terus terus an didalam mobil ketika kembali teringat akan kebodohan nya tadi.

Harusnya Sella menolak rencana perjodohan ini agar semuanya beres, bukannya malah menerima ajakan kencan Yoshi lagi untuk minggu depan!. Oh god!!!!!! Why Sella so stupid!!.

Sudah memukul stirnya berulang kali, Sella sampai lupa bahwa ini adalah Lexa yang statusnya mobil kesayangan nya. Saat orang lain menendang ban Lexa sedikit saja Sella bisa marah besar, eh sekarang Sella malah memukul stir Lexa dengan keras saking emosinya.

"Bangsat, bangsat, bangsat!. Pengen nangis aja gw rasanya!" maki Sella lagi penuh emosi yang kali ini diikuti dengan kedua matanya yang memulai memanas. Bukan masalah Yoshi yang membuat Sella menangis, tentu ada hal lain lagi yang semakin membuat hidup Sella semakin runyam dan berantakan!.

Beberapa saat lalu setelah acara kencan nya selesai, Sella mendapatkan pangilan telepon dari nomor yang tak dikenal. Seolah mendapatkan firasat buruk, dengan lemas dan cemas Sella mengangkat nomer tersebut. Dan benar saja dugaannya, buruk! semua rencananya hancur total!. Manajer Miss. Jisoo menelpon sekaligus meminta maaf atas batalnya sang model papan atas tersebut untuk menjadi model di penilaian semester Sella. Manajer itu mengatakan bahwa ada masalah darurat yang sama sekali tak bisa ditinggalkan, dan manajer itu juga mengucapkan puluhan kata maaf karena sikap mereka yang tidak profesional. Jujur, saat pertama kali mendengar hal itu Sella hanya diam mematung saking kagetnya. Pikirannya blank, Sella tak tahu harus berbuat apa!. Sella masih shock berat!!!.

"Hik.. hik.." okay.. akhirnya tangis Sella benar benar pecah didalam mobil.

Kenapa?, kenapa rencana nya selalu berjalan tidak sesuai dengan ekspetasinya?. Apakah ini ujian?, jika iya Sella capek Tuhan!. Bisa nggak sih sekali aja masalah di kehidupan Sella dimatiin?, Sella gakuat pengen nangis!.

"Shibal!, gw muak anjing!" umpat Sella ditengah tengah isakan nya, yang masih sempat sempatnya berkata kasar.

Okay Sella tahu kalau menangis cengeng seperti gadis kecil ini tak akan menyelesaikan masalahnya. Bodoamat!, Sella ingin menangis lama sampai matanya bengkak agar puas!.

Berada dikeadaan seperti ini lagi, dengan secara tiba tiba Sella teringat oleh sosok cerewet Aji yang selalu menemaninya. Walau sangat menyebalkan, tak bisa dipungkiri bahwa Aji lah yang selalu menemani dan menghibur Sella disaat seperti ini. Jika lelaki itu ada disini, Sella yakin bahwa Aji akan memeluknya lembut sambil berkata "Udah udah stop nangisnya, muka cantik lo jadi jelek Sell." dan setelah itu jelas kalian tau kelanjutan ceritanya bagaimana. Tentu saja Sella marah besar dan memukuli punggung Aji dengan brutal. Tapi tanpa Sella sadari, hal itulah yang menbuat dirinya berhenti menangis dan mengomel dengan keras.

"Hahaha.. lo jahat banget Sell. Disaat begini aja lo baru inget Aji." tawa Sella sumbang yang mentertawai dirinya sendiri. Emang bener ya, keberadaan seseorang itu baru akan berharga jika dirinya sudah tidak ada. Ee.. tapi please ya Sell, Aji belom mati woy!.

Menepikan mobilnya didepan ruko ruko yang tutup, Sella tak bisa jika terus menyetir dengan keadaan seperti ini. Jarak pandangnya mulai buram karena linangan ait mata yang terus keluar tanpa henti, jika Sella nekad untuk tetap menyetir.. bisa bisa dia malah membuat celaka pengendara yang lain.

Menstabilkan nafasnya yang naik turun karena menangis, dengan susah payah Sella membuka botol dan menegak isinya secara perlahan. Walau sudah kembali tenang untuk beberap saat, lagi lagi air mata Sella keluar tanpa diminta. Dan lagi Sella meminum airnya agar kembali tenang, begitu saja terus hingga 20 menit berlalu.

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang