17. RUMAH SAKIT

82 18 5
                                    

Selamat membaca

Gea menaiki motornya dengan laju untung saja jalanan sudah sepi jadi Gea bisa leluasa mengendarai motornya

Sampainya di Rumah Sakit Medika Utama Gea memakirkan kendaraannya dan berlari ke arah resepsionis

“sus pasien atas nama Andriani di kamar mana” tanya Gea kepada suster dengan nada terburu buru

“kamar mawar no 1 lantai 1 ya kak ruang VVIP” jawab suster tersebut setelah mengecek data pasien

“makasih sus” Gea langsong berlari menuju kamar yang di bilang suster itu

Dari kejauhan dia melihat Gio yang sedang duduk menyenderkan kepalanya di dinding Gea langsung menghampiri kakak laki lakinya itu

“KAK” panggil Gea dari arah kejauhan

“mama gimana kak mama nggak papa kan kenapa mama bisa ada di rumah sakit kak” tanya Gea dengan panik

Gio lantas bangun dari duduknya memegang pundak adiknya untuk menenangkannya

“lo yang sabar dulu tenang oke” suruh Gio kepada Gea

Gea menarik nafasnya untuk menenangkan dirinya

“sebelum gue jawab pertanyaan lo gue mau tanya sama lo”

Gea yang di tatap sama Gio datar itu pun menunduk takut

“jelasin ke gue lo habis dari mana dan kenapa ini di tangan leher dan dada lo ada tato” tatap Gio dengan datar Gea langsung melihat tangannya benar apa ucapan Gio stiker tato itu belum dia lepas

“Gea tadi habis balapan kak dan kalau soal tato ini Cuma stiker kok dan bisa di lepas tuh ilang kan” Gea menunjukan tangannya yang sudah bersih dari stiker tatonya

“balapan sama siapa” ucap Gio melepas tangannya dari pundak adiknya

“sama Bintang” balas Gea dengan santai

Gio kaget dia benar benar kaget punya nyali berapa adik satu satunya ini menantang orang yang notabennya tidak pernah terkalahkan di arena balap

“punya nyali berapa lo sampek berani natangin Bintang terus siapa yang menang” tanya Gio lagi

“ya jelas Gea lah ka “ balas Gea dengan nada sombong

“nggak percaya gue” Gio yang masih ragu dengan pengakuan adiknya

“ye nggak percaya lo kak, udah deh gue mau jenguk mama bay” pamit Gea kepada Gio

Namun tiba tiba tangan Gea di cekal oleh Gio

“apa sih kak” sentak Gea

“bersihin dulu tu stiker tato lo baru masuk kalau papa sampek liat bisa di coret lo dari daftar ahli waris” ujar Gio

Gea mendengus kesal dia lantas memcopot stiker itu yang masih menempel di tubuhnya setelah selesai dia lantas masuk kedalam ruangan itu

“mama” ucap Gea pelan

“Gea” panggil Antonio papa Gea

“pa kenapa mama bisa masuk rumah sakit” tanya Gea

“mama kamu Cuma kurang istirahat aja ge udah ya kamu nggak usah khawatir semua akan baik baik aja” ucap Antonio menenangkan sang anak

“sebenarnya mama kenapa pa” tanya Gea lagi

“huff mama mu itu tiap malam selalu menangisi Geo ge tiap malam juga dia selalu memandang foto Geo dia kangen sama kakak kamu dan dia sampek nggak tidur” jelas Antonio

Gea yang mendengar ucapan papanya pun kaget padahal mamanya selalu ceria ketika berada di depannya tapi ternyata di belakang dia juga sangat rapuh Gea berjalan mendekat ke arah brankar memegang tangan Andriani yang sedang di infus

“ma mama kenapa kayak gini” ucap Gea dengan nada terisak

“mama selalu bilang ke Gea agar ikhlasin kak Geo tapi mama sendiri belum ikhlas”

“mama nggak boleh sakit”

“aku akan turuti kemauan mama asal mama sehat ya” Gea mengusap pipi Andriani dengan kasih sayang

Dia membiarkan mamanya untuk beristirahat dia berjalan ke arah Antonio dan juga Gio yang tiba tiba dia ada di situ entah kapan dia masuknya pun Gea juga tidak tau

“pa kak Gea takut kalau ini terjadi lagi Gea nggak mau kak pa” ucap Gea menangis di pelukan Antonio

“ini nggak akan terjadi ge kita berdoa sama sama untuk kesembuhan mama ya” kata Gio yang mengelus pundak adiknya

“semoga mama kamu cepet pulih” ujar Antonio menenangkan Gea

Mereka berpelukan menenangkan satu sama lain berdoa agar mamanya segera pulih dan bisa berkumpul bersama

Terima kasih buat follow dan vote nyaa yaa😊

Ohh yaa selamat menjalankan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankan dan tetap semangat😇

Semoga puasanya bisa full yaa😁

AGASHA BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang