♥° Sik Sak Sok

447 66 37
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

     "Yon.. Ambilin sosis dikulkas!, kelupaan nggak ikut kebakar."

"Buta mata lo?, suruh si Windy aja sana."

"Gamau!, gw juga lagi sibuk manggang daging sama Nana."

"LEONNNNN!!!!!"

Memandang geli keempat teman nya yang tengah heboh membakar daging. Karin hanya haha hihi ditengah kericuhan itu. Setelah semua salah paham tadi selesai, kedelapan remaja tanggung ini memutuskan untuk bakar bakar ala barbequean. Bertepatan dengan malam tahun baru, mereka juga menyiapkan petasan serta kembang api untuk dinyalakan nanti. Berterima kasihlah pada Aji yang memiliki kantong doraemon ukuran besar, sebab Aji lah yang membawa banyak petasan itu didalam tasnya. Tidak hanya sebatas petasan, bahkan Aji pun membawa kotak P3K lengkap yang tadi digunakan untuk mengobati Karin. Masih ada lagi!, seperti- OK,OK... lupakan soal kantong ajaibnya Aji. Yang jelas lelaki tampan yang bucin Sella itu membawa banyak hal yang tak pernah kita pikirkan.

Kembali ke huru hara bakar bakar daging tadi, Leon dan pacarnya Nina kini pun masih sibuk berdebat mengenai siapa yang harus mengambil sosis dikulkas untuk ikut dibakar.

"Sel." colek Karin pelan dilengan Sella disaat adiknya itu sudah beres dengan tugasnya, yaitu mencuci semua sayur dan daging serta memotongnya kecil kecil agar mudah ditusuk.

"Hmm??" balas Sella sekadarnya dengan melirik Karin dari ujung mata.

"Sana gih ambilin sosis dikulkas, kasihan pada sibuk semua." setelah mendengar ucapan Karin itu, Sella seketika mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru halaman alias kearah teman temannya. Dan benar seperti yang dikatakan Karin, semuanya sibuk.

Nina Leon yang riweh meracik bumbu saus, dan Nana Windy yang asyik mesra mesra an berkedok bakar daging. Serta yang terakhir dan cukup membuat Sella mengernyit, Jevano dan Aji sekarang tengah menusukan daging serta sayuran secara bersebalahan. Tangan nya aja sih yang bisa diajak kerja sama oper operan tusukan sate, tapi ekspresi memusuhannya ituloh yang ngebuat Sella pengen keblablasan ketawa.

"Ya udah, duduk diem sini aja. Kaki lo masih ngilu kalau dibuat jalan." jawab Sella menurut yang sekarang sudah berdiri bermaksud masuk kedalam mengambil bungkusan sosis dikulkas.

"Iya iya, dasar tsundere!"angguk Karin dengan meledek yang hampir saja dihadiahi jitakan sayang oleh adiknya Sella.

"Gw serius Rin, maaf buat omongan gw yang tadi. Kayak yang diomongin Leon, emang gw kok yang kelewatan. Maaf.." maaf Sella yang tiba tiba berganti suara alias lembut, yang seketika menghentikan tawa Karin.

Sebelum menjawab, gadis cantik yang memiliki surai panjang itu terlebih dahulu tersenyum serta menggenggam kedua tangan adiknya dengan hangat. Karin sangat tau sosok adik tapi memiliki usia yang sepantaran dengan nya ini. Sella itu tidak jahat, cuma terlalu jujur dan ketus tanpa saringan. Toh... soal yang dikatakan Sella ada benarnya juga, Karin memang terkadang childish dan menyebalkan. Iya Karin tau itu.

"Gapapa Sel, gw udah ga marah kok. Seperti yang Jevano omongin, apapun sifat dan kejelekan gw. Dia bakalan tetep cinta sama gw, apapun itu yang penting gw."

❝cousin bf's ❞

Membuka pintu kulkas cukup lama, Sella rasanya muak saat harus meneliti setiap sudut kulkas untuk mencari sebongkah sosis. Hah... dasar Nina!, udah tau kulkas di Villa ini dua pintu yang otomatis gede banget. Dan pacar Leon itu tidak memberi tahu Sella sosis nya dia taruh mana pula!.

"Ok fine gw gatau!" kesal Sella yang sudah habis kesabaran dengan membanting pintu kulkas tadi dengan cukup keras.

Memang we never know, baru saja Sella merasa kesal.. sedetik kemudian jantung Sella dibuat kaget sekaget kagetnya disaat sosok besar dan tinggi Jevano berdiri secara tiba tiba tepat didepannya.

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang