Hari-hari berlalu dengan lancar dan sedikit ada kesenjangan di dalam keluarga besar Kim. Suga yang jarang terlihat karena lebih sering berada di dalam kamar, Taehyung yang jadi lebih pendiam, dan keakraban Jungkook dengan Taehyung yang semakin merenggang. Semua itu semakin hari, semakin terasa.
"Taehyung-ah, Jungkook-ah. Bagaimana dengan sekolah kalian? Apa berjalan dengan baik?" tanya Logan.
"Sangat baik, Harabeoji!" jawab Jungkook dengan antusias.
"Lalu Taehyung? Bagaimana denganmu?"
"Biasa saja. Dibilang baik juga tidak, tapi cukup tenang" berbeda dengan Jungkook, Taehyung menjawab dengan nada bicara yang datar.
"Taehyungie..." panggil Taera.
"Hm?"
"Apa kau baik-baik saja?"
"Seperti yang kau lihat, aku baik"
"Taehyungie, ada apa denganmu? Kenapa kau–" ucapan Taera terhenti karena Yoon Hyung memegang lengan Taera dan memberikan isyarat untuk berhenti bertanya pada Taehyung.
"Ibu" panggil Taehyung.
"Iya, nak?"
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku bukan anak kecil lagi yang harus kau khawatirkan. Aku sudah besar, jadi berhentilah bersikap berlebihan dan selalu mencemaskanku. Kau hampir tiap hari bersikap seperti itu dan cukup membuatku risih" jelas Taehyung lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam mobil lebih dulu.
Taera terkejut Taehyung secara blak-blakan mengatakan dirinya risih dengan sikap Taera yang selalu mengkhawatirkannya. Ia tidak menyangka putranya akan mengatakan hal itu pada dirinya.
"Taehyungie...." lirih Taera.
"Aku akan bicara dengan Taehyung nanti. Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Aku tidak mau kau sakit karena terlalu banyak pikiran" ucap Yoon Hyung berusaha menenangkan istrinya.
"Emm... Aku sudah selesai sarapan. Aku pergi sekolah dulu" pamit Jungkook. Ia berusaha untuk tetap tenang meskipun situasi keluarga nya sedang tidak baik-baik saja.
Saat hendak pergi, Jungkook tidak sengaja berhadapan dengan Suga yang hendak sarapan.
"Selamat pagi, Hyung...." sapa Jungkook dengan hati-hati.
Suga hanya menghela nafas dan labas jalan mengabaikan sapaan Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya tersenyum kecut dan lanjut berjalan keluar rumah.
Di luar sudah terlihat Seokjin yang menunggu kehadirannya. Seokjin terlihat tersenyum ramah kearah Jungkook dan menyapanya.
"Selamat pagi, Jungkook-ah!"
"Ne, selamat pagi!" jawab Jungkook tak kalah semangat dari Seokjin yang menyapanya.
"Aigoo~ masuklah, kita akan segera berangkat" pinta Seokjin dan hanya dijawab dengan anggukan cepat oleh Jungkook.
Selama perjalanan hanya ada keheningan diantara tiga pria itu. Taehyung hanya sibuk membaca bukunya dan Jungkook yang biasanya mengobrol dan bercanda dengan Taehyung hanya diam melamun menatap luar jendela.
Seokjin yang menyadari keheningan itu hanya menghela nafas berat. Ia mengingat ucapan dari Logan mengenai hubungan antara Taehyung dan Jungkook yang sedang tidak baik-baik saja.
"Kau tidak perlu lakukan apapun untuk membuat Taehyung dan Jungkook kembali dekat seperti dulu, biarkan hati dan pikiran mereka sendiri yang menyadarkan mereka dan apa yang seharusnya mereka lakukan"
Lagi-lagi Seokjin menghela nafas berat. Jungkook dan Taehyung sadar jika Seokjin sedaritadi terus menghela nafas tapi mereka berdua lebih memutuskan untuk diam daripada harus bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half-Brother GOALS [ TAMAT ] ✅
FanfictionSuga dan Taehyung adalah saudara tiri, Suga begitu membenci Taehyung tapi mereka terpaksa hidup berdampingan. Akankah persaudaraan mereka akan menjadi lebih baik atau malah bertambah buruk?