Part 1

258 5 0
                                    

Jaemin yg sedang menikmati spageti, tersentak kaget saat hendak makan tapi tangannya tiba tiba melayang.

" buset!" Ucapnya kaget sembari menatap siapa yg berani mengganggu dia menikmati makan siangnya

" kak.?" Panggilnya heran

" Na, ikut Aku " ajak Renjun tanpa melepas pegangannya di tangan Jaemin

" kemana kak?" Tanya Jaemin sembari makan sekali suapa lalu ikut Renjun

" udah, ikut aja. Nanti Kamu juga bakalan seneng kalo tiba"

Jaemin hanya ngangguk paham sambil memasuki mobil ....

Setibanya dua bokem di restoran, Renjun menatap sekitar sembari mencari tunangannya yg mana sedang makan bersama tiga orang lelaki berjaz

" Loh ? Sayang?" Ucap Haechan saat Renjun berjalan ke arahnya

" kenapa kesini gak pake jaket ? Kan di luar hujan, kalo masuk angin gimana ?" Sambung Haechan sembari membuka jaket yg dia pakai lalu memakaikannya ke Renjun

" makasih" ucap Renjun sambil menatap tiga cowo lagi

" maaf, saya minta waktunya sebentar" ucap Haechan pada tiga cowo lalu menarik tangan Renjun dan Jaemin duduk di meja yg lain

" kalian pesan makan aja, aku ada pembicaraan penting soal pembangunan gedung bioskop" suruh Haechan sambil mencium kepala Renjun.

" Kita lanjut. Tadi kita sampai di mana ?" Tanya Haechan saat dia sudah duduk

" Dana yg akan di gunakan " jawab Jeno sambil tersenyum ke Jaemin

" oh iya. Jadi dana yg akan kita keluarkan itu sebesar 75 miliar. Kita akan menutupi jumlah yg kurang dari proposal yg sudah di berikan ke dua kantor ternama" ujar Haechan

" dari Saya 10 milliar " ujar Yuta

" saya juga" sambung Mark

" dari saya 20 milliar" sambung Jeno

" loh kok kamu beda ?" Timpal Jaemin yg langsung di tengok

" karena saya belum menikah"

" oh gitu"

" saya 20 Miliar juga." Ujar Haechan

" bagaimana dengan proposal yg di kirim ke Korea ?" Tanya Mark

" oh iya sampe lupa. Proposal itu sudah tiba di korea pagi waktu di sana"

" tapi sebelumnya Kenalkan, ini Jaemin. Anak satu satunya, dan cucu satu satunya Keluarga Kim" ujar Haechan memperkenalkan

" HAH?" ucap Yuta, Mark dan Jeno barengan

" Hay" ucap Jaemin sambil tersenyum

" Na, kenalin ini Pak Mark, Pak Yuta dan Pak Jeno"

" salam kenal, aku jaemin"

" salam kenal" jawab bertiga

" proposal yg kita ajukan sudah di sana, tapi sampai sekarang belum juga ada kabar di terima atau tidak" ujar Haechan

" mungkin proposal itu belum sampe di tangan CEO . Apalagi kantor itu kantor yg sangat terkenal. Pasti banyak yg mengajukan kerja sama dan yg lain" ujar Mark

" saya juga berpikir seperti itu. Kita tunggu saja kabarnya sampai besok. Tapi kalau sampai besok juga belum ada kabar, nanti pakai jalur orang dalam" ujar Haechan

" Sayang, kenapa gak ajuin ke kantor Papa juga ?" Timpal Renjun

" sudah sayang. Malahan sudah di Acc juga. Tapi kita masih perlu investor satu lagi" jawab Haechan lembut

[[ Im ur Mine, ur my mine ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang