Jisung masuk kedalam rumah dengan senyuman yg tak lepas sejak pengawalnya beritahu jika dia gak akan pindah kuliah.
" Bunaaaa ?" Teriaknya
" Den Bunanya gak ada, lagi ke kantor Daddy kamu" saut Pelayan
" oke" ucapnya lalu keluar dan pergi ke kantor JenoSetibany Jisung ....
" Buna kenapa ?" Tanya Jisung sambil menatap kedua orang tua secara bergantian
" Buna gpp, tadi kelilipan doang" jawab Jaemin bohong
" Bener ?"
" iya bener "
" buna gak dari nangis kan?" Tanya Jisung sambil menatap Jeno
" iya Buna kamu dari nangis" jawab Jeno
" YAK ! Daddy apakan Bunaku?"
" gak daddy apa apain"
" gak mungkin. Jie gak percaya. Masa Daddy gak buat salah ato bentak Buna tapi Buna nangis ? Pasti daddy bentak Buna kan?" Kesal Jisung menbuat Jeno Jaemin saling tatap
" kenapa kamu bisa berpikir kalo daddy Bentak buna ?"
" ya karena Buna memiliki hati yg kecil. Kalo di bentak kan sakit hati. "
" segitu hafalnya kamu akan sikap Buna nak"
" iyalah Daddy aku hafal. Aku jadi anak kalian dari aku berusia 11 tahun. Jadi aku tau " jawabnya yg langsung di peluk Jaemin
" terima kasih sayang"
" awas yah daddy bentak buna lagi. Kalo daddy bentak lagi, Jie akan bawa lari buna ke Korea biar Daddy gak ada istri lagi" ancam Jisung sambil memeluk Jaemin dan menatap Jeno kesal
" heh. Jangan ngadi ngadi kamu ya?"
" awas aja"" iya ngga. Daddy minta maaf karena sudah buat Buna kamu ini menangis. Dan Daddy minta maaf karena hampir pisahkan kamu sama Chenle"
" ah gpp. Aku gak peduli soal itu. Yg penting Daddy jangan marahin buna lagi"
" iya bawel ngga akan lagi"" baguslah. "
" kamu mau kemana ?"
" mau pulang. Ayo Buna, Jie lapar dan Jie mau makan masakan buna"
" daddy ikut"
" kan kerja"
" gpp nanti suruh Manager yg handle"
" terserah sih. Kan Daddy CEO-nya" jawab Jisung lalu menarik tangan Jaemin pergi
" dahlah" ucap Jeno lalu ikut pergi-----
Braaakkk
" bisa pelan pelan aja gak? Kalo Pintunya rusak gimana ?" Tanya Jeno saat Renjun dan Mark masuk dengan terburu buru
" lo kaya masalah ganti pintu gak buat lo jatuh miskin" Ujar Renjun sembari berjalan ke arah meja makan
" Kak?" Panggil Jaemin
" Na aku makan ya ?" Pintanya dengan tangan sudah memegang piring
" gak di izinin pun tu tangan udah nyendok lauk" cibir Jeno
" Na, biasakan kalo mau ngajarin laki itu hal yg baik yah? Jangan ajarin ngejulid " ujar Renjun
" Njoon, Haechan mana ?" Tanya Mark
" Kantor" jawabnya sambil ngunyah
" Chenle ?"
" lo ngabsen apa gimana Kak?" Tanya Jeno
" Chenle di rumah"
" ini kenapa Lo makin hari makin jago ngejulid ?" Tanya Mark
" Yakan bareng kalian mulu" jawab Jeno seraya pergi
" bener kemarin kalian berantem?" Tanya Mark
"Iya kak"
" masalah apa ?"
" soal keberangkatan Jie"
" Lain kali gak usah di perpanjang Na. Gak baik untuk Jie kalo dia tau" ujar Renjun
" iya kak. Aku juga udah minta maaf ke Jeno karena udah ngasal buang kata"
" hem. Untungnya Jeno itu bucin banget, makanya dia ngalah " cibir Renjun
" kalo emang kalian beneran cerai, pasti besoknya kita dapat kabar duka" sambung Mark
" iya dengan Header Karena di ceraikan istri , Seorang CEO tewas bunuh diri di kamarnya sendiri " sambung Renjun
" HEH KAK!" Ucap Jeno membuat semua tertawa
Di suatu dimensi yang lain ....
" Ada apa ?" Tanya Sungchan ketika tiba di rumah
" Duduk!" Suruh Xiaojun
" ada apa sih Pa ?"
" bener kamu pacaran dengan Shotaro?"
" buset dah kata siapa ?"
" Kata Chenle dan Jisung"
" Mana ada. Kita Cuma temenan Pa gak lebih"
" papa gak percaya"
" kalo papa gak percaya papa datangin aja dia dan nanya langsung"
" memangnya kamu gak suka dia ?"
" ngga. Dia judes , gak pernah nurut"
" lah untuk apa dia nurut sedangkan kamu bukan siapa siapanya"
" ya kan temenan. Aku aja kalo dia bilang gak usah keluar rumah aku nurut"
" itu mah kamu aja yg bucin "
" ngga yah. Aku gak suka dia. "
" orang yg gak memiliki rasa pada seseorang gak mungkin gelisah di saat orang itu akan ke luar negeri Sayang" cibir Yangyang
" sekarang aku tau kenapa Papa sekarang jago julid." Cibir Sungchan seraya berdiri dan mencium pipi emak bapak dan lari keluar
" YAK ! SUNGCHAN MAU KEMANA ? DI LUAR HUJAAANN" Teriak Yangyang membuat seisi rumah berlonjak
" oh dasar anak Dejun" ujar Yangyang seraya pergi
" sayang dia juga anak kamu loh"
" bodo amaatt"
" Oi?" Panggil Sion sembari duduk di samping adenya yg sedang asik makan cemilan
" Why kak?"
" Aku curiga sama kamu dan Riku"
" hadeh. Ini ngapa dah pada curiga semua ke kita"
" karena kedekatan kalian makin menjadi pas udah kelas dua SMA"
" namanya juga sahabatan kak. Kaka aja sama Jie Hyung deket banget"
" beda Young ah"
" bedanya di mana ? Aku hanya ikut cara kaka deket dan sahabatan dengan seseorang"
"Ah kamu gak ngerti" balas Sion seraya beranjak
" Sionn mandii nak, Young kamu juga sayang" teriak Mark dari arah dapur
" Mama aku sudah mandi" kawab Young
" Iyaa Maa" sambung Sion agak teriak
"Hallo?" Ucap Young
" aku di rumah. Ia nanti aku bilang ke Mama, oke Hyung" ujarnya lalu berdiri menemui Mark
" Mama, kata Jie Hyung Mama di suruh Buna ke rumah" lapor Young lalu lari ke kamarnya
" buset dah !" Ucap Mark bingung
" dia kenapa dah?" Sambungnya sambil geleng kepala
[[====]]
KAMU SEDANG MEMBACA
[[ Im ur Mine, ur my mine ]]
FanficJust for fun ! Tujuh bokem yg memiliki segalanya. BxB , gak suka skip 🙏🏻🙏🏻