[[ Im ur Mine, ur my mine ]]

Part 8

Suatu hari di kediaman Nomin ....

" Jieee ?" Panggil Jeno

" iya Dad ?"

" Jie, temenin Daddy yuk?"

" kemana ?"

" ketemu sama Papi Chan dan Papa Yuta"

" Lele ikut juga ?"

" Daddy gak tau, coba kamu telpon dia dan tanya"

" tanya apa ?"

" tanya kalo dia ada di dunia mana"

" dia di bumilah Dad , masa di alam baka"

" kurasa polosnya anak ini turunan dari emaknya" gumam Jeno

" dad ?"

" tanyain kalo dia ikut Papinya ke Resto"

" em iya" jawab Jie seraya mengetik pesan

" kan daddy suruh nelpon Jie, bukan chat"

" dad, kalo aku telpon yg ada dia banyk bicara. Mending chat aja biar gak panjang panjang"

" ah serah kau aja dah"

" dad kata dia kalo aku ikut dia juga ikut"

" ya udah jawab aja kamu ikut"

" udah"

" astaga !"

" Buna mana ?"

" lagi arisan. Ayo "

" oh iya"

Setibanya Jeno dan Jaemin ternyata semua sudah ada bersama anak anak mereka ...

" pembangunannya bentar lagi selesai. Dejun kemarin kabarin tambahin bunga. " ujar Yuta

" ya sudah itu biar tugas Renjun, Nana dan Mark ." jawab Haechan

" Gereja dan Masjidnya gimana ?" Tanya Jeno

" sementara. Prosesnya udah 45%." Jawab Yuta

" oke oke"

" berdua itu kenapa ?" Tanya Haechan

" kenapa apa ?" Tanya Yuta

" mereka kok gak ngobrol dengan Sion?"

" Jie?" Panggil Jeno

" hem?"

" sionnya di ajak ngobrol dong" suruh Jeno

" ada kok. Dia yg gak mau ngobrol dengan kita"

" loh kenapa Nak?" Tanya Haechan

" hah?" Tanya Sion bingung

" why u dont talking with them?" Tanya Yuta

" Papa, I don't understand what they're talking about " jawab Sion yg langsung di tatap Dua kakanya

" jah buset gue lupa dia gak ngerti bahasa kita" ujar Haechan

"Biarkan aja dah" ucap Yuta pusing sendiri

" Papa, mama said to buy beef"

" iaiaia"

" Dia gak ngerti bahasa kita" ucap Chenle ke Jisung

" trus gimana kita ngobrol sama dia ini dong ?"

" nanti aja sayang ngobrol sama dia. Nanti Papa suruh Mamanya ajarin bahasa kita" ujar Yuta

" kenapa gak Papa Aja?" Tanya Chenle

" papa juga gak jago bahasa inggris. Kalo mamanya baru jago"