♥° On The Way

378 54 16
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

     Menatap langit malam lewat jendela kamarnya yang besar, gadis cantik bak AI ini terus saja melakukan kegiatan tanpa arti itu sekitar setengah jam.

Sekarang sudah tengah malam, dan Karin sama sekali belum bisa tidur. Sudah berbagai macam cara ia lakukan untuk bisa terlelap, dari mulai mandi air hangat, minum cokelat panas, sampai yang terakhir mendengarkan instrumen musik penghantar tidur. Dan seperti yang Karin katakan diawal, semuanya sia sia. Kakak sepupu Sella ini sekarang justru berdiri dibalkon kamar yang terasa sangat dingin.

Rambut hitam panjang yang tergerai, mengenakan piama tidur bak putri disney, serta latar waktu pemandangan kota pada malam hari. Okay sip, sepertinya Karin sudah siap jika sewaktu waktu dicasting oleh sutradara sinetron.

"Pft.. konyol!" kekeh Karin pelan menahan tawa, yang merasa konyol sendiri akan pikirannya.

Jika sedetik tertawa, maka sedetik kemudian cemberut. Karin berulang kali menarik napas panjang dan membuangnya dengan kasar. Iya, Karin tau kalau besok adalah hari keberangkatan mereka berlibur ke villa. Dan Karin sama sekali tak gugup atau bahkan sangat tidak sabar hingga membuatnya susah tidur seperti sekarang. Ayolah... se childish apapun Karin, sepertinya hal tersebut terlalu kekanak kanakan.

Kalian ingat soal Yoshi yoshi anak dari kenalan mommy nya Airin?, yah! satu nama cowok itu yang membuat Karin susah tidur!. Sore tadi, Mommy Airin nya berkata bahwa Yoshi tertarik untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius dengan Karin. Iya Karin tau kalau Sella gasengaja kasih lampu ijo, tapi kalau endingnya gini apa Karin nggak ikut ribet juga apa?. Niat hati cuma bohong sekali, eh kalau jadinya gini kan harus ngibul berkali kali.

Haduh.. haduh...
Gimana kalau nantinya Yoshi bener bener kecantol sama Sella yang dianggep Karin?. Terus terus mommy nya setuju setuju aja pas mamahnya Yoshi ngajak besanan?. Apa nggak tambah insom si Karin overthinking in semua ini?!.

Menghela nafasnya berkali kali, Karin rasanya lelah menghadapi semua ini. Terlebih tuntutan sepihak dari ibunya. Sebagai anak pertama sekaligus cucu sulung dari keluarga Candrakanti, Karin dituntut oleh ibunya agar unggul dalam segala hal. Baik akademik maupun non-akademik. Semasa sekolah Karin dituntut untuk selalu menjadi juara paralel satu seangkatan. Disamping itu, Karin juga dipaksa untuk cakap melakukan segala hal. Seperti bermain biola, ballet, tata krama wanita berkelas, hingga yang paling memuakkan adalah les matematika 2 jam sepulang sekolah. Jangan tanya sepadat apa jadwal Karin semasa SMA dulu, kalau tak salah ingat mungkin waktu tidur Karin hanya 5 jam saking padatnya. Belum pembelajaran khusus untuk menjadi kepala keluarga. Hah... Karin rasanya ingin kabur saja dari rumah ketika mengingat masa masa itu.

Tapi ditengah tengah bencana memuakkan tersebut, secara tak sengaja takdir mempertemukan Karin degan sosok pria bernama Jevano. Masih Karin ingat jelas bahwa dulu dialah yang pertama kali membela Karin ditengah kerumunan orang yang hanya diam saja melihat dirinya dirundung oleh kakak ospek. Pandangan mata, ekspresi, bahkan kemeja yang Jevano pakai pun masih Karin ingat jelas sampai sekarang. Dan ketika waktu semakin berganti, mereka secara kebetulan semakin dekat dan dekat. Tak bisa Karin pungkiri, bahwa dia sudah jatuh sedalam dalamnya akan pesona lelaki bernama lengkap Gentala Jevano Lingga ini. Terlebih setelah mengenal lebih dekat, Karin semakin jatuh akan kepribadian Jevano yang pengertian serta lembut. Dan ketika Jevano menembaknya secara tiba tiba setelah kelas berakhir. Sama sekali tak aneh jika Karin tak menolaknya, dan semenjak itu Karin sangat jatuh cinta sedalam dalamnya pada Vano. Gadis ini rela memberikan apapun yang dia punya, bahkan kehormatan sekalipun. Karena itu Jevano, Karin percaya bahwa Jevano tak akan mengingkari kepercayaannya.

"Ahh... udah selama itu ya?, padahal rasanya baru kayak kemarin." gumam Karin pelan sambil tersenyum, dengan pandangan mata yang terus menatap kearah luar dimana lampu lampu jalan dan perumahan menyala dan terlihat sangat indah.

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang