Ketika bus berhenti di salah satu halte, seorang mahasiswa terjaga dari tidurnya melihat langit yang cerah sudah mulai terlihat gelap. Mungkin sudah menjelang magrib. tidak melihat ke arah jam tangannya untuk memastikan waktu karena mahasiswa tersebut masih terasa berat oleh kantuk. Saat mahasiswa tersebut mencoba kembali memejamkan mata, terdengar suara lembut perempuan dekat sekali berada samping kiri mahasiswa tersebut, "Permisi, apakah saya boleh duduk disini?"
Dengan berat mahasiswa tersebut membuka mata sambil tersenyum tipis, "Boleh, silahkan" katanya. Sambil mengambil tas dan almet yang dia taruh di kursi samping dan menaruhnya di bawah kursinya. "Terima kasih" ucap perempuan itu tersenyum dan duduk. Acuh nya sambil mencoba lagi memejamkan mata kembali dan merasa sedikit kesal mahasiswa tersebut merasa terganggu tidurnya dan kebebasan di bus tersebut yang tidak ada penumpang selain dia sebelum perempuan itu datang dan kenapa harus duduk disamping dirinya.
Gagal mencoba tidur kembali selintas mahasiswa tersebut menyadarinya, pakaian perempuan itu begitu sama persis seperti yang Ia kenakan, baju kemeja berkerah merah, celana dasar hitam dan jam tangan yang berwarna magenta gelap serta tas yang mereka bawa, hanya satu berbeda dia adalah perempuan dan mahasiswa itu laki-laki. Merasa aneh mencoba melirik ke arah wajah perempuan tersebut yang sedang sibuk dengan handphonenya, mahasiswa terdiam dan sedikit pangling, "Dia sangat cantik".
Menganggapnya hanya sebuah kebetulan mahasiswa tersebut memalingkan wajahnya dan memasang earhphone di telinganya dan mendengarkan lagu favoritnya. Terlihat suasana sudah mulai gelap, langit sudah tidak terlihat cerah lagi menandakan waktu sudah memasuki malam hari, melihat dari ujung matanya perempuan tersebut sekarang terlihat fokus membaca sebuah komik yang terlihat familiar di matanya, sedikit kaget melihatnya mahasiswa tersebut berusaha melirik mengarah pada cover dari komik itu dan terlihat ternyata itu komik yang berjudul "The Flash: The Fastest Man Alive", kaget melihat judul tersebut dimana itu adalah komik favoritnya.
Sekali lagi mahasiswa tersebut memandang wajah perempuan yang berada di sampingnya itu dan tiba-tiba merasa perasaan yang merasa kalau perempuan yang berada disampingnya ini adalah seseorang yang dekat sekali dengannya walaupun dia baru saja bertemu perempuan tersebut di bus ini. Entah apa yang dia rasakan sekarang dia mau menyapa perempuan tersebut tetapi ada perasaan malu yang menahannya. Entah apa perasaan ini?, mengapa ada perasaan ini? dan apa yang sebenarnya terjadi?
Terlihat halte selanjutnya sudah dekat, perempuan tersebut menutup komiknya dan bersiap-siap turun dari bus tersebut, melihatnya bersiap-siap rasanya ingin menegur perempuan tersebut semakin naik tetapi masih dengan rasa ragu dan malu. Bus sudah berhenti perempuan tersebut berdiri dari tempat duduk dan berjalan menuju pintu keluar bus, "Hey!, maaf. Boleh aku tau namamu?" ujar mahasiswa itu dengan berani melawan rasa malunya, Perempuan itu berhenti sejenak dan menghadap mahasiswa itu dan menjawab "Laut, namaku Laut" perempuan tersebut tersenyum dan turun dari bus.
Perempuan itu melambai ke arahnya yang masih berada di dalam bus, reflek mahasiswa tersebut membalas lambaian perempuan itu dan bus nya pun lanjut kembali berjalan, walaupun belum sempat berkenalan dengan dirinya setidaknya dia tahu nama perempuan itu, mahasiswa tersebut tersenyum sambil memandangi nametag dirinya yang berada di almet miliknya "Langit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppelgänger
RomanceKisah remaja laki-laki yang bertemu perempuan cantik yang mirip dengannya seperti layaknya kembar namun yang berwujud perempuan itu bukanlah kembarannya ataupun saudara nya, jadi siapa kah dia? Disclaimer!! Ini adalah spin off dari "Me in The Multiv...