Hai guys
.
.
.
.
Semoga suka yaSetelah pulang dari pemakaman tadi Gea langsung menuju kamarnya sekarang ini Gea masih berada dirumah Geo dia menutuskan untuk tinggal beberapa hari kedepan teman temannya pun sudah berpamitan untuk pulang karna hari sudah menunjukan sore hari
Gea memandangi foto seseorang di dalam vigura itu “kak kenapa dunia nggak adil kenapa harus lo yang harus pergi kak kenapa nggak orang lain aja ” Gea tak kuasa menahan air matanya
“G-gue janji sama lo gue bakallan temuin pelaku yang udah tega bunuh lo kak dan dia bakallan dapat hukuman yang setimpal"
“gue nggak bakalan bisa terima dan nggak akan pernah jika pelaku pembunuhan geo masih berkeliayaran di sekitar sini”
Tok..Tok..Tok....
Pintu kamar terbuka menampilkan orang tua Gea serta Kakaknya yang pertama Gea buru buru mengusap air matanya dengan kasar dan tersenyum kepada mereka
“sayang kamu yang kuat ya nak” Andriani Nadia mendekati sang putri yang masih menangis
“anak papah nggak boleh nangis lagi ya kamu yang ikhlas ya” Antonio Putra Albert memeluk putrinya bermaksud untuk menenangkan
“papah sama mama nggak sedih kehilangan kak Geo” Gea bertanya dengan isak tangis.
Andriani menghela nafasnya dia juga sangat sedih dan terpukul atas meninggalnya Geo
“tentu mama sama papa sedih sayang tapi mama sama papa nggak boleh sedih lama lama mama memang terpukul atas kepergian geo tapi kita harus ikhlas mama sama papa nggak mau memberatkan geo sayang mama mau anak mama pergi dengan tenang” ucap Andriani sambil mengusap kepala Gea
“bener apa kata mamamu ge kita nggak boleh bersedih terus kamu nggak mau kan kalau geo pergi dengan tidak tenang” Antonio berusaha membujuk Gea agar dia tidak bersedih lagi
Gea mengangguk menandakan dia tidak mau jika kakaknya tidak tenang di sana mereka terus menyemangati Gea walaupun sebenarnya mereka juga ingin menangis tapi mereka harus tegar di depan anak anaknya
“ma pa aku mau ngomong sama Gea berdua boleh” Arkharendra Gio Gevino Albert kakak pertama Gea sekaligus ketua BLACKWOLF angkatan pertama
Andriani dan Antonio pun mengangguk meninggalkan kakak beradik ini berdua di dalam kamar.Gio pun mendekati sang adik dia memeluk dan mengusap kepala gea dia tidak tega melihat adiknya yang satu ini menangis
“ge lo gak boleh kaya gini terus masih ada kakak yang akan selalu ngelindungi lo dan akan selalu ngehibur lo”Gio memejamkan matanya dia merasakan sakit di hatika ketika melihat keluarganya menangis seperti iniGio melepas pelukannya dan beralih memegang pundak sang adik
“kita temuin pelakunya bareng bareng”
Gea berfikir sejenak dan akhirnya dia mengangguk sebagai jawabannya“lo nggak usah khawatir gue udah nyuruh orang untuk melihat lokasi kejadian Geo di bunuh”
“tapi kak kalau lo mau nyari pelakunya gimana dengan study lo”
“gue emang nggak bisa bantu lo secara menyeluruh tapi ada seseorang yang udah gue suruh untuk ngebantu lo”
Gea yang penasaran pun menatap sang Gio denga penuh tanya dan seolah tau tatapan gea gio pun hanya tersenyum mengacak ngacak rambut gea
“nanti lo juga tau siapa orangnya”
“udah nggak usah sedih lagi lo harus bangkit supaya bisa nemuin pelakunya”
Setelah mengatakan itu Gio pun pergi dari kamar Gea tak lupa juga dia menutup pintu kamar Gea
Gea pun berpikir ada benarnya juga omongan dari gio tersebut jika dia ingin mencari pelaku dari pembunuhan kakaknya maka dia harus bangkit dan tidak bersedih lagi
Makin penasaran nggak nihh
Tunggu di next part lagi ya guys
See you 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
AGASHA BINTANG
Romance[Hai guys selamat datang dan selamat membaca semoga kalian suka dengan cerita ini yaa] Agasha Bintang Grafellio Abelard seorang ketua BLACKWOLF berwajah tampan dan cool yang di takuti oleh semua orang hingga pada akhirnya dia di pertemukan dengan se...