18. RENCANA

48 15 0
                                    

Selamat membaca yaa

“mama” senyum Gea terbit kala melihat sang mama sudah bangun dari tidurnya

“Gea” Andrani memeluk Gea dengan erat

“mama jangan kaya gini lagi yaa Gea nggak mau mama sakit mama harus sehat ya” ucap Gea dengan sedih dia sangat khawatir sekaligus takut jika harus kelihangan orang yang dia sayangi lagi

“maafin mama ya sayang mama udah bikin kamu khawatir”Andriani memeluk erat anaknya dapat dilihat kalau anaknya ini benar benar sangat takut melihat keadaan Andriani sekarang

“mama janji ya jangan sedih lagi” ungkap Gea kepada sang mama

Andiani mengangguk dia harus bangkit Gea melepas pelukannya ditatap mata mamanya itu dengan penuh arti

“maa gimana kalau nanti kita ke makam kak Geo bareng bareng udah lama juga kan kita nggak pernah kesana” ajak Gea kepada mamanya

Andriani pun mengangguk sudah lama juga dia tidak ke makam anak laki lakinya itu mungkin dengan dia datang ke rumah baru sang anak rasa rindu ini perlahan lahan akan terobati

“Gea”panggil Antonio papa Gea

“kenapa pa” jawab Gea dengan sopan

“papa minta tolong sama kamu tolong kamu bayar tagihan rumah sakit mama yaa ini kartu kreditnya” ucap Antonio kepada Gea sambil menyerahkan kartu kredit itu

Gea pun mengangguk mengambil kartu kredit itu dan pergi meninggalkan ruangan inap mamanya

Gea berjalan seorang diri menuju resepsionis saat hampir sampai Gea dikejutkan oleh seorang laki laki berbadan tinggi sedang berbicara dengan suster rumah sakit lantas Gea buru buru bersembunyi di balik tembok agar tidak ketahuan

“sus saya mau bayar tagihan rumah sakit mama saya” ucap laki laki itu

“baik sebentar ya mas saya cek dulu” ujar suster kepada laki laki itu

Dia hanya mengangguk memainkan hpnya dan menunggu suster rumah sakit itu mengecek data pembayaran

Sementara Gea yang sedang bersembunyi di balik tembok merasa familiar dengan jaket yang di kenakan oleh laki laki itu

“itu bukannya anak LAVEGAS ya” ucap Gea yang masih melihat jaket yang melekat di rubuh pria itu

“ohh iya itu anak LAVEGAS tapi ngapain dia di rumah sakit” guman Gea yang terus melihat kearah laki laki yang berada di resepsionis rumah sakit

“ini mas tagihanya” ucap suster kepada laki laki itu

Dia nampak kaget setelah membaca surat itu  “ 50 juta sus” ucap laki laki itu dengan kaget

“iya mas” balas suster

“maaf sus kalau saya cicil separo dulu bisa tidak”

“maaf mas tidak bisa harus di lunasi sekarang”

Laki laki itu mengusap wajahnya dengan kasar dia sudah tidak punya uang lagi untuk membayar tagihann sebesar ini dengan siapa dia harus meminta tolong

“baik sus nanti saya akan datang lagi” pamit laki laki itu dan lantas pergi meninggalkan resepsionis

Gea yang merasa situasinya sudah aman pun dia buru buru keluar dari persembunyiaanya menuju meja resepionis dan melakukan apa yang di suruh papanya tadi

“permisi sus saya mau bayar atas nama Andriani berapa sus” tanya Gea kepada suster itu

“baik mbak sebentar ya saya cek dulu” ucap suster tadi

AGASHA BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang