💌Arunika💌: Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran (END)

1. Awal, Perkenalan

ARUNIKA

Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran

School life

Long-Short story

Semi romance

Mix POV

Sorry for typo and Happy reading

°
°
°

Semarang, 2 Januari 2018

Hai, namaku Arunika. Cinta Arunika Maheswari

Aku seorang remaja kelas 2 SMA, karena cukup pintar aku berhasil masuk ke SMA favorit di daerah ku di kelas yang memang aku inginkan sejak dulu. SMA Nusa Indonesia, kelas IPA-Biologi

Usiaku baru genap 18 tahun kemarin, dan betapa bersyukurnya aku karena hari ulang tahun ku bertepatan di hari Minggu, itu artinya aku terbebas dari kejahilan teman-teman yang akan melempariku telur dan tepung dengan alibi surprise ulang tahun

Sebenarnya aku tak terlalu banyak teman selama 2 tahun bersekolah di SMA ini, hanya ada beberapa yang benar-benar dekat dengan ku dan sisanya hanya sekedar kenal dan tau saja. Bukan aku pemilih, aku hanya tidak terlalu pandai bersosialisasi. Pasti banyak dari kalian yang sama seperti ku juga, santai kalian tidak sendiri

Oh iya, aku hampir lupa bercerita. Aku ini terlahir cukup unik loh, kenapa unik? Karena aku suka makan tapi aku tetap kurus. Alasannya adalah karena aku punya satu penyakit-ah tidak kurasa ini tidak bisa disebut sebagai penyakit, sebut saja masalah. Aku akan selalu muntah ketika ada orang yang memuji ku secara berlebihan atau menggoda ku

Tidak, ini bukan hanya reaksi muak atau karena aku terlalu alay. Aku benar-benar akan mengeluarkan semua isi perutku ketika mendengar kalimat pujian atau gombalan yang ditujukan padaku, tak perduli kalimat itu datang dari laki-laki maupun perempuan. Untungnya hal ini tidak berlaku pada keluarga ku

Itulah yang membuatku tak pernah sekalipun berpacaran ataupun jatuh cinta, terkadang aku juga sangat menyayangkan wajah ku yang sebenarnya tak terlalu jelek namun tetap tak bisa membuat ku dekat dengan seorang laki-laki. Cantik tidak bisa membuat ku bahagia, aku bahkan tak bisa menikmati Beauty privilage yang orang-orang bicarakan

Arunika tengah berjalan di lorong menuju kelasnya, ia berjalan santai sembari mendengarkan musik dari earphone yang tersambung dari ponsel ke telinganya

"Runi!!" Panggil seseorang menghampiri Arunika dengan senyum

Dia adalah Manda. Sabahat Arunika sejak kelas 1, Mereka menjadi dekat sejak berada di team yang sama ketika acara kemah penyambutan siswa baru. Manda adalah orang pertama-di sekolah-yang tau tentang apa yang terjadi pada Arunika tentang kebiasaan muntah nya setiap mendengar pujian atau gombalan yang diterimanya

"Widih, earphone baru? Coba denger suaranya dong" ucap Manda mengambil sebelah earphone Arunika dan memakainya "ih enak ya bass nya, kapan beli?" Tanya nya

"Dibeliin Bapak, kemaren abis balik dinas dari Jakarta" ucap Arunika

"Wih enak banget tiap Bapak kamu dinas keluar kota pasti pulangnya selalu dibeliin oleh-oleh" ucap Manda

"Biasalah, anak tunggal. Gak usah minta juga pasti dibeliin" ucap Arunika berbangga diri

"Ishhh sombong kamu, ku aduin uti baru tau rasa"