♥°Proses Masing Masing

91 24 35
                                    

  ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆  ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
 

   Duduk disalah satu kursi yang memang disediakan untuk pengunjung yang ingin makan sepotong cake serta minuman ditempat. Sella dan Jevano kini tengah duduk disamping kanan dan kiri anak laki laki yang beberapa saat lalu menangis sambil mengadu bahwa dirinya ditinggal oleh sosok ibunya.

Saat Sella tanya bagaimana ceritanya anak laki laki ini bisa sampai kehilangan ibunya, dia secara perlahan berhenti menangis lantas mengelap matanya yang basah akan air mata dengan ujung jaketnya. Walau dengan tersendat sendat karena memang efek dari menangis, tapi anak kecil yang Sella perkiraan berumur 5 atau 6 tahunan ini berhasil menceritakan kronologi ceritanya dia hilang sampai sekarang.

"Jadi nama kamu Edden?" tanya Sella sekali lagi, disaat anak ini tengah memakan sepotong pie apple nya dengan perlahan.

"Iya kak, nama aku Edden. Aku umur 6 tahun, dan aku udah masuk TK Besar. 1 tahun lagi kata mamah aku bakalan naik jadi kelas 1 SD." jawab anak laki laki ini sangat lancar sambil tersenyum.

Seperti yang Sella tebak, anak laki laki ini memang berusia sekitar 6 sampai 5 tahunan.

"Sell, gw kok jadi ke inget si Alex ya?" ucap Jevano pelan sambil tersenyum, yang seketika teringat sosok menggemaskan Alex yang dulu.

Tersenyum dengan tulus, jika mengingat moment moment yang mereka berdua alami beberapa bulan yang dulu rasanya Sella juga rindu. Walau masih tak habis pikir bagaimana dulu anak orang asing yang tiba tiba bertemu dengan Sella langsung memanggilnya mamah. Jelas jelas perawakan wajah Sella dan model papan atas Kim Jisoo berbeda jauh. Cantikan mbak Jisoo kalik daripada Sella, hahaha...

"Kira kira kabar si Alex gimana ya, Jev?. Kok jadi kangen pengen nemuin, dia masih inget aku nggak ya?. Atau jangan jangan dia udah lupa?. Btw udah berapa bulan sih?, si Alex udah tambah gede dong ya sekarang?" tanya Sella beruntun tanpa jeda yang lagi lagi membuat si Jevano tertawa ngakak.

"Satu satu woy tanya nya, mana gw tau. Kan yang dikasih kartu nama ibunya elo bukan gw."

"Eh iya juga, kenapa gw nggak telpon nomer ibunya terus tanya in posisinya lagi di Korea apa Indonesia ya?" tanya sendiri, eh dijawab sendiri. Ya begitulah wahai pembaca.

Terlalu asyik ngobrol berdua, dua calon ipar ini sampai mengacangi anak kecil yang sekarang sudah menghabiskan pie apple nya dan tengah menyeruput milk shake coklatnya hingga habis tak tersisa.

"Kakak, makasih udah beliin Edden pie apple sama milk shake coklat. Enak banget kak." terima kasih anak ini sopan dengan menunjukan giginya yang putih bersih.

Melihat manner yang sangat sopan, Sella yakin bahwa ajaran kedua orang tua Edden pasti sangat bagus. Buktinya anak sekecil ini sudah tau kata tolong dan terima kasih. Ya walau tidak disebutka diawal, tapi saat diawal Edden juga meminta tolong kepada Sella dan Jevano untuk dicarikan mamahnya yang hilang.

"Terus sekarang kamunya gimana, apa perlu kakak cariin mamah nya Edden?"

Menggeleng pelan, anak kecil itu lagi lagi tersenyum menggemaskan sebelum menjawab pertanyaan Sella.

"Nggak perlu kak, kata mamah kalau kita hilang atau tersesat di Mall. Kita cuma perlu minta bantuan ke seseorang buat nganterin kita ke pusat anak hilang buat di umumin. Jadi kakak nggak perlu capek capek muterin 1 Mall buat cari mamah aku. Kan udah di umumin pakek speaker." jawab Edden panjang lebar, yang tentu membuat Sella takjub. Sella masih tak percaya, serius anak umur 6 tahun bisa sepintar ini?.

"Ya Tuhan, kamu pinter banget Edden. Siapa yang ngajarin?"

"Hehe... Mamah kak." jawab Edden dengan cengengesan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 12 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cousin BF'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang